Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia akan Kembali



Dia akan Kembali

2Gu Jinchen mengangguk dan mengantar Chen Shuna ke lantai bawah. Sebelum Chen Shuna pergi, dia berkata berkata kepada Gu Jinchen, "Tolong jaga dia…"     

"Aku pasti menjaganya." Tiga kata sederhana meluap dari tenggorokan Gu Jinchen dengan suara yang dalam, tegas, dan serius.     

Chen Shuna tertegun selama beberapa saat, kemudian mencibir dirinya sendiri. Dia hampir lupa bahwa selama itu terkait dengan Chen Youran, Gu Jinchen pasti akan selalu menjadikannya prioritas. Jadi nasihat darinya tadi terasa berlebihan.     

Setelah Chen Shuna pergi, Gu Jinchen berdiri di luar pintu kamar tamu memperhatikan Chen Youran di dalam sana. Wanita yang dicintainya selama lebih dari 10 tahun itu bersedih untuk pria lain, sementara satu-satunya yang bisa dilakukannya adalah menjaganya diam-diam dan muncul kapan saja ketika wanita itu membutuhkannya.     

***     

Teluk Nanhai…      

Vila yang terang benderang terasa seolah tak berpenghuni. Hanya suara tangisan bayi yang terdengar energik. Ji Jinchuan mendengar tangisan itu saat berada di ruang kerjanya. Akhir-akhir ini, dia lebih mudah kesal dan mudah tersinggung. Dia menekan puntung rokok ke asbak, bangkit, dan keluar dari ruang kerja untuk menuju kamar bayi.     

"Ada apa dengan Nuonuo?" tanya Ji Jinchuan.     

Bibi Wu melihat Ji Jinchuan mengerutkan kening, dengan ketidaksenangan yang tampak akan mudah tersinggung di wajahnya. Dia pun menunduk kepalanya dan berkata, "Biasanya, Nyonya Muda yang selalu membujuk Tuan Kecil untuk tidur…"     

Ji Jinchuan memandang Ji Nuo yang berada di lengan Bibi Wu dan mengerutkan keningnya lebih erat. Bubi Wu takut Ji Jinchuan akan marah, jadi dia buru-buru membujuk si kecil lagi. Akan tetapi, Ji Nuo terus menangis, Bibi Wu tidak berhasil membujuknya. Mendengar Ji Nuo menangis dengan keras, dia pun buru-buru membalikkan badan.     

Kemudian Ji Jinchuan melangkah maju dua langkah dan berkata, "Berikan dia padaku…"     

Bibi Wu ragu-ragu sejenak, namun akhirnya tetap menyerahkan Ji Nuo kepadanya. Ji Jinchuan mengambil alis anaknya itu. Dia menepuk punggungnya sambil berjalan di sekitar ruangan dan bersenandung pelan. Perlahan-lahan, Ji Nuo menjadi tenang dan tertidur.      

Bibi Wu berdiri diam dan menyaksikan pria jangkung itu melakukan hal-hal yang tidak biasa. Dia menghela napas dengan sangat ringan. Ini adalah lagu yang selalu disenandungkan Chen Youran ketika membujuk Ji Nuo untuk tidur setiap malam. Lagu itu benar-benar mirip dengan yang disenandungkan oleh Ji Jinchuan. Setelah Ji Nuo tertidur, Jinchuan dengan lembut meletakkannya di tempat tidur dan menutupinya dengan selimut tipis.     

"Tuan Muda, apa Nyonya Muda akan kembali?" Bibi Wu bertanya dengan penuh keragu-raguan. Kemudian dia menatap wajah pria itu dengan seksama.     

Ji Jinchuan tidak memiliki emosi di wajahnya yang hangat. Dia terdiam sejenak dan berkata, "Iya…"     

Mendengar jawabannya, Bibi Wu merasa lega dan bergumam dengan suara rendah, "Baguslah kalau begitu…"     

Lalu Ji Jinchuan menatapnya. Bibi Wu pun buru-buru menjelaskan, "Tuan Muda, saya tidak bermaksud apa-apa. Saya hanya berpikir Tuan Kecil itu masih terlalu kecil. Akan sangat kasihan kalau dia tumbuh tanpa cinta dari seorang ibu."     

Mendengar penjelasan Bibi Wi, Ji Jinchuan sama sekali tidak menyalahkannya. Dia malah mengulangi perkataannya lagi, "Dia akan kembali…"     

Setelah itu, Ji Jinchuan pun berbalik, dia melihat Fang Yaqing berdiri di pintu. Wanita itu telah selesai mandi, jadi saat ini sudah mengenakan baju tidur sutra dengan tali bahu tipis dan rambutnya masih setengah kering. Tangannya yang berada di kusen pintu menegang. Fang Yaqing mendapatkan kembali pikirannya yang sempat linglung, sudut mulutnya pun melengkungkan senyum samar.     

"Aku mendengar suara tangisan, aadi aku datang ke sini untuk melihat apakah ada yang bisa aku bantu," ucap Fang Yaqing.     

"Tidak, dia sudah tidur." Ji Jinchuan lalu keluar dari kamar bayi. Ketika dia melewati Fang Yaqing, dia sedikit menghentikan langkah kakinya dan berkata, "Beristirahatlah lebih awal…"     

Tanpa menunggu jawaban Fang Yaqing, Ji Jinchuan kemudian pergi ke arah ruang kerja. Fang Yaqing berbalik, dia melihat bagian belakang pria itu dan mengingat perkataannya yang tegas barusan. Hatinya terasa pahit dan ada rasa sakit yang tak terkatakan.     

Setelah Bibi Wu merapikan selimut pada tubuh Ji Nuo, dia meninggalkan ruangan. Melihat Fang Yaqing terus menatap ke arah ruang kerja, dia berkata tanpa sungkan, "Nona Fang, Anda sekarang adalah Nyonya Muda Kedua dari Keluarga Ji. Meskipun saya tidak tahu mengapa Tuan Muda membawa Anda ke sini, tetapi Tuan Muda pasti punya alasan untuk melakukannya. Kalau Nyonya Muda sedang tidak ada di sini hari ini, tidak pantas bagi Anda untuk berjalan-jalan dengan piyama seperti ini di malam hari."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.