Dia Juga Ikut?
Dia Juga Ikut?
Suara Feng Jiu tidak terlalu keras ataupun lembut, tapi suaranya masih bisa didengar oleh semua orang yang ada di sekitar. Mereka memandang mereka berdua dengan kebingungan.
Bagaimana bisa? Apa maksudnya dengan guru dan murid ini? Apakah hubungan antara keduanya telah membaik? Mereka ingat bahwa tahun lalu, Senior Ouyang selalu mengatakan bahwa dia ingin menantang Feng Jiu. Namun, Senior Ouyang sepertinya belum berhasil menantang pemuda itu?
Mungkinkah ada sesuatu yang terjadi tanpa sepengetahuan mereka?
"Jangan kelewatan." Ouyang Xiu menatap pemuda yang tersenyum sambil menyipitkan matanya. Dia menegurnya dengan suara pelan.
"Hei! Itu adalah kemauanmu sendiri. Kenapa kamu mengatakan bahwa aku sudah kelewatan? Apakah kamu tidak tahu bahwa seorang Guru untuk sehari adalah Guru selama seumur hidup? Karena aku sepakat menjadi Gurumu, maka kamu sudah resmi menjadi muridku. Jangan khawatir, aku akan terus mengingatmu." Feng Jiu terkekeh dan memandang Ouyang Xiu dengan genit.
Ouyang Xiu membuka mulutnya, tapi dia tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk menyangkalnya. Akhirnya, dia hanya mendengus. "Kamu harus tahu bahwa aku akan mengalahkanmu!" Setelah dia berbicara, dia berjalan melewati Feng Jiu dan berdiri di belakang Wakil Kepala Akademi.
Feng Jiu tersenyum sambil melipat kedua tangan di depan dadanya. Ouyang Xiu benar-benar menganggap reputasi di atas segalanya. Dia jelas bukan tandingan Feng Jiu.
"Feng Jiu, kenapa kamu memanggil Senior Ouyang dengan sebutan muridmu? Kamu dan dia..." Ye Jing agak penasaran. Bukankah Feng Jiu menghindarinya tahun lalu? Kenapa Ouyang Xiu yang justru menghindarinya sekarang?
"Oh, bukankah dia ingin menantangku tahun lalu? Saat itu, dia menghalangiku di tengah jalan. Aku akhirnya memberitahu dia untuk memanggilku Guru jika dia kalah. Karena aku memenangkan pertarungan, maka dia tentu saja menjadi muridku." Senyuman Feng Jiu tampak semakin lebar.
Ye Jing mengangguk. "Ternyata itu yang terjadi."
"Aneh sekali... bukankah semua orang sudah ada di sini? Siapa lagi yang kita tunggu?" Feng Jiu bertanya. Dia melihat bahwa sepuluh siswa, Wakil Kepala Akademi dan dua guru telah tiba. Namun, mereka belum pergi seolah-olah mereka masih menunggu seseorang.
"Aku tidak tahu. Mungkin ada guru yang belum datang!"
"Feng Jiu." Xiao Yihan mendekat dan hendak menepuk bahu Feng Jiu untuk menyapa. Namun ketika dia ingat bahwa Feng Jiu adalah wanita, dia segera menarik tangannya. "Aku dengar kamu terus berlatih kultivasi sejak kamu kembali ke akademi. Apakah kekuatan kultivasimu sudah meningkat baru-baru ini?"
Feng Jiu tersenyum. "Tidak, aku hanya terus meracik pil selama beberapa hari terakhir. Di sisi lain, kekuatan kultivasimu meningkat pesat dalam waktu sesingkat ini!"
"Hahaha, tentu saja. Aku sudah berusaha keras. Aku ingin mengadakan kontes dengan Guan Xi Lin, tapi dia masih belum kembali. Sayang sekali dia harus melewatkan kompetisi akademi."
"Masih ada banyak peluang di masa depan. Kakakku sedang mendapat pengalaman di dunia nyata sekarang. Itu lebih baik daripada pengalaman kita di akademi."
"Aku setuju. Itu adalah pertarungan dengan menggunakan pedang dan tombak sungguhan. Apa kamu tidak mengkhawatirkan kekuatan Kakakmu ketika dia berkeliling mencari pengalaman?" Xiao Yihan tidak bisa menahan diri untuk bertanya. Lagipula, Feng Jiu tampak tidak khawatir sama sekali. Karena hubungan mereka sangat dekat, dia seharusnya khawatir bahwa Guan Xilin tidak kembali dalam waktu lama!
"Dia adalah orang yang bijaksana." Feng Jiu menjawab sambil tersenyum. Saat itu, dia tiba-tiba melihat sosok berjubah putih datang dari kejauhan. Ketika dia melihat sosok itu, sudut bibirnya langsung terangkat. Astaga! Dia juga ikut?