Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Ketika Aku Mencintaimu, Kamu Malah Mencintainya (1)



Ketika Aku Mencintaimu, Kamu Malah Mencintainya (1)

2Lin Mo'an membuka pintu kamar pasien dan tercengang ketika melihat orang-orang yang berdiri di luar. Chen Youran juga seketika menghentikan langkahnya. Di luar kamar pasien, Xie Suling berjalan di depan sambil menggandeng Ji Nuo. Di belakang mereka terdapat Bibi Zhao, yang memegang kotak makan pengawet panas di tangannya. Ketiganya juga menatap Chen Youran dengan tatapan takjub.     

Ji Nuo kemudian berjalan ke depan beberapa langkah. Dia meraih pakaian Chen Youran, menatapnya, dan bertanya dengan nada hati-hati, "Ranran, apa kamu juga datang untuk melihat ayahku?"     

Ji Nuo khawatir Ranran-nya akan bersikap seperti terakhir kali, hanya meliriknya dengan dingin, lalu pergi begitu saja. Sementara itu, Xie Suling melirik tangan Chen Youran yang memegang lengan Lin Mo'an, ekspresinya seketika berubah. Dia menarik Ji Nuo kembali ke sisinya dan menggerakkan bibirnya. Ekspresinya tampak sedikit buruk.     

Chen Youran melirik Ji Nuo yang tampak bingung, kemudian mengangkat matanya ke arah Xie Suling, "Nyonya Besar Ji, kita sudah tidak bertemu selama 5 tahun terakhir. Anda masih sama, masih terlihat sangat elegan."     

Xie Suling hanya tersenyum ringan. Dia tidak tahu apa karena dia tidak punya apa-apa untuk dikatakan atau apa dia takut pembicaraan mereka didengar oleh Ji.Nuo, jadi dia hanya terus menampilkan senyum enggan di wajahnya dan tidak berbicara.     

Chen Youran melirik Lin Mo'an dan berkata, "Ayo pergi…"     

Lin Mo'an melirik 'istrinya' dengan senyum hangat di wajahnya. Dia lalu membawanya berjalan melewati Xie Suling.     

"Ranran…" Ji Nuo ingin menyusul, tetapi segera dipegang dengan erat oleh Xie Suling.     

Mendengar suara lembut dari anak kecil di belakangnya, langkah Chen Youran sedikit lamban. Lin Mo'an melirik Chen Youran, melihat bibir wanita itu mengerucut dan berubah menjadi sedikit pucat. Chen Youran tidak mengatakan apa-apa dan juga tidak melihat ke belakang. Dia menggandeng erat lengan Lin Mo'an dan terus berjalan ke arah lift.     

Xie Suling memandang dua orang yang telah pergi, lalu saling memandang dengan Bibi Zhao. Wajahnya seolah menunjukkan bahwa saat ini dirinya penuh dengan pikiran yang kompleks.     

Saat memasuki kamar pasien, Ji Nuo berlari ke depan dan ingin melompat ke pelukan Ji Jinchuan. Tetapi melihat wajah ayahnya sedikit pucat, dia pun terpaksa harus menghentikan langkahnya. Dia perlahan berjalan ke samping tempat tidur pasien dan bertanya, "Ayah, bagaimana kondisimu?"     

Ji Jinchuan bersandar di kepala tempat tidur sambil menggenggam tangannya yang berada di luar selimut. Mendengar suara lembut Ji Nuo, dia menatapnya dan melihat wajahnya dengan khawatir. Dia berkata dengan suara rendah dan hangat, "Ayah baik-baik saja."     

Ji Nuo bertindak seperti orang dewasa dan berkata kepadanya dengan serius, "Ayah, kamu harus mendengarkan paman dokter di masa depan. Kamu membuat kami semua ketakutan kemarin."     

"Oke, ayah akan menjaga diri. Setelah itu, ayo kita tunggu ibu kembali, oke?" ucap Ji Jinchuan dengan wajah hangat sambil mengangkat tangannya dan menyentuh kepala kecil anaknya.     

Begitu suara itu terdengar, Xie Suling membentak, "Jinchuan!"     

Raungan Xie Suling yang cukup keras membuat Ji Nuo gemetar dan menatapnya dengan pandangan kosong. Ji Jinchuan juga menatap Xie Suling. Wajahnya tampak hangat selembut biasanya. Dia lalu berkata dengan tenang, "Kamu membuat Nuonuo takut, Bu…"     

"Bawa Nuo Bao keluar dulu," kata Xie Suling sambil memandang Bibi Zhao.     

"Baik…" jawab Bibi Zhao, yang kemudian meletakkan kotak makan pengawet panas di atas meja. Dia membungkuk ke arah Ji Nuo dan berkata, "Tuan Kecil, saya akan mengajak Anda bermain dulu, ya…"     

Mengetahui bahwa orang-orang dewasa memiliki sesuatu untuk dikatakan, Ji Nuo pun menurut. Dia menggandeng tangan Bibi Zhao, kemudian mereka meninggalkan kamar pasien.     

Setelah terdiam selama beberapa saat, Xie Suling berkata, "Aku baru saja melihatnya. Aku telah mendengar kalau dia sekarang adalah Nyonya Lin dan merupakan istri orang lain. Bagaimana kamu bisa mengatakan itu kepada Nuo Bao?"     

Alis Ji Jinchuan yang berkerut kemudian meregang perlahan, dia membalas, "Dia adalah ibu Nuonuo. Cepat atau lambat Nuonuo akan tahu."     

Mendengarkan apa yang dimaksud oleh putra sulungnya, Xie Suling mengerti bahwa Ji Nuo mengenal Chen Youran, tetapi tidak tahu bahwa itu adalah ibunya. Dia menghela napas berat dan berkata dengan tenang, "Tunggu sampai Nuo Bao dewasa."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.