Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Membawanya Bertemu Seseorang



Membawanya Bertemu Seseorang

3Pria itu tentu saja tidak sendirian. Dia diikuti oleh Xiao Chen di belakangnya. Saat Chen Youran hendak keluar dari llft, rahangnya sedikit kaku. Lalu, dia menyapanya, "Presiden Ji."     

Mata Ji Jinchuan menatap Chen Youran, lalu pandangannya jatuh pada kakinya. Melihat wanita itu sudah bisa berjalan dengan lebih baik, dia bertanya, "Kamu sudah sembuh?"     

"Iya, sudah hampir sembuh. Aku akan pergi bekerja besok," jawab Chen Youran. Hari ini adalah hari libur terakhirnya. Bahkan jika dia tidak bertemu dengan Ji Jinchuan hari ini, dia memang sudah berencana untuk pergi bekerja besok.     

"Bagus kalau kamu mengingatnya," ucap Ji Jinchuan sambil berjalan mengitarinya dan masuk ke dalam lift. Suaranya terdengar sangat lembut dan magnetis. Tidak banyak emosional yang terkandung di dalamnya, seperti bunyi cello, kualitas suara yang halus dan lembut.     

Saat Ji Jinchuan melewatinya, Chen Youran merasa seperti ada angin di tubuhnya. Dia bahkan bisa mencium aroma tubuh pria itu, aroma tembakau yang bercampur dengan aroma mint yang sangat enak.     

Setelah itu, Chen Youran pergi ke kantor Chen Yaoting. Dia sudah menelepon Sekretaris Cheng saat di lantai bawah, jadi pria itu sudah menunggunya. Dia pun memberikan dokumen yang dibawanya kepada sekretaris tersebut, lalu berkata, "Paman Cheng, apakah benar yang ini?"     

Sekretaris Cheng mengambil alih dokumen tersebut dan melihat-lihat isi di dalamnya. Dia membenarkan bahwa itu adalah dokumen untuk pertemuan yang akan diadakan. Lalu, dia berkata sambil tersenyum, "Nona Kedua, apa Anda bisa mengirimkannya kepada Tuan Chen? Tuan Gu juga ada di sini."     

Chen Youran sendiri tidak terkejut dengan keberadaan Gu Jinchen di sini. Apalagi, jika ada hubungan kerja sama antara kedua perusahaan, sangat masuk akal jika Gu Jinchen ikut andil dalam Keluarga Chen sebagai suami Chen Shuna. Dia menekuk bibirnya dan berkata, "Tidak bisa, aku ada janji."     

Saat keluar dari gedung perusahaan Keluarga Chen, Chen Youran melihat mobil Ji Jinchuan diparkir di pinggir jalan. Kaca jendelanya diturunkan setengah ke bawah, tampak tangan seorang pria berada di jendela mobil dengan dua jarinya yang mengapit rokok. Lingkaran asap terlihat mengembus di cahaya yang terang. Profil wajahnya dari samping tampak sangat tegas dan tampan. Pria itu terlihat seperti patung yang dipahat dengan tangan. Cincin asap diembuskan dari bibirnya yang dingin dan menghilang seperti kabut.     

Chen Youran tidak berpikir bahwa Ji Jinchuan sedang menunggunya. Dia tidak membawa mobil sendiri ketika datang ke perusahaan Keluarga Chen, jadi dia pergi ke sisi jalan untuk menghentikan taksi. Tiba-tiba, terdengar dua kali bunyi klakson dari arah belakangnya. Dia menoleh ke belakang, dia melihat sebuah mobil perlahan meluncur maju dan berhenti tepat di depannya.      

Ji Jinchuan mengambil isapan terakhir, memutar puting rokok dengan anggun dan melemparkannya keluar mobil. Suaranya yang dalam agak serak terdengar berkata, "Naik ke dalam mobil."     

Meskipun nada bicaranya ringan, namun itu terdengar seperti sebuah perintah yang tidak bisa dibantah. Aku masih cuti hari ini. Kenapa aku harus mendengarkannya? Batin Chen Youran. Dia tanpa sadar memutar alisnya dan hendak menjawab. Akan tetapi, setelah tiga bulan menjalin hubungan dengannya, dia menjadi bisa memahami amarah pria itu. Kebanyakan pria akan bersikap lembut untuk merayu seseorang. Tetapi pria itu sama sekali tidak pernah bersikap lembut saat merayu. Itu semua bisa dilihat dari pengalaman Chen Youran saat bersama dengannya.      

Mungkin karena dia belum bertemu dengan seseorang yang bisa mempengaruhi hatinya. Kalau tidak, mengapa dia bahkan tidak memiliki kelembutan sama sekali? Pria seperti itu sangat sulit untuk dipahami. Untungnya dia bukanlah saingan di pasar. Kalau tidak, menghadapi lawan yang begitu keras sepertinya, aku khawatir kalau aku akan merasa pusing setiap hari, batin Chen Youran.     

Chen Youran pun berjalan mendekati mobil, membuka pintu dan duduk di dalamnya. AC menyala di dalam mobil, sehingga hawanya terasa sangat dingin, tidak seperti hawa di luar yang terasa seperti kompor panas, seolah itu adalah dua dunia yang berbeda. Begitu dia menutup pintu, Xiao Cheng langsung menyalakan mobil. Tidak ada yang mengatakan ke mana mereka akan pergi dan itu juga bukan merupakan jalan untuk mengantarnya pulang. Dia pun memandang Ji Jinchuan dan bertanya, "Ke mana kita akan pergi?"     

Namun, Ji Jinchuan tidak berkata apa-apa, dia hanya menatap lurus ke depan. Profil halus dan tegas tampak di wajah tampannya, sementara bibir tipisnya yang dingin sedikit mengerucut.     

Mobil tersebut akhirnya berhenti di sebuah kedai teh. Bangunan kedai teh itu tampak sangat retro, dengan dua buah bohlam lampu merah yang menggantung di luar dan lantainya yang terbuat dari kayu. Gaya bangunannya sangat tenang dan anggun. Dan terdapat aroma samar kayu cendana di sekelilingnya.     

Chen Youran mengikuti Ji Jinchuan keluar dari mobil dan melihat kedai teh di depannya. Dia berkata, "Apa yang kamu lakukan di sini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.