Gunung Mysterious Spirit
Gunung Mysterious Spirit
Sekarang ini, banyak orang yang bergegas keluar dari dalam hutan dan menuju ke kaki Gunung Mysterious Spirit. Hingga pada akhirnya, mereka berkumpul di sana. Pandangan mata mereka dipenuhi dengan sorot tak sabar ketika menatap puncak gunung.
Kabarnya Mysterious Life Spirit Fruit muncul di lokasi itu.
"Groaar!"
Seiring semakin bertambahnya praktisi ahli yang mulai berkumpul di kaki gunung, berbagai macam raungan Hewan Iblis yang samar namun sangat mengerikan juga terdengar dari Gunung Mysterious Spirit. Raungan-raungan beringas itu mengandung peringatan yang jelas. Rupanya, para Hewan Iblis yang kuat di Gunung Mysterious Spirit juga menyadari kedatangan tamu-tamu tak diundang itu…
Hewan Iblis yang kekuatannya sudah mencapai level itu memiliki akal pikiran yang kuat. Mereka tentu tahu mengapa orang-orang itu muncul di sana.
Namun, mereka yang hadir hanya mengabaikan raungan peringatan para Hewan Iblis tersebut. Walaupun mereka tahu kalau Hewan Iblis di Gunung Mysterious Spirit sangat merepotkan untuk dikalahkan, tapi mereka jelas bisa mengabaikan marabahaya jika dihadapkan dengan godaan Mysterious Life Spirit Fruit.
"Whoaa."
Iring-iringan saat ini mulai berjalan keluar dari hutan. Hingga pada akhirnya, mereka berhenti di kaki gunung yang sekarang dipenuhi dengan suara-suara manusia. Ada banyak orang di kelompok mereka. Oleh karena itu, mereka menjadi sasaran perhatian ketika muncul di sana.
"Oh? Apa itu rombongan Klan Gu?"
"Pemimpin mereka adalah Gu Yan, 'kan? Cantik sekali. Kabarnya dia adalah praktisi Tingkat Semi Profound Life. Kemungkinan dia kemari untuk memperebutkan Mysterious Life Spirit Fruit dan menggunakannya naik ke Tingkat Profound Life."
"Hehe, tidak akan semudah itu. Siapa di antara kita yang tidak mengincar Mysterious Life Spirit Fruit? Gu Yan mungkin cukup kuat, tapi wanita itu masih memiliki kekurangan. Mereka mungkin punya kesempatan lebih baik jika Gu Yuntian yang datang…"
"Benar sekali…"
Ekspresi dingin dan elegan Gu Yan tidak berubah ketika mendengar banyak obrolan pribadi di sekitarnya. Pandangan matanya perlahan-lahan diedarkan ke sekitar, dan dia segera mengernyit. Sepertinya ada banyak praktisi ahli dari berbagai macam tempat yang datang kemari karena Mysterious Life Spirit Fruit…
"Aku penasaran apa yang dilakukan Lin Dong…" Tatapan mata Gu Yan diarahkan pada pedati di belakangnya. Saat ini, masih tidak ada aktivitas apapun di pedati tersebut. Tak ada kabar dari Lin Dong sejak dia menutup diri untuk bermeditasi pada hari itu. Jika bukan karena wanita itu bisa merasakan hawa keberadaan di dalam pedati, kemungkinan Gu Yan bakal percaya kalau Lin Dong mengambil pil Xuan Yuan lalu kabur…
"Kak Gu Yan." Seorang anggota Klan Gu mendadak menatap ke arah di kejauhan ketika mata Gu Yan memandang pedati. Ekspresi anggota Klan Gu itu agak mengerikan.
"Oh?"
Gu Yan menoleh. Dia mengikuti arah pandangan mata anggota Klan Gu dan menatap ke sana. Sesaat kemudian, sorot dingin terpancar di pupil wanita tersebut. Ada sebuah kelompok yang mendekat ke arah mereka. Pria berbaju biru berdiri di bagian depan kelompok itu. Pria itu tergolong tampan, tapi ekspresi mengerikan di wajahnya sangat merusak penampilannya yang baik.
"Rupanya Lu Jian, orang penuh kebencian itu…" Seorang anggota muda Klan Gu memandang ke arah pendatang tersebut. Mereka semua agak mengernyit. Ada raut muak di wajah mereka.
Mereka semua cukup mengenal orang tersebut. Lu Jian, master muda di Pulau Sword Heart. Dia pernah mengejar Gu Yan di masa lalu. Namun dia memiliki cara berpikir yang sangat sempit. Setelah beberapa kali ditolak oleh Gu Yan, rasa benci malah muncul karena cemburu di dalam hati pria tersebut. Sebagai hasilnya, Pulau Sword Heart yang awalnya netral, kini memihak Klan Wei yang punya dendam cukup dalam dengan Klan Gu.
