Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku yang Meminta Bercerai



Aku yang Meminta Bercerai

0Pagi ini, saat Chen Youran baru saja selesai sarapan, dia menerima telepon dari Chen Yaoting. Di telepon itu, terdengar suara Chen Yaoting berkata dengan marah, "Luangkan waktu untuk pulang."     

Chen Yaoting menutup telepon segera setelah mengucapkannya. Chen Youran tidak bereaksi. Ketika dia bereaksi, layar ponselnya sudah gelap. Gu Jinchen melihat ada yang salah dengan ekspresinya dan bertanya, "Ada apa?"     

Chen Youran meletakkan ponselnya ke samping dan menghela napas, "Aku harus datang ke kediaman Keluarga Chen segera."     

Mereka berdua sama-sama bisa menebak apa alasannya. Gu Jinchen pun berkata, "Aku akan kembali bersamamu."     

Namun, Chen Youran menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku akan menghadapinya. Aku akan menyelesaikannya sendiri."     

Setelah itu, Chen Youran kembali ke kamarnya, berganti pakaian, dan turun lagi dari lantai atas. Gu Jinchen memberinya kunci mobil dan berkata, "Hubungi aku kalau ada sesuatu."     

"Jangan khawatir, tidak akan ada apa-apa," balas Chen Youran sambil mengambil alih kunci mobil tersebut.     

Keduanya keluar dari unit apartemen itu. Gu Jinchen lalu mengantar Chen Youran hingga ke lift, "Jangan biarkan dirimu dianiaya."     

"Aku sudah terlalu lelah hidup dalam Keluarga Chen dalam beberapa tahun terakhir. Aku tidak akan hidup untuk mereka di masa depan. Aku hidup untuk diriku sendiri dan untuk Nuonuo." Chen Youran berkata dengan suara rendah.     

***     

Kediaman Keluarga Chen…     

Begitu Chen Youran melangkah ke ruang tamu, dia mendengar suara marah Chen Yaoting, bercampur dengan bujukan lembut Tang Huiru. Pelayan yang melihatnya datang menyapanya, "Nona Kedua…"     

Chen Yaoting dan Tang Huiru seketika melihat ke pintu ruang tamu dan melihat Chen Youran berdiri diam. Chen Yaoting meraung, "Cepat masuk ke sini!"     

Meskipun Chen Youran sudah mempersiapkan mental, tetapi dia masih takut dengan auman ayahnya. Dia perlahan melangkah memasuki ruang tamu dan pelayan maju untuk mengambil tasnya. Dia berdiri beberapa langkah dari ayah dan ibunya, lalu menyapa mereka, "Ayah, ibu…"     

"Apa kamu ingin menceraikan Presiden Ji?" Chen Yaoting menatapnya dengan wajah marah. Dia telah terbakar amarah sepanjang pagi. Para pelayan yang berdiri di sebelahnya gemetar dan hanya bisa menundukkan kepala.     

Tang Huiru melangkah maju dan menatap Chen Youran karena takut akan dipukuli dan dimarahi oleh Chen Yaoting. Chen Youran melirik Tang Huiru dan berterima kasih atas kebaikannya, tetapi dia tidak punya pilihan untuk masalah perceraian. Dia memandang Chen Yaoting, menarik napas dalam-dalam, mengumpulkan keberaniannya, dan menjawab, "Iya…"     

Mendengar hal itu, Chen Yaoting sangat marah dan berteriak, "Apa kamu lupa apa yang aku katakan sebelumnya?"     

Chen Youran tentu ingat bahwa Chen Yaoting pernah mengatakan kepadanya bahwa dia tidak ingin melihat hal yang terjadi pada Chen Shuna terjadi padanya lagi. Dia lalu menjawab dengan ekspresi wajah santai, "Aku belum lupa…"     

"Aku tidak setuju dengan perceraian kalian!" kata Chen Yaoting dengan wajah marah.     

"Aku yang meminta bercerai." Tidak ada ekspresi pada wajah Chen Youran.     

"Beraninya kamu!" Chen Yaoting kembali meraung marah.     

"Aku yang akan memutuskan masalahku sendiri." Chen Youran tetap tenang dari awal hingga akhir dan tidak ada ketakutan di wajahnya. "Apa Ayah setuju atau tidak, hasil akhirnya akan tetap sama."     

"Kamu…" Chen Yaoting memelototinya dengan marah. Dia tidak pernah menyukai anak keduanya itu dan putrinya ini selalu takut padanya. Namun, anaknya itu berani melawan kembali perkataannya hari ini.     

Tiba-tiba, terdengar suara mobil di luar rumah. Begitu pelayan menyapa orang yang datang tersebut, terlihat Chen Shuna bergegas masuk ke ruang tamu. Melihat bahwa Chen Youran aman, dia pun menghela napas lega dan menyapa Chen Yaoting serta Tang Huiru.     

"Apa kamu tahu tentang perceraian adikmu?" tanya Chen Yaoting.     

"Aku tahu." Chen Shuna menganggukkan kepalanya.     

"Sejak kapan kamu tahu?" tanya Chen Yaoting lagi.     

"Aku tahu itu dari awal," jawab Chen Shuna tanpa menyembunyikan apa pun.     

Chen Yaoting semakin marah. Kemarahan di wajahnya seperti awan gelap yang bergulir dari cakrawala, "Jadi, kamu bekerja sama dengannya untuk menyembunyikannya dariku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.