Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamulah yang Sudah Menghancurkanku



Kamulah yang Sudah Menghancurkanku

2"Zheng Huai! Sehari-harinya kamu terlihat seperti orang yang baik. Aku tidak menyangka kamu melakukan hal semacam ini! Sebaiknya kamu segera meninggalkan perusahaan Keluarga Xue! Semakin jauh kamu pergi, itu akan semakin baik!" ujar Xue Jie yang merasa sangat marah.     

Zheng Huai telah berada pada posisi jongkok. Suara Xue Ling yang menangis sejadi-jadinya terdengar nyaring di telinganya. Jika dia harus meninggalkan perusahaan Keluarga Xue karena alasan yang lainnya, dia mungkin akan memiliki sedikit kesempatan untuk bertemu lagi dengan Xue Ling nanti. Tapi sekarang, baik Xue Ling ataupun Xue Jie, mereka semua tidak mungkin ingin melihatnya. Dia menekan bibirnya dengan erat dan berkata, "Baik…"     

"Apa yang kamu lakukan ketika masih ada para reporter di sini? Apa kamu datang untuk menertawakanku? Keluar dari sini! Aku tidak mau melihatmu lagi! Kamu…" Xue Ling menangis dengan keras, mendorongnya menjauh, dan mengerang. Dia lalu mengacungkan jari telunjuknya ke arah Zheng Huai. Tampak ada rasa jijik dan kebencian yang begitu besar di matanya. "Kamulah yang sudah menghancurkanku!"     

Zheng Huai yang tiba-tiba didorong oleh Xue Ling refleks menaruh tangannya di lantai pada belakang tubuhnya untuk menahannya agar tidak jatuh. Dia menatap Xue Ling. Mata wanita itu penuh dengan kebencian padanya. Awalnya, dia sangat marah hingga ingin merebut wanita itu dari He Jiashan sebelum dia menikah. Tetapi, sekarang keadaannya sudah berubah.     

"Maaf… Maafkan aku…" Zheng Huai mengulangi ucapannya secara terus menerus.     

"Apa yang bisa dilakukan Lingling di masa depan?" tanya Jian Rui yang menghampiri Xue Jie. Banyak hal telah terjadi yang sudah pasti ada resikonya.     

Dada Xue Jie masih bergerak naik turun. Bahkan jika dia mematahkan wajah putrinya itu dan mencoba yang terbaik untuk menekan pemberitaan media, namun begitu banyak mata yang melihat hal itu hari ini. Hal ini akan segera menyebar ke lingkaran masyarakat kelas atas. Jadi, entah apa yang dapat dilakukannya. Kecuali jika dia bisa membuat semua orang yang hadir hari ini menghilang, atau menyembunyikannya. Tapi, hal tersebut tentu saja tidak mungkin.     

Xue Ling melihat Xue Jie yang diam seribu bahasa tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia pun bergegas menarik-narik pakaian ayahnya. Riasan halus dan cantiknya sudah setengah memudar karena air mata yang mengalir deras di wajahnya. Dia lalu berkata, "Ayah, pikirkan suatu cara. Aku tidak ingin dipandang rendah. Ayah…"     

Sebesar apa pun amarah Xue Jie, itu hanya akan menjadi kemarahan. Dia hanya memiliki putri tunggal, yaitu Xue Ling. Secara otomatis, dia tidak ingin dianggap tidak bisa mendidik putrinya dengan baik, yang nantinya hanya akan memalukan dirinya. Dia menoleh ke arah Zheng Huai dan menatapnya lekat-lekat. Tatapan matanya tampak sangat rumit.     

Melihat hal itu, Jian Rui tampak sangat bingung. Dia pun bertanya, "Apa kamu punya cara?"     

"Tidak ada cara lain kecuali Zheng Huai menyerahkan diri ke kantor polisi dan mengatakan kalau dia telah memaksa Lingling. Dan Lingling melakukan hal itu dengan tidak sukarela," ujar Xue Jie dengan marah.      

Meskipun reputasi Xue Ling tidak bisa sepenuhnya diselamatkan dengan cara ini, tetapi itu sedikit lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa sama sekali.     

Zheng Huai menatap mata Xue Ling sejenak. Kemudian, dia menunduk dalam diam. Meskipun malam itu adalah keinginan Xue Ling, tapi masalah hari ini terjadi karena keegoisannya yang ingin melampiaskan amarahnya pada wanita itu. Jika dengan dia pergi ke kantor polisi menyerahkan dirinya dapat membebaskan Xue Ling dari kesulitannya sekarang, dia rela mengorbankan dirinya untuk menyelesaikannya. Dia rela masuk ke penjara dan menanggung hukuman selama beberapa tahun. Masa hukuman itu mungkin sedikit demi sedikit akan berlalu seiring berjalannya waktu.     

Saat Zheng Huai belum sempat berbicara, Xue Ling sudah berteriak lebih dulu, "Tidak, aku masih akan dipandang rendah dengan melakukan cara itu. Bagaimana bisa aku bertemu dengan orang lain?"     

"Itu benar, bagaimana Lingling bisa menikah kalau seperti ini?" sahut Jian Rui.     

"Dia tidak akan lagi bisa menikah dengan Tuan Muda dari keluarga kaya. Selama calon suaminya memiliki uang, dia masih bisa memiliki kehidupan yang baik di sisa hidupnya," kata Xue Jie.     

Bagaimana Xue Ling akan menikah dengan orang lain setelah media memberitakan masalah hari ini? Siapa yang menginginkan wanita yang sudah berhubungan dengan pria lain dan menjadikannya sebagai istri? Mereka pasti akan takut menjadi pria yang diselingkuhi istrinya setelah menikah. Tetapi kalau terungkap dia dipaksa, dia tidak hanya bisa mendapat simpati dari orang lain, tetapi juga memiliki kesempatan untuk menikah dengan keluarga kaya. Hanya saja, dia tidak memiliki modal untuk menjemput pihak lain yang akan menjadi suaminya, yang merupakan Tuan Muda dari keluarga kaya, batin Xue Jie.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.