Untungnya, Tidak Ada yang Terjadi Padanya (3)
Untungnya, Tidak Ada yang Terjadi Padanya (3)
Petugas Wang baru saja pergi ke kamar mandi. Ketika kembali, dia mendengar Xu Chengyan bertanya pada Chen Youran. Melihat bahwa wanita itu hanya menangis, dia mewakilinya menjawab, "Saya bertanya kepada saksi mata di tempat kejadian. Seseorang melihat kalau sebuah mobil kehilangan kendali dan hendak menabrak Nona Chen. Tiba-tiba, sebuah Rolls Royce melintas dan berhenti tepat di depannya, dan mobil itu pun menabrak bagian belakang, yang menyebabkan kecelakaan."
Raut wajah Xu Chengyan dan Asisten Zhang seketika berubah dan tiba-tiba mengerti apa yang sedang terjadi. Gu Jinchen selalu menutup mata terhadap apa pun akibat yang akan dialami jika itu berkaitan dengan Chen Youran. Dalam hal ini, pria itu akan menyelamatkannya, bahkan jika harus mempertaruhkan nyawanya.
Xu Chengyan melirik Asisten Zhang yang secara refleks mengangguk, lalu berbalik dan pergi. Setelah beberapa saat, dia kembali dan berkata, "Saya sudah bertanya dengan jelas. Pemilik mobil yang menabrak itu adalah Xue Ling."
Mendengar nama Xue Ling, seluruh tubuh Ji Jinchuan dipenuhi lapisan udara dingin. Wanita itu… kali ini aku harus membuat hidupnya lebih buruk daripada kematian, batinnya.
Gelombang di matanya membuat Jian Rui merasa kedinginan. Butuh waktu lama baginya untuk kembali ke kesadarannya. Dia pun bergumam, "Lingling, dia… Tidak mungkin!"
"Hampir saja orang yang terbaring di dalam adalah Youyou. Tujuan Xue Ling yang sebenarnya adalah dia," kata Ji Jinchuan sambil menunjuk ke pintu ruang operasi. Matanya yang dalam penuh dengan hawa dingin.
Jian Rui tidak bisa memercayai hal itu. Dia melirik Chen Youran yang menatap ruang operasi. Perut wanita itu sudah melambung tinggi dan membuncit. Anak itu akan lahir dalam dua bulan, sejak kapan Lingling menjadi begitu kejam? Batinnya.
"Tidak mungkin," balas Jian Rui yang menolak untuk percaya.
Mulut Ji Jinchuan dipenuhi dengan seringai, dia lalu berkata dengan dingin, "Tanyakan saja pada putrimu yang baik."
Gu Jinchen dan Xue Ling dibawa ke ruang operasi pada saat yang sama. Setengah jam yang lalu, Xue Ling keluar dari ruang operasi dan sudah dibawa ke kamar pasien. Setelah Jian Rui dan Xue Jie menanyakan nomor kamar pasien kepada perawat, mereka naik lift menuju ke lantai di mana Xue Ling dirawat.
Di dalam lift, Xue Jie berkata dengan marah, "Ini akan sulit bagi kita. Dia berani membuat masalah besar. Untungnya, Chen Youran baik-baik saja. Kalau sampai dia mengalami sesuatu hal yang buruk, keluarga kita tidak akan bisa hidup dengan lebih baik."
"Jangan marah… Ketika Lingling bangun, tanyakan padanya apa yang terjadi," kata Jian Rui yang mencoba menghibur.
Setelah kebangkrutan perusahaan Keluarga Xue, emosi Xue Jie menjadi lebih tinggi. Dia lebih mudah marah. Dia mendengus dengan dingin dan berkata, "Biarkan dia memulihkan energinya untuk bisa memanjat. Lebih baik menyuruhnya untuk memanjat pohon besar (mencari pria dari keluarga kaya). Jangan sampai kita selalu tinggal di daerah miskin."
Xue Jie tidak bisa tinggal di tempat kotor dan berantakan itu walau hanya untuk sesaat. Jian Rui pun menatapnya dengan kecewa setelah mendengar perkataan suaminya, "Dia adalah putrimu, bukan sapi perah…"
"Kalau bukan karena temperamennya yang buruk, Keluarga Xue dan Keluarga Ji akan bisa menikah, dan Xue Grup tidak akan bangkrut." Memikirkan hal-hal sebelumnya, Xue Jie menarik janggutnya dan tatapan matanya tampak marah. "Belum lagi utang yang begitu besar… Kalau dia tidak memanjat pohon yang besar, bagaimana kita bisa melunasinya dalam waktu yang bersamaan sekaligus?"
Jian Rui hendak berdebat dengannya, namun pintu lift terbuka dengan diikuti bunyi dentingan, lalu dua pria masuk ke dalam lift. Pria yang di depan tampak feminin dan tampan, dia memegang tongkat penopang di tangannya. Sementara pria yang di belakang tampak seperti seorang asisten.
Melihat ada orang lain, Xue Jie dan Jian Rui tidak meneruskan untuk berdebat di dalam lift, tetapi kembali mengobrol ketika mereka keluar dari lift, "Ketika Xue Ling bangun, katakan padanya untuk menjauh dari Ji Jinchuan dan Chen Youran. Kita tidak bisa memprovokasi orang seperti Ji Jinchuan."
Saat pintu lift tertutup, suara itu pun terputus dari luar. Sosok Ji Shaoheng terpantul di dinding lift yang mengkilap. Dia mengangkat bibirnya sedikit dan berkata, "Sayang sekali. Hampir saja…"