Rasa Dingin di Sekujur Tubuhnya
Rasa Dingin di Sekujur Tubuhnya
"Oh, jadi anda adalah Saudara Guan." Kepala Keluarga Meng mengangguk. Dia tersenyum sambil berkata, "Saya melihat bahwa Tuan Muda Feng sangat mempercayai anda. Apakah anda dekat dengan Tuan Muda Feng?"
Guan Xilin tersenyum. Dia tahu bahwa Kepala Keluarga Meng mencoba untuk berbasa-basi, jadi dia hanya bisa menjawab. "Iya, saya sangat dekat dengannya. Tanggung jawab saya adalah melindungi keselamatannya."
"Saya mengerti." Kepala Keluarga Meng menatapnya. "Tapi dari aura Saudara Guan yang mengesankan, anda tidak terlihat seperti penjaga biasa. Saya menebak bahwa anda pasti memiliki latar belakang yang hebat."
"Hahaha, Kepala Keluarga Meng salah. Faktanya, saya hanyalah seorang prajurit bayaran yang mencari nafkah jauh dari rumah. Saya tidak terlalu hebat." Guan Xilin tertawa keras. Dia mengobrol sebentar dengan Kepala Keluarga Meng hanya untuk mengisi waktu.
Di tempat lain, ketika Feng Jiu tidak berada di kediaman Penguasa Kota, Duan Linlin berlari ke halaman Duan Yingying. Setelah dia mencari ke mana-mana, dia menemukan adik kembarnya yang sedang berada di dapur.
Dia menghampiri dan menarik Duan Yingying dengan marah, lalu dia menyeretnya keluar dan melemparkannya dengan paksa. Dia bahkan berteriak dengan penuh kebencian. "Biar aku tanya, bagaimana pemuda berbaju merah itu tinggal di halaman yang sama denganmu? Jangan lupa bahwa kamu adalah orang bisu dan tuli. Kamu tidak boleh menyinggung orang seperti dia!"
Duan Yingying menatap Duan Linlin dan mendengarkan kata-kata saudara perempuannya. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya dan berdiri di sana dengan bingung.
"Ya, bagaimana aku bisa lupa bahwa kamu orang tuli dan bisu? Rasanya mengherankan jika kamu bisa mendengarku! Memarahimu hanya membuang-buang napas dan tenagaku saja!" Duan Linlin mendengus. Dia melotot ke arahnya sejenak lalu berbalik badan untuk pergi.
Duan Yingying mengangkat kepalanya untuk menyaksikan adiknya pergi dengan marah. Dia menahan pandangannya dengan sedih dan kembali ke dapur untuk memasak.
Dia tidak pernah ingin dibandingkan dengan orang lain. Selama tinggal di halaman ini, dia kesepian. Bahkan jika dia tidak bahagia, dia akan tetap tersenyum. Dia selalu tinggal sendirian di halaman ini.
Di keluarga ini, satu-satunya yang bisa membuatnya bahagia dan prihatin adalah kakak laki-lakinya. Namun, dia hanya bisa kembali sekali atau dua kali dalam setahun. Adapun orang lain, dia sudah tahu bahwa mereka tidak menyukai keberadaannya, bukan?
Sebaliknya, Feng Jiu hanya orang yang lewat, tapi dia sangat baik padanya. Dia tidak hanya menyembuhkan penyakitnya, tapi juga mengajarinya untuk melihat sifat manusia dengan jelas. Seperti yang dikatakan Kakak Guan, dia adalah orang yang beruntung karena bisa bertemu dengan Feng Jiu, orang yang mengubah hidupnya.
Sore harinya, pintu batu gudang es milik Keluarga Meng akhirnya terbuka dari dalam. Orang pertama yang keluar adalah Feng Jiu yang mengenakan jubah merah. Dia terlihat sama tapi tampak kelelahan.
"Apakah sudah selesai? Apakah kamu kelelahan? Kalau begitu, kamu bisa kembali dan beristirahat." Guan Xilin adalah orang pertama yang menyapa Feng Jiu. Ketika dia mendekat, dia merasakan hawa dingin di sekujur tubuh Feng Jiu dan langsung mengerutkan kening.
"Tubuhmu sangat dingin." Dia mengatakannya sambil menoleh pada Kepala Keluarga Meng. "Kepala Keluarga Meng, tolong minta seseorang untuk memeriksa apakah sup jahe yang direbus tadi sudah siap."
"Baik, saya akan segera mengirim seseorang ke dapur. Supnya pasti sudah siap sekarang." Kepala Keluarga Meng menyuruh orang di sekitarnya untuk pergi ke dapur.
Feng Jiu melambaikan tangannya. "Tidak apa-apa. Kami tidak terburu-buru."