Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Tamu Tak Diundang



Tamu Tak Diundang

2Setelah pulang kerja, Ji Jinchuan melakukan jamuan makan malam untuk bersosialisasi. Sementara Chen Youran yang sedang hamil, tidak boleh pergi ke tempat-tempat di mana ada aroma tembakau dan alkohol bercampur menjadi satu. Jadi, dia pun langsung pulang.     

Melihat bahwa Chen Youran pulang lebih awal, Bibi Wu menebak bahwa dia belum makan dan berkata, "Nyonya Muda, istirahatlah dulu. Aku akan segera menyiapkan makanan."     

Chen Youran melepas kancing mantelnya dan naik ke atas. Sebelum naik, dia berkata kepada Bibi Wu, "Jangan buru-buru, lakukan dengan perlahan. Aku akan mandi dulu."     

Lebih dari sepuluh menit kemudian, Chen Youran telah selesai mandi dan turun dari tangga. Bibi Wu pun meletakkan makanan di atas meja. Namun, tidak peduli seberapa banyak makanan yang disajikan di atas meja makan, dia tidak memiliki nafsu makan yang baik jika makan sendirian. Apalagi, akhir-akhir ini sejak kehamilannya, dia sering muntah. Jadi, nafsu makannya pun semakin menurun.     

Setelah makan malam selesai, Bibi Wu mencuci piring dan sumpit di dapur. Sementara Chen Youran duduk bersila di sofa sambil menonton televisi. Tiba-tiba, terdengar suara bel pintu berbunyi. Dia pun melihat jam dinding. Ini baru jam delapan kurang. Apa jamuan makan malam selesai dengan cepat? Batinnya.     

Chen Youran segera pergi untuk membuka pintu. Namun, seketika dia tercengang, begitu pula dengan orang yang berdiri di luar pintu. Chen Youran adalah orang pertama yang bereaksi. Dia menatap wanita di luar pintu dengan tenang, lalu berkata, "Sekarang sudah cukup larut malam, ada apa kamu datang ke sini?"     

Xue Ling menatapnya dengan cermat dan melihat bahwa wanita di hadapannya mengenakan setelan pakaian rumah, alisnya pun semakin mengencang. Dia lalu menjawab, "Aku datang untuk menemui Presiden Ji…"     

"Maaf, dia sedang tidak ada di rumah. Kamu bisa menghubunginya kalau ada sesuatu yang mendesak." Chen Youran berkata dengan lembut.     

"Apa kamu bersedia mengajakku masuk?" Xue Ling mengumpulkan rasa kebencian dalam dirinya di dasar matanya. Dia melanjutkan perkataannya sambil tersenyum, "Kita adalah teman, kan?"     

Chen Youran melirik gaun wanita yang berdiri di luar pintu itu. Wanita ini mengenakan gaun v-neck dengan lekukan yang sangat dalam. Dia juga mengenakan stoking bening di bagian bawah tubuhnya dan jaket merah panjang di bagian luar. Dia terlihat sangat cantik dan modis. Kalau dia benar-benar memiliki sesuatu yang mendesak dan ingin bertemu dengan Ji Jinchuan, seharusnya dia bisa menghubunginya tanpa harus datang ke Teluk Nanhai di waktu yang cukup larut malam. Terlebih lagi ini sangat berbahaya untuknya, batinnya.     

Sebenarnya, Chen Youran mengetahui bahwa Xue Ling menyukai Ji Jinchuan. Saat ini, jika dia bermaksud jahat, dia bisa saja bersikap seperti nyonya rumah dan mengusir wanita yang datang untuk menggoda suaminya. Akan tetapi, Xue Ling pernah membantunya dan Ji Jinchuan juga sedang tidak ada di rumah. Bahkan jika wanita itu memiliki tujuan tertentu, tetap tidak akan bisa mencapainya. Jadi, dia mengesampingkan sikap jahatnya dan membiarkan Xue Ling untuk masuk ke dalam.     

Xue Ling melihat sekeliling ruang tamu. Dekorasinya sangat indah dan elegan. Kalau bukan karena Chen Youran, aku pasti sudah menjadi nyonya rumah di sini, batinnya.     

Memikirkan hal itu, kebencian di hati Xue Ling semakin melonjak. Sorot matanya pun tidak bisa menyembunyikan kecemburuannya. Dia membalikkan badan dan memunggungi Chen Youran. Jadi, Chen Youran tidak bisa melihat wajahnya menjadi masam karena cemburu.     

"Bibi Wu, ada tamu. Tolong buatkan minum." Chen Youran berteriak ke arah dapur.     

Bibi Wu menjawab dengan ringa. Kemudian, dia membersihkan busa di tangannya dan mengusapkan noda air di tangannya pada celemek agar kering. Dia melepas celemeknya dan keluar dari dapur. Dia lalu melihat Xue Ling yang sedang duduk di sofa dan bertanya dengan sopan, "Nona, Anda mau minum apa?"     

Orang lain selalu memanggil Xue Ling sebagai 'Nona Xue', tetapi pelayan di rumah Ji Jinchuan memanggilnya dengan sebutan 'nona' saja. Panggilan Bibi Wu mengingatkannya pada wanita yang biasa duduk di bar. Ekspresi wajahnya menjadi agak kaku. Dia pun menjawab dengan nada yang juga kaku, "Secangkir air hangat…"     

Sebenarnya, hal itu tidak bisa sepenuhnya disalahkan pada Bibi Wu. Dia tidak mengenal Xue Ling, jadi dia tidak tahu nama marganya. Oleh sebab itu, dia memanggilnya seperti itu.     

Barusan Chen Youran berniat membuatkan teh dan menuangkan secangkir air untuknya. Akan tetapi, dia berpikir bahwa tujuan kedatangan Xue Ling ke sini tidak murni, jadi dia memanggil Bibi Wu yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa dirinya adalah nyonya rumah di sini.     

Xue Ling sendiri masih memikirkan panggilan yang dilontarkan oleh Bibi Wu, jadi dia tidak menyadarinya. Dia datang ke sini hanya untuk memastikan apakah mereka benar-benar sudah menikah atau tidak. Ketika dia melihat Chen Youran membuka pintu, dia tahu bahwa fakta itu benar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.