Dokter Hantu yang Mempesona

Tetua Ketiga



Tetua Ketiga

1Putri Keluarga Shangguan terpana. Ketika dia melihat bahwa seorang kultivator tingkat Foundation bukanlah lawan pemuda itu, dia tidak bisa menahan rasa kagetnya dan berjalan mundur.     

Dia yakin bahwa pemuda ini menyembunyikan tingkat kultivasinya!     

Meskipun pemuda itu memiliki kekuatan yang luar biasa, namun dia tidak mungkin bisa mengalahkan kultivator tingkat Foundation dengan mudah sampai tidak berkutik, kan? Mungkinkah dia bukan seorang remaja, tapi seorang Monster Tua?     

Semakin dalam dia memikirkannya, maka kemungkinannya akan semakin besar. Dia akhirnya menoleh ke arah pria paruh baya berjubah abu-abu. Saat ini, pria itu berada dalam situasi yang berbahaya karena seekor binatang kecil dan bahkan tubuhnya berlumuran darah.     

"Apakah kamu ingin melarikan diri?"     

Feng Jiu melihat wanita itu berbalik badan dan hendak pergi. Sudut bibirnya terangkat. Dia memutuskan untuk mencambuk wanita itu lagi. Namun, sebelum serangannya mendarat pada tubuh wanita itu, cambuk tiba-tiba dipegang oleh seorang pria tua berjubah abu-abu.     

"Tuan Muda, karena anda telah melampiaskan amarah anda, mari kita berhenti saja!" Pria tua berjubah abu-abu menahan serangan cambuk dan tidak membiarkan Feng Jiu memukul wanita itu.     

"Ketiga... Tetua Ketiga."     

Saat melihat lelaki tua itu, ada sedikit ketakutan dalam mata wanita itu. Rasa angkuhnya langsung mereda. Dia bahkan berdiri di belakang pria tua itu dengan hormat dan takut bergerak.     

Ketika pria berjubah abu-abu melihat pria tua itu, suasana hatinya langsung menjadi suram. Dia bergegas menahan serangan dan berjalan mundur. Kemudian, dia berjalan ke belakang pria tua itu dan berkata, "Hormat kepada Tetua Ketiga."     

"Hmph!" Pria tua itu mendengus dengan keras. Dia melirik wanita itu dengan tajam, kemudian menoleh pada pria paruh baya. "Aku membiarkanmu mengikutinya, tapi begini caramu memperlakukannya? Dia tidak mengerti apa-apa. Jadi, kamu juga melakukan hal yang sama? Konyol sekali!"     

Kedua orang itu tidak berani membantahnya. Mereka hanya bisa mendengarkannya dengan kepala tertunduk.     

Ketika Feng Jiu menyaksikan mereka, matanya bergerak menuju ke arah pria tua itu. Dia sadar bahwa pria tua itu adalah seorang Kultivator Nascent Soul. Setelah mendengar sebutan dari mereka berdua, dia merasa bahwa pria tua itu adalah Tetua dari Keluarga Shangguan.     

"Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu masih berdiri di sana? Kenapa kamu belum meminta maaf kepada Tuan Muda Feng?" Pria tua itu memandang kedua orang yang sedang berdiri di belakang dan berteriak dengan keras.     

"Tetua Ketiga, jelas..." Wanita itu merasa sangat enggan. Tapi sebelum dia selesai bicara, dia melihat tatapan mata pria itu menjadi tajam dan mengerikan. Dia tidak bisa menahan diri untuk menunduk dan menarik kata-katanya.     

Dia menatap Feng Jiu dan menggertakkan giginya. "Maafkan saya."     

"Tuan Muda Feng, tolong maafkan kekasaran kami." Pria berjubah abu-abu berjalan maju dan membungkuk. Dia tidak berani mengabaikan kata-kata Tetua Ketiga.     

"Tuan Muda, kami telah bersikap tidak sopan." Pria tua itu sedikit mengangguk sambil berbicara dengan Feng Jiu.     

Ketika Feng Jiu melihat sikap mereka, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya mengangkat tangannya dan melemparkan cambuknya kembali. "Baiklah. Tuan Muda ini adalah orang dewasa yang murah hati serta tidak ingin berselisih dengan anak kecil."     

Dia berbalik badan dan kembali ke warung untuk memberi dua koin emas kepada pemilik warung sebagai mengkompensasi meja mereka yang rusak. Setelah meminta mereka untuk menyajikan sepoci teh lagi, dia memanggil Binatang Pemakan Awan dan duduk di meja yang tidak rusak.     

"Kalian pamit kembali saja lebih dulu." Pria tua itu menoleh ke arah dua orang di belakangnya dan memberikan isyarat agar mereka pergi lebih dulu.     

"Baik." Kedua orang itu tidak berani banyak bicara. Mereka langsung kembali ke penginapan setelah menjawabnya.     

Ketika mereka pergi, pria tua itu maju dan menghampiri meja Feng Jiu. Dia memandang wajah Feng Jiu yang cantik dan bertanya sambil tersenyum. "Tuan Muda Feng, apakah saya boleh duduk di sini?"     

Feng Jiu meliriknya sekilas. "Apa yang ingin anda lakukan?" Tatapan pria tua itu agak aneh.     

Ketika pria itu melihat kewaspadaan di mata Feng Jiu, dia tersenyum. "Tuan Muda tidak perlu cemas. Saya hanya ingin duduk, minum teh dan mengobrol dengan anda untuk menjalin pertemanan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.