Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Mereka Memiliki Hubungan yang Baik



Mereka Memiliki Hubungan yang Baik

2Ji Jinchuan pulang sedikit terlambat hari ini karena rapat tahunan perusahaan. Setelah pukul 22.30, para pelayan pergi untuk beristirahat, sementara Chen Youran menunggu sendirian di ruang tamu. Akhirnya, dia tidak tahan terus duduk, dia memilih berbaring di sofa dan tidur untuk sementara waktu.     

Tidak lama kemudian, Chen Youran mendengar seseorang datang dari pintu ruang tamu. Dia membuka matanya, bangkit dari tidurnya, dan duduk. Dia melihat Ji Jinchuan sudah pulang dan menyapanya. Ji Jinchuan lalu melirik jam dinding. Saat ini, waktu sudah menunjukkan pukul 23.00.     

"Bukannya aku sudah mengatakan untuk menyuruhmu tidur lebih awal, kenapa kamu harus menungguku?" ujar Ji Jinchuan. Pada sore hari, dia secara khusus menghubungi Chen Youran untuk memintanya agar tidak menunggu dirinya di malam hari dan beristirahat lebih awal.     

"Lagi pula, aku tidak bisa tidur," jawab Chen Youran. Dia lalu mengambil mantel di antara lengan suaminya dan menggantungnya di gantungan baju. Mereka berdua pun berjalan masuk. Dia mencium bau anggur yang kuat pada tubuh Ji Jinchuan, dia pun memandangnya dan bertanya, "Berapa banyak anggur yang telah kamu minum? Aku akan membuatkanmu sup untuk membangkitkan kesadaran."     

Namun, Ji Jinchuan menarik Chen Youran yang berjalan ke dapur dan berkata, "Sup pereda mabuk tidak diperlukan. Buat camilan malam saja."     

"Oke, tunggu sebentar…" Chen Youran pun menyuruhnya duduk di sofa dan menuangkan segelas air untuknya. Kemudian, dia memasuki dapur.      

Ji Jinchuan memijat pelipisnya dan menatap sosok yang sibuk di dapur itu. Cahaya oranye lampu yang samar menampakkan keindahan wanita itu. Dan sosok montok itu terlihat lebih cantik. Chen Youran menebak bahwa suaminya pasti tidak makan apa pun di malam hari, jadi dia membuatkannya nasi goreng telur dengan daging suwir dan sayuran hijau. Semua bahannya sudah tersedia, jadi dia membuatnya dengan cepat.     

Lebih dari 10 menit kemudian, Chen Youran keluar dari dapur dengan membawa piring. Dia berkata padanya, "Sudah siap… Ayo makan."     

Ji Jinchuan mengikuti istrinya itu berjalan ke ruang makan. Begitu Chen Youran meletakkan piring di sana, dia memeluknya dari belakang. Suara rendahnya yang serak dan seksi setelah minum terdengar berkata, "Emm… Sangat enak."     

Chen Youran tidak bergerak. Dia tidak begitu memahami perkataan suaminya yang maknanya ambigu. Dia menurunkan pegangan tangan Ji Jinchuan, memiringkan kepalanya, dan berkata sambil tersenyum, "Nanti tidak enak kalau sudah dingin…"     

"Jangan bergerak, biarkan aku memegangnya sebentar…" Wajah Ji Jinchuan terkubur di lehernya.     

Di ujung tangga di lantai dua, Fang Yaqing memandangi dua orang yang sedang berpelukan di ruang makan itu. Jari-jarinya yang berada di pegangan tangga mengencang secara perlahan.     

Tiba-tiba, Ji Shaoheng muncul di belakangnya dan berkata sambil tersenyum, "Apa kamu merasa sangat bersalah dan tidak bisa melihat kalau dia sangat bahagia sekarang?"     

"Tidak…." Fang Yaqing dengan cepat menyesuaikan suasana hatinya. Dia kembali berkata, "Tidak…"     

Ji Shaoheng berjalan ke sisi lain Fan Yaqing dan berdiri berdampingan dengannya. Dia menurunkan pandangannya dan melihat dua orang di ruang makan itu. Dia membungkukkan tubuhnya dan berkata, "Mereka benar-benar memiliki hubungan yang baik ya."     

Fang Yaqing tidak mengatakan apa pun, tenggorokannya seolah tercekat sesuatu. Dia kemudian membalikkan badan dan memalingkan wajahnya. Sementara Ji Shaoheng terus melihat dua orang di ruang makan lantai bawah. Mereka sudah duduk di kursi masing-masing. Chen Youran duduk di seberang Ji Jinchuan, mengawasinya makan dengan senyum manis di wajahnya.     

"Kupikir dia hanya mencintaimu dalam hidupnya. Aku tidak mengira kamu benar-benar ditinggalkan olehnya. Padahal, kamu selalu memikirkannya selama ini."     

"Apa yang kamu bicarakan?" Fang Yaqing menatap Ji Shaoheng dengan emosi yang jelas di matanya yang indah. "Aku istrimu… Tentu saja, hanya kamu yang ada di hatiku sekarang. Dia hanyalah masa lalu."     

Cahaya lampu di atas kepala menyinari Ji Shaoheng. Wajah tampannya tampak dingin dan matanya gelap seperti cairan tinta. Dia mengerutkan bibirnya dan berkata sambil tersenyum, "Selama kita tidak bercerai, kamu adalah istriku. Ji Jinchuan memiliki kebiasaan yang bersih dan tidak akan menginginkan wanita yang telah ditiduri oleh orang lain sepertiku."     

Sikap suaminya berhasil membuat Fang Yaqing marah. Dia mengencangkan kepalan tangannya di sisi tubuhnya, tetapi perlahan-lahan mengendurkan dengan pasrah. Wajahnya kemudian sedikit berubah. Dia menatap Ji Shaoheng dan senyum di sudut mulutnya menjadi lebih besar. Lalu, dia berkata, "Benarkah?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.