"Tak kusangka kalau orang-orang dari Pulau Sword Heart juga kemari…" Gu Yan agak mengernyit. Jika orang-orang itu muncul di tempat ini, maka kemungkinan mereka bakal mendukung Klan Wei. Kondisi itu bakal semakin menekan Klan Gu.
Banyak kelompok di kaki gunung yang menyaksikan kejadian itu dengan sorot berminat. Tak lama kemudian, mereka menoleh ke arah bukit di kejauhan. Ada kelompok besar yang berada di sana. Pemimpin mereka rupanya adalah Wei Song, pria yang bertemu mereka beberapa hari lalu.
Saat ini, wajah Wei Song memperlihatkan senyuman tipis ketika menyaksikan kejadian tersebut. Alasan Lu Jian berani mendekati Klan Gu adalah karena adalahnya Klan Wei yang mendukung mereka.
"Kak Xu, kau bilang ada praktisi ahli yang bersembunyi di antara rombongan Klan Gu?" Wei agak memiringkan kepalanya dan memandang ke arah pria berjubah hitam di sampingnya. Dia kemudian tersenyum.
"Aku bertarung melawannya di malam itu. Dia memang cukup kuat." Pria berjubah hitam itu berhenti sesaat dan menjawab acuh. "Tapi, di pertarungan yang sebenarnya, aku yakin aku bisa membunuhnya."
"Haha, Kak Xu adalah Divine Symbol Master. Level kekuatan itu adalah pencapaian yang sangat luar biasa, bahkan di antara anggota generasi muda wilayah Heaven Wind Sea. Beberapa lawan remeh pasti tidak bisa mengalahkanmu." Wei Song menjawab sambil tersenyum.
"Klan Wei kami mungkin harus mengandalkan Kak Xu dan Kak Gui di Perkumpulan Bela Diri Lima Klan mendatang…"
Pria berjubah hitam itu tersenyum acuh dan merespon, "Gu Yuntian dari Klan Gu memang berbakat. Kalau kita sampai bertarung, bahkan mungkin aku tidak bisa mengalahkannya. Tapi karena kakak seperguruan sekarang sudah bergerak, meskipun Gu Yuntian bisa kabur mati-matian, dia pasti bakal terluka parah. Oleh karena itu, pasti pria itu tidak bisa ikut serta di Perkumpulan Bela Diri mendatang. Tanpa Gu Yuntian, tidak ada seorang pun di generasi muda Klan Gu yang bisa menggantikannya."
Wei Song sontak tertawa mendengarnya. Sesaat kemudian, dia tersenyum menatap kelompok Lu Jian di kejauhan yang mendekati kelompok Klan Gu. Wei Song lantas menyeringai. "Kalau demikian, kita akan menghentikan kelompok Gu Yan di tempat ini. Selama aku bisa mendapatkan Mysterious Life Spirit Fruit, Gu Yan tak akan lagi bisa mengalahkanku.
"Selain itu, aku ingin melihat seperti apa sebenarnya orang yang bersembunyi di dalam rombongan mereka. Dia rupanya berani ikut campur dalam urusan Klan Wei-ku…" Raut menggelap serta mengerikan terpancar di wajah Wei Song yang tersenyum usai dia berbicara sampai di titik tersebut.
Sementara Wei Song berbincang dengan orang berjubah hitam di sampingnya, kelompok Pulau Sword Heat mendekati iring-iringan Klan Gu di hadapan semua orang.
"Haha, Dik Yan, kebetulan sekali. Rupanya kalian juga datang ke Pulau Mysterious Spirit…"
Lu Jian yang berjubah biru menatap dengan penuh senyum ke arah Gu Yan yang berpostur tinggi dan cantik. Sorot panas berapi-api terpancar di mata Lu Jian, dan dia segera tertawa dengan sikap sok kenal.
Gu Yan menatap Lu Jian. Wanita itu benar-benar tidak bisa menahan rasa muak di hatinya. Tatapan matanya terlihat acuh, dan dia benar-benar mengabaikan pria tersebut.
Ekspresi Lu Jian agak kikuk. Kemungkinan dia tidak menyangka kalau Gu Yan bakal sepenuhnya mengabaikan dirinya. Pria itu segera terkekeh datar dan sorot mencurigakan ikut terpancar di matanya. Dia kemudian menambahkan, "Aku kemari untuk memperingatkanmu dengan baik hati kalau Kak Wei Song bertekad mendapatkan Mysterious Life Spirit Fruit. Oleh karena itu, kalian semua sebaiknya berhati-hati demi menghindari situasi yang tidak ingin dilihat oleh semua orang."
Ekspresi anggota Klan Gu menjadi agak buruk ketika merasakan ancaman di balik ucapan Lu Jian.
