Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Youyou, Itu Semua Salahku (2)



Youyou, Itu Semua Salahku (2)

0Chen Youran mengaduk kopinya dan memperhatikan mata Xie Suling. Ekspresi wajahnya tetap tenang dan acuh tak acuh.     

Xie Suling perlahan mencerna fakta ini dan berkata dengan suara pelan setelah beberapa saat, "Itu sebabnya kamu tidak setuju untuk menyelamatkan Nuo Bao dengan darah tali pusar?"     

Chen Youran melepaskan sendok kopinya. Sendok itu menyentuh tepi bagian dalam cangkir hingga membuat suara dentingan kecil. Dia mengangkat bulu matanya dan menatap wanita di seberangnya.     

"Aku tahu, di matamu, aku adalah orang yang berdarah dingin dan tidak berperasaan." Bibir Chen Youran yang indah membuat lengkungan mencemooh. Melihat perubahan halus di wajah Xie Suling, dia berkata, "Tapi, aku tidak peduli itu."     

Untuk sesaat, Xie Suling tidak tahu harus berkata apa. Setelah mengerucutkan bibirnya, dia menutup mulutnya lagi.     

"Aku datang menemui Anda hari ini bukan untuk mengklarifikasi diriku sendiri, tetapi untuk memberi tahu Anda kalau aku akan membantu Anda membujuk Ji Jinchuan agar mau menikahi Nona Su dan memiliki anak lagi untuk menyelamatkan Nuonuo."     

Xie Suling menatap Chen Youran cukup lama, kemudian bertanya, "Apa kamu benar-benar bersedia melakukan ini?"     

Xie Suling tidak terlalu mengetahui seberapa berartinya Chen Youran dalam hati Ji Jinchuan. Namun, itu pasti lebih besar dibandingkan Fang Yaqing. Dengan bantuan Chen Youran, Ji Jinchuan mungkin mau melakukannya.     

Chen Youran berkata pelan, "Nuonuo adalah anakku. Tentu saja aku ingin menyelamatkannya, tapi aku hanya tidak ingin ada yang tahu tentang ini."     

Xie Suling mendorong hasil pemeriksaan ke arah Chen Youran di sepanjang meja dan berkata, "Oke…"     

Setelah Xie Suling pergi, Chen Youran tidak ikut beranjak. Dia duduk di kafe itu sepanjang waktu. Tanpa dia menyadarinya, malam sudah tiba. Setelah berpikir, dia melihat waktu, saat ini sudah pukul 8 malam. Dia pun memanggil pelayan untuk membayar tagihan. Kemudian, dia pergi menemui Ji Nuo.     

Selain Xie Suling dan Bibi Zhao, Su Ning juga ada di kamar pasien. Chen Youran melirik Su Ning sekilas, berjalan ke tempat tidur pasien, dan berdiri dalam diam. Melihat Ji Nuo yang pucat dan kurus, hatinya dipenuhi dengan rasa sakit yang tajam.     

"Ranran…" Ji Nuo melihat Chen Youran dan menangis pelan. Suaranya yang lemah tidak seceria dan seindah sebelumnya.     

Chen Youran duduk di tepi tempat tidur pasien lalu memegang tangan Ji Nuo yang ada di luar selimut. Dia berkata dengan suara rendah dan lembut, "Bagaimana perasaanmu hari ini?"     

Ji Nuo menggelengkan kepalanya. Kemarin, Chen Youran datang ke rumah sakit, tetapi langsung pergi begitu saja, Ji Nuo pun tidak sempat melihatnya. Saat ini, si kecil menempel padanya.     

"Ranran, apa yang kamu lakukan kemarin?" tanya Ji Nuo.     

"Aku bekerja lembur kemarin, jadi aku tidak bisa datang menemuimu." Chen Youran menjawab dengan suara hangat.     

"Aku tidak ingin melihat wanita itu. Kamu harus mengusirnya," tutur Ji Nuo.     

Chen Youran tertegun sejenak. Kemudian, dia secara refleks mengerti bahwa wanita yang Ji Nuo maksud adalah Su Ning. Pasalnya, Su Ning adalah satu-satunya wanita lain yang ada di kamar pasien kecuali Xie Suling dan Bibi Zhao.     

Chen Youran menyentuh wajah kecil Ji Nuo dan berkata dengan nada rendah dan lembut, "Kamu tidak boleh bersikap begitu kasar."     

"Ranran, aku ingin pergi ke toilet." Ji No mengerucutkan bibirnya.     

Su Ning menatap Chen Youran dengan heran. Lima tahun yang lalu, dia masih seorang mahasiswa dan jarang memiliki kesempatan untuk menghadiri berbagai jamuan makan. Oleh karena itu, dia tidak tahu bahwa wanita di depannya adalah ibu kandung Ji Nuo.     

Namun, ketika perusahaan Grup LC didirikan, Su Ning memiliki kesempatan menghadiri jamuan makan dengan ayahnya. Meskipun dia baru bertemu sekali, tapi dia masih mengingat wajah Chen Youran.     

Untuk menunjukkan perilaku baiknya di depan Xie Suling dan terlepas dari perlawanan Ji Nuo, Su Ning bergegas maju menghampiri Chen Youran dan berkata, "Nuonuo, bolehkah Bibi Su saja yang mengantarmu ke toilet?"     

Ji Nuo menolaknya dan mengangkat tangannya, "Tidak, aku mau Ranran yang mengantarku."     

Chen Youran meletakkan tasnya di ujung tempat tidur pasien, menggendong Ji Nuo, dan berjalan ke toilet. Ji Nuo mengelus bahunya dan bergumam, "Ranran kamu tidak memiliki aroma yang menyengat. Aroma parfummu enak, tidak seperti orang lain yang parfumnya seolah bisa membunuh nyamuk."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.