Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Tidak Bisa Menghilangkan Hubungan dengan Orang Ini



Aku Tidak Bisa Menghilangkan Hubungan dengan Orang Ini

1Ji Jinchuan duduk di sofa dan mengeluarkan sebatang rokok, lalu menyalakannya. Asap putih berputar mengelilingi bagian kepalanya dan pandangan matanya yang dingin tampak kabur. Sebenarnya, dia tidak mengetahuinya sampai dewasa ini. Dia mulanya penasaran kenapa Jian Rui dan Xie Suling tiba-tiba saling menghubungi lagi satu sama lain, dia pun meminta Xiao Cheng untuk menyelidikinya. Baru kemudian dia mengetahui bahwa pernah ada perselisihan di antara mereka berdua.     

Sebatang rokok terjepit di antara dua jari Ji Jinchuan. Dia mengambil isapan ketika rokok itu dinyalakan. Perlahan-lahan rokok itu terbakar dan segumpal abu jatuh di karpet. Sejak awal, hal-hal yang terjadi di kediaman utama Keluarga Ji sudah cukup kacau. Dan sekarang ini, ada seseorang yang datang dengan tergesa-gesa ke pintu ruang tamu.     

Chen Youran menunggu di kamar selama lebih dari setengah jam, namun Ji Jinchuan belum juga muncul. Dia pun turun ke bawah untuk mencarinya. Ketika dia tiba di tangga lantai dua, dia melihat ada seorang wanita di ruang tamu selain Ji Jinchuan. Posisi wanita itu membelakanginya, jadi dia tidak dapat melihat wajahnya. Namun, dari postur tubuh, wanita itu tampaknya adalah seorang gadis yang masih sangat muda.     

Sambil memegang pegangan tangga yang berlapis emas, Chen Youran akhirnya menuruni tangga. Mendengar ada langkah kaki datang dari tangga, kedua orang yang ada di ruang tamu menoleh. Mata Chen Youran tertuju pada wajah wanita itu dan jari-jarinya yang berada di sandaran tangga tiba-tiba menegang.     

"Kakak sepupu, kenapa dia bisa ada di sini?" Ekspresi wajah Shen Xiaoke tiba-tiba berubah. Dia memandang Chen Youran, lalu memandang pria yang ada di sofa.     

"Kakak sepupu?" Chen Youran dengan dingin mengulangi dua kata yang baru saja diucapkan oleh Shen Xiaoke. Ekspresi wajahnya dalam sekejap berubah menjadi suram.     

"Dia adalah sepupumu," ucap Ji Jinchuan. Pandangan matanya tampak tenggelam.     

Shen Xiaoke menegakkan punggungnya dan menatap Chen Youran dari atas hingga ke bawah dengan takjub. Wanita ini adalah sepupu ipar yang mendaftar pernikahan dengan kakak sepupuku tanpa persetujuan dari Bibi? Batinnya dalam hati. Di dalam hati, dia tidak bisa menerima hal itu.     

Setelah itu, Chen Youran berjalan selangkah demi selangkah menuruni tangga. Alisnya sedikit terangkat dan dia berkata, "Nona Shen, aku tidak menyangka kita akan bertemu lagi."     

Sayangnya, tempat pertemuannya masih di kediaman utama Keluarga Ji.     

Shen Xiaoke tidak mau mengakui bahwa Chen Youran adalah sepupunya. Namun, ketika dia memikirkan tujuannya datang ke sini hari ini dan apa yang dikatakan orang tuanya, dia dengan enggan terpaksa menyapanya dengan panggilan, "Kakak sepupu ipar…"     

Chen Youran tidak mengabaikan sapaan Shen Xiaoke. Dia menganggukkan kepalanya dengan ringan. Setelah beberapa detik, dia membuka bibirnya dan berkata, "Jangan panggil aku dengan sebutan itu ketika kamu keluar dari pintu rumah ini."     

"Kenapa?" Shen Xiaoke menatapnya dengan tatapan kosong.     

Chen Youran berjalan dan duduk di sofa. Lalu, dia berkata, "Orang ketiga yang menghancurkan rumah tangga orang lain, selalu menjadi orang yang hina. Aku tidak bisa menghilangkan hubungan dengan orang ini, jadi aku harus berpura-pura tidak mengenalnya ketika berada di luar."     

Ekspresi wajah Shen Xiaoke seketika menegang. Bahkan warna darah di wajahnya juga perlahan menghilang dan berubah menjadi putih. Pupil hitamnya sedikit menyipit dan penuh dengan kekesalan. Dia lalu membalas, "Kakak sepupu ipar, bagaimana bisa kamu membantu orang luar untuk menggertakku?"     

Chen Youran secara alami mengerti bahwa 'orang luar' yang dimaksud olehnya adalah Lin Xia. Dia berkata dengan dingin, "Kamu bisa bertanya pada sepupumu. Memiliki adik sepupu sepertimu, apa dia memiliki kesenangan di wajahnya? Apa yang kakak sepupumu rasakan sama halnya denganku."     

Mata Shen Xiaoke yang awalnya jernih berubah menjadi merah. Dia menatap Ji Jinchuan dan merengek, "Kakak sepupu…"     

"Aku tidak bisa membantumu," tutur Ji Jinchuan dengan wajahnya yang selalu dingin dan tidak pernah menunjukkan kehangatan.     

Saat itu, pelayan keluar dari dapur dan meletakkan sup telur di depan Ji Jinchuan. Kabut panas mengepul pada sup yang baru saja matang itu. Shen Xiaoke menatap mata Ji JInchuan dan bertanya-tanya dalam hati sejak kapan kakak sepupunya suka memakan sup telur.     

Ji Jinchuan kemudian mengambil langkah panjang dengan membawa mangkuk. Dia lalu meletakkan sendok di depan Chen Youran dan berkata, "Makanlah selagi panas."     

"Hm…" Chen Youran menjawab dengan ringan. Dia perlahan-lahan memakan sup itu, sementara Ji Jinchuan kembali ke posisi duduknya semula.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.