Ji Nuo Bisa Diselamatkan (5)
Ji Nuo Bisa Diselamatkan (5)
"Benarkah?" Lin Mo'an di sisi lain sedang menandatangani dokumen. Terdengar keterkejutan dalam nada suaranya.
Chen Youran menganggukkan kepalanya dan menyadari bahwa ini adalah panggilan telepon. Lin Mo'an tidak bisa melihatnya, jadi dia membuka mulutnya dan dengan lembut mengatakan, "Hmm."
"Itu benar-benar sangat bagus." Lin Mo'an dengan tulus ikut merasa senang.
Berpikir bahwa pendonor sumsum tulang belakang adalah putri Fang Yaqing, senyum Chen Youran perlahan membeku. Ekspresi bahagia di wajahnya pun memudar. Dia kembali berkata, "Pendonor sumsum tulang belakangnya adalah seorang gadis kecil."
"Hmm…" Lin Mo'an menjawab sambil menandatangani dokumen. "Aku akan menemanimu untuk berterima kasih kepada orang tuanya suatu hari nanti."
"Ibunya adalah Fang Yaqing."
Lin Mo'an merasa bahwa nama itu terdengar familier, seolah-olah dia pernah mendengarnya di suatu tempat. Dia berpikir dengan hati-hati, kemudian dia ingat siapa wanita itu. Dia lalu bertanya, "Apa dia yang menghancurkan hubunganmu dengan Ji Jinchuan?"
Saat menjawab telepon, Chen Youran berjalan ke tempat yang agak jauh. Setelah itu, dia menjawab, "Iya, itu dia."
"Bukannya putrinya…" Lin Mo'an benar-benar terkejut.
"Aku juga berpikir kalau Tuhan benar-benar membuat lelucon besar padaku," ujar Chen Youran. Mereka tidak dapat menemukan donor sumsum tulang belakang yang cocok dalam waktu yang begitu lama, tetapi anak Fang Yaqing bisa.
Mungkin karena apa yang terjadi saat itu, gadis kecil ini benar-benar ditakdirkan untuk menyelamatkan Nuonuo setelah lima tahun berlalu? Batin Chen Youran dalam hati.
Setelah hening sejenak, Lin Mo'an bertanya, "Apa kamu membutuhkan aku untuk datang ke sana?"
"Tidak usah," kata Chen Youran lembut.
Setelah panggilan selesai, Chen Youran kembali ke kamar pasien untuk menyapa Ji Nuo sejenak lalu pergi. Xie Suling dan yang lainnya juga pergi satu demi satu.
Ji Shaoheng terus yang duduk di sofa memegang ponselnya, melihat pasar saham. Fang Sitong dan Ji Nuo sedang asyik bermain. Sementara itu, Ji Jinchuan berjalan ke balkon dengan sebatang rokok di tangannya.
Fang Yaqing memandang pria yang sedang merokok di balkon. Ji Jinchuan tampak perlahan menyemburkan asap, dengan kesepian yang tak terkatakan pada dirinya. Setelah ragu-ragu sebentar, dia berjalan mendekatinya dan bertanya, "Kamu dan dia tidak terlihat berhubungan baik?"
Ji Jinchuan mengeluarkan asap dari mulutnya. Matanya tampak gelap dan dalam, seperti segumpal tinta yang tidak dapat larut, membuat orang tidak dapat melihat emosi di dalamnya. Dia menjawab, "Banyak hal telah terjadi sejak kamu pergi."
"Jadi, bagaimana hubungan kalian sekarang?" tanya Fang Yaqing lagi.
Membahas situasi hubungannya dengan Chen Youran saat ini, Ji Jinchuan mengisap asap dalam-dalam. Asap yang keluar dari bibirnya yang tipis menutupi fitur wajah tampannya yang dingin. Fang Yaqing menunggu beberapa saat, tetapi Ji Jinchuan tak kunjung menjawab. Dia pun tidak memaksakan diri untuk terus bertanya dan perlahan berjalan memasuki kamar pasien.
Begitu Fang Yaqing melangkah ke dalam kamar pasien, dia mendengar Ji Shaoheng berkata dengan sinis, "Baru saja kembali ke Kota A beberapa hari yang lalu, apa kamu sudah tidak tahan?"
Fang Yaqing menoleh ke samping dan menatap Ji Shaoheng. Dia melihat bahwa Ji Shaoheng masih terus menatap ponselnya dan sama sekali tidak mengangkat kepalanya. Pria itu menyilangkan kedua kakinya dan menggoyangkannya. Sikap dan gaya pria itu menunjukkan bahwa dirinya masih seperti anak-anak dan belum dewasa.
"Aku hanya berbicara dengannya. Jangan berpikir aku begitu rendah," tutur Fang Yaqing.
Ji Shaoheng mengangkat pandangan matanya dengan santai. Melihat kekesalan di wajah mantan istrinya, sudut bibirnya membangkitkan lengkungan jahat. Dia membalas, "Bukannya kamu memang wanita rendahan?"
Meskipun Fang Yaqing marah di dalam hatinya, tetapi dia takut mengejutkan kedua anak yang sedang asyik bermain jika harus berkata dengan suara keras. Jadi, dia merendahkan suaranya dan menggertakkan giginya, "Ji Shaoheng, kamu memang lelaki bajingan yang kurang ajar."
Ji Shaoheng melepas kakinya yang menyilang lalu memasukkan ponselnya kembali ke sakunya. Dia kemudian berjalan ke arah Fang Yaqing dengan langkah kaki panjang. Saat Ji Shaoheng berjalan mendekat, Fang Yaqing secara refleks melangkah mundur. Berpikir bahwa pria itu tidak akan melakukan apa pun kepada dirinya di depan kedua anak itu, dia menegakkan pinggangnya dan menatapnya dengan mata dingin.
Ji Shaoheng mencondongkan tubuh ke telinga Fang Yaqing untuk mengatakan sesuatu. Suara jahat itu terdengar seperti suara iblis kejam, yang menembus gendang telinga Fang Yaqing dan membuat hatinya bergetar.