Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Tidak Takut Dia Cemburu?



Tidak Takut Dia Cemburu?

2Ji Jinchuan tersenyum ringan, kemudian berkata dengan suara rendah, "Aku khawatir kamu akan merasa bosan di rumah sakit sendirian…"     

Setelah itu, Chen Youran memandang Lin Mo'an dan berkata, "Kamu mau makan malam bersama?"     

"Tidak, kamu pergi saja," jawab Lin Mo'an sambil terus memandang wanita yang terbaring di ranjang pasien.     

"Kamu tidak terbiasa makan di pesawat, kamu tadi juga tidak makan siang, dan sekarang kamu tidak mau makan malam. Bisa-bisa kamu terbaring di rumah sakit besok. Aku tidak sanggup kalau harus merawat kalian berdua." Tatapan mata Chen Youran tampak hangat dan memesona.     

"Aku akan mengurus sendiri untuk makan malam." Suara Lin Mo'an lembut dan dangkal, seperti gemericik air sungai. "Kamu tidak perlu kembali ke rumah sakit lagi setelah makan. Aku akan menginap di sini malam ini…"     

Chen Youran mengetahui bahwa Lin Mo'an ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Lin Xia. Dia pun berkata, "Kalau begitu, jangan lupa untuk makan…"     

Ji Jinchuan berjalan ke arah sofa dan mengambil tas serta syal Chen Youran. Setelah Chen Youran mengenakan syal, mereka saling merangkul dan berjalan keluar dari kamar pasien.     

Di luar rumah sakit…     

Ji Jinchuan mengambil mobil yang dikendarainya di tempat parkir. Beberapa menit kemudian, dia keluar dari tempat parkir, namun tidak melihat Chen Youran di luar rumah sakit. Dia pun tetap duduk di mobil dan menunggu sebentar. Tak berapa lama kemudian, dia melihat istrinya keluar dari restoran di seberang rumah sakit dengan makanan di tangannya.     

Chen Youran mendekat ke mobil, mengetuk jendela dan berkata, "Tunggu sebentar, ya. Aku mau membawakan makanan untuk Lin Mo'an."     

Ji Jinchuan menurunkan kaca jendela dan menjawab, "Bukannya tadi dia mengatakan akan mengurus dirinya sendiri?"     

"Dia adalah orang yang acuh tak acuh," balas Chen Youran. Jika dia tidak membawakan makanan, Lin Mo'an mungkin tidak akan makan malam. Dan pria itu akan kelaparan karena sepanjang hari karena tidak makan.     

"Kalau kamu sangat peduli padanya, apa kamu tidak khawatir dengan perasaanku?" Ji Jinchuan tidak bisa menahan diri untuk tidak menyipitkan matanya.     

Chen Youran melihat tatapan mata suaminya. Ji Jinchuan tampak tidak sedang bercanda, jadi dia memikirkannya dengan serius dan perlahan mengerutkan bibirnya, lalu berkata, "Jadi, kenapa tidak kamu saja yang mengantarnya ke atas?"     

"Aku hanya bercanda. Cepat pergi sana, aku akan menunggumu di dalam mobil." Wajah Ji Jinchuan menampilkan senyum acuh tak acuh.     

Chen Youran pun menganggukkan kepalanya dan membawa makanan tersebut ke gedung Departemen Rawat Inap.     

Pintu kamar rawat inap Lin Xia didorong terbuka. Lin Mo'an pun menoleh ke belakang dan melihat Chen Youran masuk dengan membawa beberapa makanan ringan. Dia lalu berkata, "Aku bisa turun dan membeli makanan sendiri. Kenapa kamu begitu repot-repot?"     

"Makanlah selagi panas. Dia sedang menungguku di bawah. Aku pergi dulu ya…" ucap Chen Youran sambil meletakkan makanan di atas meja.     

"Oke." Bibir Lin Mo'an membentuk sebuah senyuman hangat.     

Chen Youran kemudian keluar dari kamar pasien. Saat memikirkan temannya yang ada di dalam, dia meminta selimut kepada perawat. Dia lalu kembali ke kamar pasien dan meletakkan selimut itu di sofa, lalu berkata, "Ini agar kamu tidak masuk angin di malam hari."     

Melihat Chen Youran sangat perhatian kepadanya, Lin Mo'an melontarkan candaan dengan berkata, "Kalau kamu begitu baik kepada lawan jenis, apa kamu tidak takut dia cemburu?"     

"Kecuali Gu Jinchen, menurutnya tidak ada lagi saingan yang berat." Chen Youran berkata dengan setengah bercanda dan setengah serius.     

Mendengarnya, Lin Mo'an sedikit terkejut dan berkata, "Jadi, dia sangat memercayaimu ya…"     

"Salah…." Mata hitam dan jernih Chen Youran tampak seperti kaca berwarna cerah. Dan sudut bibirnya dengan lembut mengangkat senyum. "Dia lah yang percaya diri."     

Lin Mo'an memikirkan ucapan Chen Youran dalam diam. Tiba-tiba, dia mengerti maksudnya dan tidak bisa menahan tawanya.      

Meskipun mereka berada di luar negeri, mereka sering memperhatikan berita dalam negeri. Ji Jinchuan tidak hanya tampan, tetapi juga memiliki latar belakang keluarga yang menonjol. Pria itu bijaksana dan pintar di dunia bisnis. Tidak ada orang di Kota A yang bisa menandingi harga diri dan pemikirannya. Itu sebabnya Chen Youran tidak berpikir pria itu akan memiliki saingan. Chen Youran menyebut nama Gu Jinchin karena pria itu telah memiliki perasaan lebih dari 10 tahun untuknya yang merupakan satu-satunya hal yang tidak dapat ditandingi oleh Ji Jinchuan. Pria yang terlalu percaya diri seringkali memiliki kesombongan, terutama pria yang sempurna seperti Ji Jinchuan.     

Lin Mo'an berpikir itu juga bagus. Setidaknya, jika satu orang membuat Ji Jinchuan merasakan peperangan, pria itu akan menggandakan perlakuan baiknya kepada Chen Youran menjadi dua kali lipat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.