"Pengecut. Kau hanya berani bersikap sombong karena ada orang yang mendukungnya. Kaukira Pulau Sword Heart-mu bisa menginjak Klan Gu-ku hanya karena kau dekat dengan Klan Wei?" Gu Ying terkekeh dingin. Ucapannya tajam seperti biasa, dia tidak peduli dengan pihak lain.
"Dasar gadis berlidah tajam!"
Pandangan mata Lu Jian mendingin. Dia jelas murka karena ucapan Gu Ying. Pria itu segera melangkah maju. Telapak tangannya diayunkan ke depan, dan angin telapak tangan yang tajam sontak menyelimuti sosok Gu Ying.
Gu Ying segera mundur dengan tangkas, menghindari serangan angin telapak tangan tajam tersebut. Namun ketika baru saja menghindar, dia mendapati kalau orang yang berada di belakangnya rupanya adalah Gu Ya.
"Dhuaar!"
Gu Ya juga tercengang karena serangan mendadak tersebut. Gadis itu segera mengumpulkan Yuan Power di permukaan badannya. Sesaat kemudian, gadis itu terkena hempasan paksa dari serangan telapak tangan.
Serangan itu meledak, sementara badan lemah Gu Ya terhuyung-huyung ke belakang. Tak lama setelahnya, beberapa anggota Klan Gu memapahnya dengan tergesa-gesa. Orang-orang itu menatap ke arah wajah mungil Gu Ya yang pucat pasi, dan sorot murka segera terpancar di mata mereka.
"Gu Ya!"
Ekspresi Gu Ying juga berubah karena kejadian tersebut. Wanita itu segera mendelik murka pada Lu Jian. "Brengsek!"
"Lu Jian, apa kaukira aku tidak berani membunuhmu hanya karena ada Klan Wei di tempat ini?" Amarah juga muncul di wajah Gu Yan.
Sorot mata Lu Jian agak berubah ketika merasakan niat membunuh di dalam ucapan Gu Yan. Tak lama kemudian, pria itu terkekeh. "Kalau dia tidak menghinaku, aku mungkin tak akan menyerang. Bukan salahku."
Pria itu datang mendekat karena diperintahkan oleh Wei Song untuk membuat masalah. Oleh karenanya, dia tak takut dengan rombongan Klan Gu.
Wajah Gu Yan berubah sedingin es. Wanita itu mengepalkan tangannya, dan sebuah longsword yang menguarkan aura mencekam seketika muncul di sana. Sementara itu, Yuan Power yang ajaib menyeruak di sekeliling badan Gu Yan.
"Haha, Nona Gu Yan, mengapa sampai kehilangan kesabaran? Padahal ini hanya masalah kecil…"
Suara tawa terdengar di kejauhan ketika Gu Yan sudah tidak bisa menahan diri dan ingin menyerang. Sesaat kemudian, suara angin kencang terdengar. Wei Song sudah membawa kelompok besar dengannya dan mendarat di dahan pohon.
"Pedati itu." Orang berjubah hitam itu mengedarkan pandangannya ke iring-iringan Klan Gu. Tak lama kemudian, tatapan matanya berhenti di pedati di mana Lin Dong berada.
"Oh?"
Wei Song menautkan alisnya. Sorot dingin segera terpancar di matanya. Dia menghentakkan lengan bajunya dan belasan kilau-kilau dingin mendadak terlontar keluar. Serangan itu diarahkan pada pedati dari segala penjuru.
"Apa yang kaulakukan?!"
Gu Yan sangat tercengang karena tindakan Wei Song. Baru kemudian, wanita itu paham kalau rombongan mereka mengincar Lin Dong.
"Swuush!"
Kilau-kilau dingin itu mencabik udara dengan kecepatan yang sangat tinggi. Diiringi dengan angin tajam, serangan-serangan itu terlontar tanpa ampun mengarah pada pedati. Seketika menyebabkan pedati itu berlubang seperti sarang lebah.
"Tak ada orang?"
Wei Song segera mengenyit ketika menatap pedati yang masih tidak memperlihatkan aktivitas apapun.
"Awas!"
Namun, tatapan mata orang berjubah hitam di sampingnya mendadak terbelalak ketika Wei Song mengernyitkan dahinya. Orang berjubah hitam itu mengayunkan lengan baju, dan Mental Energy yang ajaib berubah menjadi tameng tak kasat mata di depannya.
"Dhuaar!"
Tameng itu baru saja terbentuk ketika pedati di dekat mereka mendadak meledak. Cahaya mencekam terlontar dengan kecepatan yang sangat beringas. Di waktu bersamaan, aura liar dan ganas juga menjulang ke langit dari pedati yang meledak tersebut.
"Apa dia akhirnya memperlihatkan diri?"
Sorot sangat dingin terpancar di mata Wei Song ketika menyaksikan kejadian itu.