Fang Yaqing Kembali (10)
Fang Yaqing Kembali (10)
Fang Yaqing memasak makanan untuk Fang Sitong. Setelah makan, Fang Sitong bertanya kepadanya, "Bu, apa kita akan menjenguk kakak yang kemarin lagi hari ini?"
"Apa kamu ingin pergi ke sana?" Fang Yaqing bertanya balik.
"Iya…" Fang Sitong menjawab dengan suara kekanak-kanakan.
Fang Yaqing yang merasa penasaran bertanya, "Kenapa?"
Fang Sitong menggerak-gerakkan bibirnya yang berwarna merah muda lalu berkata, "Karena kakak itu sangat menyedihkan."
"Oke, mari kita pergi menemuinya di siang hari. Kamu bisa bermain sendiri dulu. Ibu mau mencuci mangkuk." Fang Yaqing melengkungkan bibirnya dan tersenyum.
Setelah makan siang, Fang Yaqing membawa Fang Sitong ke rumah sakit. Mereka naik menggunakan lift yang sama dengan Su Ning, tetapi mereka tidak berkomunikasi karena tidak mengenal satu sama lain.
Kamar pasien VIP berada di lantai atas, jadi semakin sedikit orang yang berada di lift. Hingga akhirnya, hanya Fang Yaqing dan anaknya serta Su Ning yang tersisa. Su Ning memandang ibu dan putrinya yang berdiri di seberangnya. Melihat Fang Sitong yang kebetulan juga menatap dirinya, dia memberinya senyum manis.
Su Ning sempat ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya mengajak Fang Yaqing mengobrol lebih dulu. Dia berkata, "Putrimu sangat imut…"
"Terima kasih…" Wajah Fang Yaqing menunjukkan senyum cerah.
Tiba-tiba, Su Ning mengambil inisiatif untuk meminta nasihat dari Fang Yaqing, "Bisakah kamu mengajariku cara bergaul dengan anak-anak?"
Meskipun Nyonya Su sudah mengajarinya banyak metode, tetapi itu tidak berhasil saat dilakukannya pada Ji Nuo. Kesabaran Su Ning pun sedikit demi sedikit terkuras.
Fang Yaqing menatap wajah Su Ning yang tampak belum dewasa. Menurutnya, Su Ning tidak terlihat seperti orang yang sudah menikah. Berpikir bahwa Su Ning mungkin ingin bergaul dengan anak dari kerabat atau temannya, dia pun membalas, "Sebenarnya, tidak ada cara yang khusus. Kamu hanya harus bersabar dengan anak-anak dan memenuhi semua keinginannya. Yang terbaik adalah berteman dengannya."
Su Ning merenungkan tiga kalimat yang dikatakan Fang Yaqing dengan hati-hati. Dia tidak terlalu menyukai anak-anak dan merasa bahwa hal itu terlalu merepotkan. Namun, untuk menikahi Ji Jinchuan, dia sudah cukup sabar dengan Ji Nuo.
Su Ning merasa bahwa poin memenuhi semua keinginan dan berteman dengannya adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Pasalnya, Ji Nuo tidak suka melihat dirinya. Bocah itu bahkan tidak ingin mengatakan sepatah kata pun padanya. Mungkin hal paling memalukan yang dia lakukan dalam hidupnya adalah merendahkan martabatnya untuk membujuk seorang anak kurang ajar. Padahal, usianya lebih tua, tetapi dia dihina oleh anak itu.
Lift terbuka dengan diikuti suara dentingan. Fang Yaqing membawa Fang Sitong keluar terlebih dahulu. Su Ning mengikuti di belakang mereka dan memikirkan hal-hal tersebut sambil berjalan. Dia berpikir bahwa tidak peduli seberapa besar Ji Nuo membencinya, dia harus tetap tenang.
Sebelum mencapai kamar pasien, Fang Sitong menggerakkan telapak tangan Fang Yaqing dan berkata, "Bu, aku ingin ke toilet dulu."
"Baiklah, sayang…" Fang Yaqing membawa putrinya ke toilet sebelum pergi ke kamar pasien.
Pada saat membuka pintu kamar pasien, Fang Yaqing tertegun sejenak dan langsung mengerti bahwa Su Ning berusaha keras untuk menyenangkan Ji Nuo. Xie Suling dan Bibi Zhao juga ada di sana. Melihat Fang Yaqing datang, Xie Suling seolah jelas menunjukkan kata 'kamu tidak diterima di sini' pada wajahnya.
Su Ning memandang ibu dan anak perempuan itu dengan heran dan bertanya, "Apa kalian juga datang untuk melihat Nuonuo?"
Fang Yaqing mengangguk lemah. Sementara itu, Fang Sitong mengendurkan tangan ibunya, melangkah maju untuk berdiri di samping tempat tidur pasien, dan menarik Ji Nuo, yang menutupi kepalanya dengan selimut.
Ji Nuo mengira itu Su Ning, dia pun berteriak, "Pergilah, aku tidak ingin melihatmu!"
Fang Sitong mengerucutkan bibirnya dan bergumam, "Kemarin kamu bilang ingin berteman denganku, tetapi hari ini kamu tidak mau melihatku. Kamu sangat menyebalkan!"
Ji Nuo mendengar suara Fang Sitong dan melepas selimut di kepalanya. Ketika melihat Fang Sitong, matanya yang gelap tampak sedikit cerah. Dia bertanya, "Apa kamu di sini untuk bermain denganku?"
"Aku di sini bukan untuk bermain denganmu." Fang Sitong cemberut marah dan berlari kembali ke ibunya.