Ketika Aku Mencintaimu, Kamu Malah Mencintainya (4)
Ketika Aku Mencintaimu, Kamu Malah Mencintainya (4)
"Ranran, kamu tidak menyukaiku?" Mulut Ji Nuo tampak datar dan matanya yang hitam penuh air mata.
Chen Youran mengerutkan bibirnya sejenak, lalu membuka bibirnya dengan perlahan, "Aku tidak bisa mengatakan apa aku menyukaimu atau tidak, jadi jangan ganggu aku lagi di masa depan."
Mata Ji Jinchuan menjadi sangat dalam dan gelap. Dia hanya menatap Chen Youran dan tidak berbicara. Saat ini, tiba-tiba air mata Ji Nuo jatuh. Pandangan matanya terus tertuju pada Chen Youran. Melihat wanita itu acuh tak acuh padanya, dia menangis dengan lebih sedih.
"Nuonuo, kemarilah…" Suara rendah seorang pria terdengar perlahan. Ji Jinchuan pun mengulurkan tangannya pada Ji Nuo.
Ji Nuo memandang Chen Youran dan melihat bahwa wanita itu sama sekali tidak berniat untuk membujuk dirinya. Dia semakin sedih dan matanya penuh dengan air mata.
Setelah Ji Jinchuan mengulangi ucapannya sekali lagi, Ji Nuo pun berjalan perlahan ke arahnya. Setelah mengambil dua langkah, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat kembali ke wanita yang duduk di sana. Melihat raut wajahnya yang masih dingin, dia berlari ke Ji Jinchuan dan menangis.
Tangisan Ji Nuo membuat Ji Wenqing keluar dari dapur. Dia melihat Ji Nuo menangis tersedu-sedu di pelukan Ji Jinchuan. Dia melirik Chen Youran yang berwajah dingin, lalu pandangannya beralih pada Ji Jinchuan, "Ada apa?"
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Ji Wenqing itu. Dibandingkan dengan dinginnya Chen Youran, mata Ji Jinchuan sehitam tinta. Ji Wenqing menyadari suasana canggung di antara mereka. Dia kemudian melangkah maju dan membujuk Ji Nuo dengan suara lembut, "Nuonuo anak yang baik, berhentilah menangis… Apa kamu ingin ayah mengajakmu untuk memeras jus?"
Ji Nuo meraih pakaian Ji Jinchuan. Dia terus menangis dengan air mata yang deras sehingga pandangannya menjadi kabur. Melihat Ji Nuo yang terisak seperti itu, terasa ada pisau tajam yang menusuk ke dalam hati Chen Youran.
Ji Nuo selalu ingat bahwa Chen Youran mengatakan dia menyukai anak-anak yang baik. Jadi, setelah Ji Wenqing membujuknya dua kali, dia secara bertahap berhenti menangis dan tidak lagi terisak. Setelah itu, Ji Wenqing meliriknya seolah memberikan kode, Ji Jinchuan pun perlahan bangkit dan membawa Ji Nuo ke dapur.
Saat pasangan ayah dan anak itu memasuki dapur, mesin kopi masih menyala, suaranya cukup kencang. Ji Nuo lalu bergumam, "Dia tidak menyukaiku, jadi aku tidak akan menyukainya lagi."
"Dia hanya sedang berada dalam suasana hati yang buruk dua hari ini. Kamu laki-laki. Kamu harus murah hati dan tidak bisa berperilaku yang sama dengannya…" Ji Jinchuan berjongkok dan memegangi wajah putranya. Ibu jarinya menyeka air mata di wajah Ji Nuo. Setelah jeda, dia lalu berkata, "Dia menyukaimu lebih dari siapa pun."
"Benarkah?" Bulu mata Ji Nuo masih basah karena air mata. Matanya pun masih berair.
Ji Jinchuan menundukkan kepalanya. Dia berkata dengan suara rendah dan lembut, "Iya, bagaimana mungkin ayah bisa menipumu?"
Ji Nuo mengisap ingus di hidungnya. Bulu matanya basah dan saling menempel, membuat warnanya semakin tampak gelap. Dia pun membalas, "Oke, kalau dia masih menyukaiku, aku juga akan tetap menyukainya."
"Nuonuo sangat baik…" kata Ji Jinchuan dengan wajah yang hangat, dia kemudian mencium dahi Ji Nuo.
Di ruang tamu, hanya Chen Youran dan Ji Wenqing yang tersisa. Ji Wenqing menuangkan segelas kopi untuknya dan meletakkannya di atas meja, "Apa kamu marah padaku?"
"Aku hampir lupa kalau kamu juga merupakan anggota Keluarga Ji." Wajah Chen Youran masih dingin dan sedikit pucat. Bibirnya memunculkan senyum yang mengejek dirinya sendiri.
Ji Wenqing terus tersenyum dengan tenang. Dia ingin menarik tangan Chen Youran dan bersikap seramah sebelumnya, tetapi wanita itu dengan terampil menghindarinya. Tangannya pun menegang sejenak. Dia perlahan menarik kembali tangannya, menghela napas berat, dan berkata tanpa daya, "Sepertinya, kamu benar-benar marah padaku."
Chen Youran menatap Ji Wenqing dan membuka bibirnya dengan perlahan, "Kalau Nyonya Huo mengatakan masih memiliki tamu hari ini, aku tidak akan datang ke sini."