Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Harapan di Dalam Hatinya



Harapan di Dalam Hatinya

3"Aku tidak memesan ini," kata Chen Youran dengan wajah yang kebingungan.     

Dengan senyuman di wajahnya, pelayan itu menjelaskan, "Ini dipesan untukmu oleh tamu kamar 8866."     

Chen Youran pun mengambil alih air gula yang diberikan oleh pelayan. Rasanya, tali di dalam hatinya sedang ditarik lagi dan sedikit riak juga terasa menyebar di seluruh hatinya. Begitu dia meminum air gula merah, perutnya seketika terasa hangat. Dia menatap ponselnya yang ada di meja samping tempat tidurnya. Dia ragu-ragu sejenak, lalu akhirnya menelepon Ji Jinchuan. Tidak ada yang perhatian seperti ini padanya dalam waktu yang cukup lama.     

Ji Jinchuan baru saja mengikat dasinya. Tiba-tiba, ponsel di sebelahnya berdering. Ada nama pemanggil yang tertera di layar yang menyala. Dia mengambil ponsel dan menempelkannya di telinganya. Seketika, terdengarlah suara lembut seorang wanita di ujung telepon yang berkata, "Terima kasih…"     

"Ada jamuan makan di malam hari, jadi aku tidak ingin melihatmu sakit," tanya Ji Jinchuan sambil mengangguk.     

Penjelasan Ji Jinchuan yang begitu terus terang membuat Chen Youran merasa seolah dirinya jatuh ke dasar danau. Jadi, itu alasannya, gumamnya dalam hati.     

Setelah itu, Chen Youran menutup telepon tanpa berkata-kata dan tertawa untuk dirinya sendiri. Ji Jinchuan hanya pernah mengatakan kepadamu kalau dia memiliki perasaan yang berbeda untukmu. Tetapi pria itu tidak mengatakan kalau dia menyukaimu. Apa yang kamu harapkan? Batinnya pada dirinya sendiri.     

Saat kata 'berharap' tiba-tiba terlontar di dalam hatinya, bahkan dirinya sendiri pun merasa terkejut. Apakah aku menantikannya? Menantikan perhatian dari Ji Jinchuan? Apa aku berharap Ji Jinchuan menyukaiku? Gumamnya dalam hati.     

Ketika seorang wanita memiliki ekspektasi terhadap seorang pria, itu menunjukkan bahwa hatinya tergerak. Chen Youran pun mulai merasa ketakutan, bahkan keringat dingin mulai keluar di dahinya. Dia tidak berani memikirkannya lagi.     

***     

Pukul enam sore…      

Wenbin datang ke hotel untuk menjemput mereka. Xiao Cheng telah tiba di lobi lebih dulu. Sementara Ji Jinchuan baru saja keluar dari lift. Saat keluar, dia melihat seorang wanita mengenakan rok berwarna mawar merah, lalu alisnya sedikit berkerut. Melihat ekspresi pria itu, Chen Youran merasa bahwa dia tidak berpakaian dengan benar. Dia melihat dirinya sendiri dari atas ke bawah dan tidak menemukan ada yang salah dengan pakaiannya.     

Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di depan sebuah klub. Wenbin dan Xiao Cheng kemudian pergi ke tempat parkir untuk memarkir mobil. Sementara Ji Jinchuan dan Chen Youran menunggu di area peristirahatan klub.     

"Jiangcheng berada di tepi laut, tidak seperti di pusat Kota A. Angin akan bertiup sangat kencang di malam hari," kata Ji Jinchuan tiba-tiba.     

Chen Youran bingung dengan kata-katanya yang tidak ada habisnya, lalu dia bertanya, "Apa?"     

Ji Jinchuan pun membalas dengan wajah tanpa ekspresi, "Kamu sedang tidak sehat, tetapi masih memakai rok."     

Chen Youran tadinya memakai celana jeans yang sesuai dengan ukuran kaki kecilnya sebelum keluar. Tetapi, dia takut itu tidak akan cukup bagus, jadi dia menggantinya dengan rok. Saat mendengar Ji Jinchuan berkata seperti itu, dia merasa sedih. Lalu, dia berkata, "Aku takut akan mempermalukanmu."     

"Hanya sekali, tidak akan ada bedanya untuk melakukannya sekali saja." Wajah dingin Ji Jinchuan masih tetap tenang dan tidak bergerak.     

Chen Youran menatap mata elang Ji Jinchuan. Apa artinya hanya sekali? Apa itu berarti dia siap menanggung malu? Batinnya.     

Wenbin dan Xiao Cheng memasuki klub. Beberapa orang itu pun mengikuti Wenbin menuju sebuah bilik. Setelah Wenbin mendorong pintu, seketika orang-orang yang berada di dalam bilik saling memandang satu sama lain. Kemudian, mereka semua bangun dan menyapa, "Presiden Ji…"     

Momentumnya sangat sakral dan penuh hormat dengan sedikit keagungan. Pakaian mereka semua tampak megah, tetapi dengan tiga potong set pakaian itu (kemeja, jas dan celana), mereka tampak seperti gangster.     

Chen Youran tertegun melihat pemandangan itu, dia lalu menatap Xiao Cheng. Namun, pria itu terlihat biasa saja. Saat itu, dia pun menyadari bahwa Xiao Cheng telah berada di sisi Ji Jinchuan selama bertahun-tahun, jadi pria itu pasti sudah terbiasa dengan situasi seperti ini.     

Wenbin kemudian berjalan ke samping untuk memberikan jalan masuk pada Ji Jinchuan. Wajah putih Ji Jinchuan memandang ke arah orang-orang yang berada di dalam bilik. Dia sedikit menganggukkan kepalanya, lalu melangkah masuk ke dalam bilik. Matanya melirik seluruh orang di sana, lalu berkata, "Duduklah…"     

Setelah Ji Jinchuan duduk, Chen Youran dan Xiao Cheng pun duduk di sisi kanan dan kirinya. Sementara Wenbin keluar untuk memesan hidangan. Dengan cepat, pelayan membawakan piring-piring pesanan mereka.     

Seorang pelayan menempatkan segelas anggur di depan Chen Youran. Melihat hal itu, alis Ji Jinchuan tidak bergerak, tetapi dia berkata, "Beri dia secangkir susu panas."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.