Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Pada Saat Itu, Dia Tidak Punya Pilihan (5)



Pada Saat Itu, Dia Tidak Punya Pilihan (5)

0Chen Yaoting mengambil kotak rokok dan ingin merokok. Namun, Chen Youran tiba-tiba melangkah maju dan mengambil kotak rokok dari tangan ayahnya dan melemparkannya ke meja dengan diikuti suara benda yang menghantam sesuatu. Kemudian, dia berteriak dengan suara serak, "Jangan merokok!!"     

Chen Yaoting menatap Chen Youran dan tidak menanggapi untuk waktu yang lama. Lalu, Chen Youran berbalik dan berjalan keluar dari ruang kerja. Begitu membuka pintu, dia mendengar Chen Yaoting berkata, "Youran, masalah ini…"     

Tampak senyum kesedihan di wajah Chen Youran. Seluruh tubuhnya terasa dingin seolah tenggelam dalam gudang es. Dia membalas, "Apa aku punya pilihan?"     

Pikiran Chen Youran berangsur-angsur kembali. Dia sangat gelisah dan dia juga tidak dapat menemukan rokok di mana-mana di dalam mobil. Dia pun memukul setir dengan kesal. Ada sebuah tas untuk menyimpan rokok sebelumnya di mobil itu. Tetapi, tas itu tidak ada sekarang. Dia menduga pasti Lin Mo'an yang menyuruh Asisten Tang untuk membuangnya.     

Chen Youran melihat sekotak permen karet di dasbor mobil. Dia membuka satu dan mengunyahnya. Hatinya perlahan menjadi tenang. Melihat Chen Yaoting keluar dari kuburan melalui kaca spion mobil, dia langsung menyalakan mesin, menginjak pedal gas ke bawah, dan melaju pergi.     

Ketika Chen Youran sampai di rumah, Lin Mo'an belum pulang. Setelah itu, dia pergi membuka sebotol anggur dan meminumnya. Setelah beberapa lama, Lin Mo'an akhirnya tiba di rumah. Dia saat ini sudah dalam kondisi mabuk, sekitar 70% hingga 80%.     

"Ada apa?" tanya ​​Lin Mo'an sambil memandang wanita di sofa dan melirik botol anggur kosong di atas meja.     

"Aku pergi menemui ibuku hari ini," tutur Chen Youran. Dia bersandar di sofa dalam keadaan mabuk. Dia masih mengenakan setelan formalnya. Wajahnya yang cerah mulai bereaksi.     

Lin Mo'an terdiam dan menuangkan segelas air untuknya. Chen Youran lalu mengambil alih gelas itu. Dia tertawa untuk mengejek dirinya sendiri dan berkata, "Aku juga bertemu ayahku yang secara khusus mengirimku ke penjara."     

"Semuanya sudah berakhir…" ujar Lin Mo'an untuk menenangkan Chen Youran sembari memegang tangannya.     

Chen Youran hanya memperlihatkan senyum rendah dan berkata, "Sebenarnya, aku membenci diriku sendiri sekarang…"     

"Kamu minum anggur terlalu banyak. Ayo, aku akan mengantarmu ke kamar untuk istirahat." Lin Mo'an membungkuk untuk menggendong Chen Youran. Lalu, dia berjalan ke kamar wanita itu.     

Chen Youran pun bersandar pasrah di pelukan Lin Mo'an, menutup matanya, dan bergumam, "Dalam kehidupanku selanjutnya, aku tidak akan pernah mau dilahirkan di Keluarga Chen."     

Lin Mo'an membawa Chen Youran ke kamar tidur, dia menendang pintu kamar itu hingga terbuka dengan kakinya dan berjalan masuk. Dia membaringkan wanita itu di tempat tidur dan menyelimutinya. Setelah itu, dia berkata, "Istirahatlah dengan baik. Besok akan ada hari baru yang lebih baik…"     

"Selamat malam…" balas Chen Youran. Dia memejamkan mata karena sangat mengangguk. Lin Mo'an bangkit, mematikan lampu kamar, dan melangkah keluar dari kamar itu.     

***     

Karena minum terlalu banyak anggur tadi malam, keesokan harinya Chen Youran merasa kepalanya sedikit pusing, jadi Lin Mo'an mengantarnya ke perusahaan. Tepat ketika mobil Lin Mo'an berada di luar perusahaan, seorang pria bergegas datang dari samping, sehingga menyebabkannya menginjak rem dengan cepat.     

Rupanya, Chen Yaoting datang mendekat ke arah Chen Youran dan memukul-mukul kaca jendela. Dari gerakan mulutnya, dia sepertinya memanggil nama anaknya itu. Lin Mo'an lalu memandang wanita yang duduk di sampingnya dan bertanya, "Apa kamu ingin turun?"     

"Tidak…" Chen Youran menatap lurus ke depan dengan raut wajah yang dingin.     

Lin Mo'an pun kembali menyalakan mesin dan melajukan mobil ke tempat parkir. Chen Yaoting hendak mengikuti mereka, tetapi dia langsung dihentikan oleh penjaga keamanan.     

Setelah perencanaan awal proyek berhasil, Chen Youran datang ke perusahaan Grup Zhongsheng untuk membahas masalah lain dengan Ji Jinchuan. Sebelum datang, Asisten Tang sudah menghubungi Xiao Cheng terlebih dahulu. Setelah mereka tiba di perusahaan Grup Zhongsheng, Asisten Tang melaporkan namanya pada resepsionis meja depan.     

"Presiden Ji sudah menunggu Direktur Lin di kantornya. Anda bisa langsung naik," ujar resepsionis tersebut.     

Ketika mereka memasuki lift, Asisten Tang menekan tombol lantai tempat kantor presiden perusahaan itu berada. Lift pun berhenti ketika mencapai lantai 23. Dengan diiringi suara dentingan, pintu lift perlahan terbuka dan Chen Shuna pun melangka ke dalam lift.     

Chen Shuna tercengang ketika melihat sosok Chen Youran di sana. Kemudian, dia perlahan mendapatkan kembali pikirannya, "Youran…"     

Chen Youran mengangguk lemah. Dia lalu bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"     

"Aku bekerja di perusahaan Grup Zhongsheng sekarang." Chen Shuna tersenyum.     

Chen Youran tampak pucat dan tidak berbicara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.