Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Mengakhiri Cinta dalam Pernikahan (4)



Mengakhiri Cinta dalam Pernikahan (4)

3"Ada apa?" tanya Gu Jinchen sambil mengerutkan kening.     

"Aku tidak punya teman," gumam Yiyou yang menundukkan kepalanya.     

"Bagaimana kalau keluarga?" Tatapan Gu Jinchen tampak hangat dan dalam.     

Yiyou menggigit bibirnya dan berkata, "Pergilah, jangan khawatirkan aku."     

Gu Jinchen mengerutkan keningnya. Melihat Yiyou tidak ingin mengatakannya, dia tidak memaksanya dengan terus bertanya. Dia hanya berkata, "Kamu tunggu di sini sebentar, aku akan mengantarmu pulang nanti."     

Setelah itu, Gu Jinchen berjalan dengan cepat menuju ke lift. Setelah beberapa saat, lift tiba di lantai pertama, dia pun masuk ke dalamnya.     

***     

Di luar Departemen Anak dan Kandungan…      

Ji Jinchuan tengah menunggu di luar ruangan pemeriksaan. Di sebelah kursi duduk berbaris wanita hamil dan suami mereka. Dia berdiri dan di hadapannya duduklah pasangan muda. Perut wanita itu tampak membuncit sangat tinggi. Usia kandungannya mungkin sekitar enam atau tujuh bulan. Sang pria sesekali berbaring di perut istrinya yang membuncit untuk mendengarkan gerakan janin di dalamnya. Sementara wanita itu menyentuh kepala suaminya. Wajah kedua orang itu penuh dengan ekspresi kegembiraan.     

Banyak wanita hamil yang ditemani oleh suaminya. Dan ada beberapa pula yang datang dengan ditemani orang lain. Ji Jinchuan memikirkan terakhir kali dia meminta Feng Yi untuk menemani Chen Youran saat dirinya masih berada dalam perjalanan bisnis. Pada saat itu, dia pasti sangat menyedihkan, kan? Batinnya.     

Namun, Chen Youran tidak menceritakan keluhannya. Bahkan tadi malam ketika wanita itu bertanya apa dia punya waktu hari ini atau tidak, ekspresinya tampak tenang. Chen Youran seolah sengaja tidak membuatnya melihat bahwa dia benar-benar menantikannya. Sebaliknya, istrinya itu malah seolah takut akan mengganggu pekerjaannya. Istrinya sangat baik dan rasional. Orang yang terlalu rasional sebenarnya sangat menderita. Mereka akan meletakkan semua keluhan, semua rasa sakit, dan semua penderitaan untuk ditanggung sendiri di dalam hatinya. Sebelumnya, dia tidak bisa memahami itu. Tetapi di masa depan, dia akan selalu melakukan yang terbaik untuk Chen Youran. Istrinya hanya perlu bersikap lemah lembut, baik, dan terus berada di sisinya.     

Chen Youran keluar dari ruangan pemeriksaan Departemen Anak dan Kandungan dengan membawa selembar USG di tangannya. Ji Jinchuan menyapa dan mengulurkan tangan untuk memeluknya di pinggangnya secara refleks. Dia mengambil lembar USG dan melihatnya dengan cermat. Usia kandungan wanita itu sudah memasuki empat bulan, jadi dia bisa melihat dengan jelas bentuk janin di lembar USG itu. Dia melipat lembar USG dan memasukkannya ke dalam tasnya.      

"Apa yang dikatakan dokter?" tanya Ji Jinchuan.     

Chen Youran perlahan tersenyum dan menjawab, "Kata dokter, bayinya sangat sehat. Detak jantung janin normal. Dan perkembangannya juga normal."     

Barusan, Chen Youran mendengar detak jantung janin dari alat bantu yang dipandu oleh dokter. Dia memegang lengan Ji Jinchuan dan berkata dengan semangat, "Aku baru saja mendengar detak jantung anak kita. Meskipun sangat lambat, tetapi itu terdengar sangat nyata dan jelas…"     

Ji Jinchuan sedikit memiringkan tubuhnya untuk melihat ekspresi kegembiraan dan semangat wanita di sampingnya. Dia menekuk bibirnya. Dirinya berada dalam suasana hati yang sangat baik sekarang. Dia pun berkata, "Benarkah? Aku merasa sangat sedih tidak bisa mendengarnya."     

"Setelah beberapa bulan, kamu pasti juga bisa merasakan gerakan janin. Jadi, kamu tidak perlu bersedih," balas Chen Youran.     

"Oke, aku akan menantikannya." Mata hitam Ji Jinchuan berisi senyum dangkal.     

Lalu, Chen Youran menyentuh perutnya dan berkata, "Aku menduga kalau dia laki-laki."     

Ada banyak orang yang datang dan pergi di rumah sakit. Ji Jinchuan dengan hati-hati melindungi Chen Youran dan membawa tas tangannya di tangan kirinya. Ketika dia mendengar suaranya yang lembut itu, hatinya penuh dengan perasaan hangat. Dia pun berkata, "Baik perempuan ataupun laki-laki, aku akan tetap menyukai anakku."     

"Bagaimana dengan kedua orang tuamu? Apa mereka hanya suka cucu laki-laki? Tidak suka cucu perempuan?" Chen Youran memiringkan kepalanya dan menatap Ji Jinchuan.     

"Tidak, apa itu cucu laki-laki ataupun cucu perempuan, selama itu cucu mereka sendiri, mereka akan menyukainya," tutur Ji Jinchuan.     

Seorang pria keluar dari sudut dan melihat dua orang yang berjalan pergi dari belakang. Gu Jinchen bersandar ke dinding. Dia merasa seolah-olah ada ribuan jarum perak yang tertancap di dadanya. Dia mencengkeram pakaiannya karena kesakitan. Bahkan jika mereka sudah jauh, dia masih bisa samar-samar mendengar suara lembut Chen Youran. Suara itu sama seperti yang dia ingat. Namun, itu bukan lagi miliknya sekarang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.