Dia Berbeda dengan Fang Yaqing (5)
Dia Berbeda dengan Fang Yaqing (5)
"Aku adalah Nona Muda Kedua dari Keluarga Su. Uang saku dari keluargaku cukup untuk memenuhi kebutuhanku setiap bulan. Bagaimana mungkin aku mencuri? Jangan berburuk sangka kepadaku, Tuan Muda Kedua." Su Ke memandang Ji Shaoheng dengan mulut berkerut dan penuh keluhan.
"Aku hanya percaya apa yang aku lihat dengan mataku," tutur Ji Shaoheng. Gadis mana pun yang sopan dan tahu etiket tidak akan bermain-main dengan barang orang lain.
Su Ke tidak begitu senang jika dianiaya oleh orang lain. Dia menggigit bibir bawahnya dan matanya berair, dia tampak seperti ingin menangis. Melihat ini, Ji Shaoheng berhenti menjadi agresif, agar tidak dikatakan bahwa dia menggertak yang lemah dengan kekuatannya yang besar.
Su Ke awalnya datang dengan penuh kegembiraan. Namun, ketika dia pergi, hatinya penuh dengan kekesalan. Setelah Su Ke pergi, suasana di kamar pasien menjadi sunyi. Ji Shaoheng melirik meja di sebelah sofa, dompet hitam di atasnya tergeletak dengan aman.
Ji Shaoheng kemudian bangkit dan berjalan mendekat ke meja. Dia mengambil dan membuka dompet itu. Daya tarik di dalam dompet bukanlah berapa banyak kartu yang dimasukkan oleh Ji Jinchuan, atau berapa banyak uang tunai yang ada di sana, melainkan foto pernikahan kakaknya itu dan Chen Youran.
Pengantin pria mengenakan setelan jas hitam mewah, sementara pengantin wanita mengenakan gaun berwarna putih. Ji Jinchuan sedikit menundukkan kepalanya dan Chen Youran meletakkan tangannya di dadanya. Ujung hidung mereka saling bersentuhan. Itu adalah foto pernikahan yang sangat hangat dan indah.
Dulu, Ji Shaoheng pernah lupa membawa dompet saat mengajak Ji Nuo keluar untuk makan malam. Restoran tempat mereka makan berada di dekat perusahaan Grup Zhongsheng, jadi dia menelepon Ji Jinchuan.
Ketika Ji Jinchuan datang untuk membayar tagihan, Ji Shaoheng melirik isi dompetnya secara tidak sengaja. Meskipun gerakan Ji Jinchuan saat membuka dan menutup dompet sangat cepat, tetapi dia masih bisa melihat siapa yang ada di dalam foto. Foto itu terus disimpan di dompetnya selama bertahun-tahun, seperti cincin yang selalu dikenakannya di antara jari-jarinya dan tidak pernah dilepaskan walaupun untuk sesaat.
***
Pada malam hari, Chen Youran tinggal di perusahaan untuk bekerja lembur. Dia tiba-tiba menerima panggilan telepon dari nomor tidak dikenal. Begitu dia mengusap layar dan menghubungkan telepon, dia mendengar suara cemas seorang wanita.
"Nona Chen, ini aku Du Ruowei…"
Mendengar bahwa pihak lain adalah Du Ruowei, Chen Youran menjauhkan ponsel dari telinganya dan langsung memutus sambungan telepon. Dia menyingkirkan ponselnya dan melanjutkan bekerja.
Beberapa detik kemudian, ponsel Chen Youran berdering lagi. Itu adalah telepon dari nomor yang sama seperti barusan dan dia mengabaikannya. Setelah berdering beberapa saat, telepon tertutup secara otomatis, suasana di ruangan pun kantor kembali menjadi hening.
Dalam satu menit, ponsel berdering, tetapi kali ini dengan bunyi yang lebih singkat. Ada pesan teks yang masuk. Dia pun membuka pesan yang dikirim oleh Du Ruowei.
Du Ruowei: 'Nona Chen, tolong jawab teleponnya. Aku punya sesuatu yang penting untuk diberitahukan kepadamu. Qiu Shaoze mungkin sedang berada dalam bahaya sekarang'.
Begitu Chen Youran selesai membaca isinya, ponselnya berdering lagi. Setelah ragu-ragu sebentar, dia mengusap layar untuk menghubungkan telepon lalu meletakkannya di telinganya tanpa berbicara.
"Nona Chen, Qiu Shaoze ditahan oleh Xu Chengyan di Sands Bay Club. Situasinya mungkin tidak terlalu baik."
Mendengar hal itu, Chen Youran sedikit mengernyit. Dia bertanya, "Lalu apa yang kamu ingin aku lakukan?"
"Kamu berteman dengan Qiu Shaoze dan Xu Chengyan. Tolong bujuk Xu Chengyan agar mau melepaskannya. Kalau tidak, Qiu Shaoze pasti akan kehilangan satu kaki karenanya kali ini." Suara Du Ruowei penuh dengan desakan.
"Nyonya Xu, apa ingatanmu buruk?" Chen Youran meletakkan penanya dan menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi kulit. "Beberapa bulan yang lalu, Qiu Shaoze memutuskan persahabatannya denganku demi dirimu. Kami bukanlah teman sekarang ini."
"Kali ini, situasinya benar-benar serius. Ingatlah hubungan persahabatan baik di masa lalu kalian saja. Pergi dan selamatkanlah dia. Anggap saja aku memohon padamu."
"Apa kalian sering bertemu akhir-akhir ini?" Chen Youran mengerutkan kening.
"Tidak."
"Ceritakan padaku dulu apa yang terjadi sebenarnya."