Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Bagaimana Kalian Bisa Bersama?



Bagaimana Kalian Bisa Bersama?

3Sekitar 40 menit kemudian, Xie Suling akhirnya kembali. Terdengarlah suara pelayan menyapanya, "Nyonya Anda kembali…"     

Chen Youran kemudian bangkit dari duduknya dan melihat ke pintu masuk ruang tamu. Xie Suling sendiri melangkah ke ruang tamu sambil melepas mantelnya. Bibi Zhao dengan sigap mengambil alih mantel dan juga tasnya.     

"Bu…" Chen Youran menyapa Xie Suling dengan ragu-ragu.     

Xie Suling melirik ke arah sofa dan melihat Chen Youran sendirian. Kemudian, dia bertanya, "Di mana Jinchuan?"     

"Dia masih bekerja," jawab Chen Youran.     

"Apa kamu datang sendirian?" tanya Xie Suling yang tampak terkejut. Pengurus rumah menghubunginya dan mengatakan bahwa Nona Chen telah datang. Dia mengira Ji Jinchuan yang membawa Chen Youran datang ke kediaman utama. Pada saat itu, dia merasa ada yang aneh. Hari ini adalah hari Senin, putranya memang seharusnya sedang bekerja. Saat itu, dia berpikir apakah ada yang salah hingga putranya membawa Chen Youran datang ke kediaman utama hari ini, jadi dia bergegas untuk pulang ke rumah.     

Chen Youran tersenyum lembut dan menjawab, "Ayah memintaku untuk datang ke sini."     

Saat mendengar hal itu, Xie Suling lebih terkejut lagi. Kemudian, ekspresinya terlihat rumit untuk dijelaskan. Dia berjalan untuk duduk di sofa dan bertanya, "Ada apa dia memintamu untuk datang?"     

Chen Youran pun duduk secara layak. Posturnya tegak dan sesuai dengan standar, sehingga tidak ada kesalahan atas sopan santun yang ditemukan. Dia memunculkan senyum yang indah di wajahnya, lau menjawab, "Kami baru saja mengobrolkan beberapa hal saja."     

"Bagaimana kamu dan Ji Jinchuan saling mengenal?" tanya Xie Suling yang sangat penasaran.     

"Hari itu, aku baru saja pulang ke rumah, sopirku tidak sengaja menabrak mobilnya," jawab Chen Youran. Sulit baginya untuk berkata jujur pada Xie Suling bahwa dirinya sendirilah yang bersedia untuk menjadi teman wanita Ji Jinchuan. Xie Suling lahir dari keluarga bermartabat, jadi jika dia berkata jujur, wanita itu pasti tidak akan bisa menerimanya. Wanita itu pasti akan salah paham dan berpikir bahwa dia adalah tipe orang yang tidak memiliki kehidupan pribadi yang layak.     

Xie Suling sangat memahami watak Ji Jinchuan dengan baik. Anaknya itu tidak akan mengajak wanita berbicara hanya karena sebuah kecelakaan. Dia pun bertanya lagi, "Bagaimana kalian bisa bersama?"     

Chen Youran memikirkan alasannya sejenak di dalam di hati. Kemudian, dia menjawab dengan sederhana, "Itu terjadi secara alami."     

Xie Suling tidak terlalu puas dengan jawaban Chen Youran, tetapi dia tidak terlalu menampakkannya dengan jelas. Dia lalu bertanya lagi, "Apa dia mengatakan sesuatu kepadamu tentang masa lalunya?"     

Chen Youran menggelengkan kepalanya. Meskipun Bibi Wu banyak bercerita tentang masa kecil Ji Jinchuan, tetapi dia tahu bahwa maksud pertanyaan Xie Suling tidak mengarah pada itu. Dia memikirkan jawabannya dan berkata, "Dia terlalu sibuk bekerja sepanjang hari. Mungkin dia tidak punya waktu. Yang ibu maksud dengan masa lalunya adalah…"     

"Dia tidak memberitahumu tentang…" gumam Xie Suling.     

Mendengar hal itu, Chen Youran menatap Xie Suling dengan penuh penasaran. Lalu, dia melihat bahwa ibu mertuanya sedang tenggelam dalam pikirannya, dia pun bertanya, "Ada masalah apa?"     

Namun, Xie Suling tidak menanggapi. Dia tidak berbicara untuk waktu yang lama.      

"Bu…" Chen Youran memanggilnya dengan lembut. Xie Suling pun langsung bereaksi seperti baru saja terbangun dari mimpi. Chen Youran lalu bertanya, "Ada apa denganmu, bu?"     

"Mungkin aku sedikit lelah karena bermain kartu," jawab Xie Suling sambil memegangi kepalanya dengan satu tangan.     

"Kalau begitu, ibu kembali ke kamar saja untuk istirahat," ucap Chen Youran. Dia memperhatikan sikap ibu mertuanya yang tampak aneh.     

"Iya," jawab Xie Suling. Bibi Zhao kemudian melangkah maju untuk membantunya. Setelah berjalan dua langkah, dia membalikkan badan dan berkata pada pengurus rumah, "Telepon Tuan Muda dan katakan padanya kalau Nona Chen ada di kediaman utama. Suruh dia pulang untuk makan malam."     

"Baik," jawab pengurus rumah itu.     

Xie Suling menatap Chen Youran lagi. Chen Youran mengira ada sesuatu yang ingin disampaikan ibu mertuanya kepadanya. Jadi, dia segera berjalan maju ke arahnya dan bertanya, "Apa ada lagi yang bisa aku lakukan untuk ibu?"     

"Tunggu Jinchuan datang. Dan setelah makan malam, kalian bisa pergi bersama. Tidak ada yang bisa kamu lakukan sekarang, jadi aku akan meminta seseorang untuk membawamu ke kamar Jinchuan," tutur Xie Suling. Kemudian, dia melihat ke pengurus rumah dan berkata, "Bawa Nona Chen ke kamar Tuan Muda."     

Setelah Xie Suling pergi, pengurus rumah berjalan maju dan berkata, "Nona Chen, silakan lewat sini…'     

Di bawah bimbingan pengurus rumah, Chen Youran pergi ke lantai tiga. Pengurus rumah mengeluarkan kunci untuk membuka pintu, kemudian melangkah ke samping dan berkata, "Nona Chen, ini kamar Tuan Muda."     

"Terima kasih…" kata Chen Youran. Dia lalu melangkah masuk ke dalam kamar Ji Jinchuan. Kamar itu sangat monoton, dengan gordennya berwarna abu-abu muda. Meskipun pria itu jarang kembali ke sini, tetapi kamarnya tetap bersih dan rapi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.