Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Datang



Datang

3Di dalam wilayah pegunungan, terdapat puncak gunung yang terjal menjulang tinggi ke langit. Kabut berkumpul di sekitar puncak gunung tersebut, membuatnya terkesan ajaib. Sebuah sosok terlihat duduk diam di atas batuan di puncak gunung. Saat angin sepoi-sepoi berembus mengenainya, rambut hitam sosok itu berkibar sehingga membuatnya terlihat tengah bersantai.     

"Puuuu!"     

Sementara sosok itu duduk diam seolah sedang terlelap, seekor Hewan Iblis berwarna seputih salju mengepakkan sayapnya dan terbang keluar dari kabut. Sambil memanfaatkan awan sebagai persembunyiannya, pupilnya yang merah dan ganas terfokus pada sosok tersebut.     

Hewan Iblis itu tergolong cukup kuat di medan pertarungan kuno. Hewan itu dikenal sebagai Human-Faced Devil Hawk. Ia punya wajah yang menyerupai manusia, namun wajah itu bergabung dengan sekujur badannya yang berupa fisik hewan. Hewan Iblis itu sangat aneh dan mengerikan.     

Human-Faced Devil Hawk sangat kuat. Dari auranya, siapapun bisa tahu kalau Hewan Iblis ini bisa menandingi praktisi Tingkat Seperempat Nirvana seperti Liu Yuan. Hewan itu mengepakkan sayapnya dengan tanpa suara seperti hantu tidak berwujud yang mustahil dilawan. Bahkan praktisi Tingkat Nirvana biasa bakal kesulitan.     

Human-Faced Devil Hawk rupanya sudah mengawasi sosok yang berada di bawah sana dalam waktu yang sangat lama. Setelah terbang menjauh dan mendekat secara diam-diam dalam waktu lama, Hewan Iblis itu akhirnya menghentakkan sayapnya dan menambah kecepatannya hingga ke batas maksimal. Namun, fakta paling mengerikan adalah, Hewan Iblis itu sama sekali tidak mengeluarkan suara saat bergerak secepat ini. Bahkan aliran udara juga disamarkan olehnya.     

Serangan tiba-tiba seperti ini memang sangat memusingkan.     

Human-Faced Devil Hawk sangat cepat. Dalam sekedip mata, Hewan Iblis itu mencabik kabut, dan siap meraih tengkorak sosok tersebut dengan cakar mematikan miliknya yang cukup tajam untuk mencabik pertahanan praktisi Tingkat Nirvana. Cakarnya dilapisi dengan cahaya bernuansa dingin. Kalau menimbang betapa kuat serangannya, apabila Hewan Iblis itu sampai mengenai targetnya, maka tengkorak targetnya bakal terbelah.     

"Chh!"     

Namun saat cakar tajam itu hampir mengenai tengkorak targetnya, lubang hitam tiba-tiba terbentuk dan membesar di sana. Tak lama kemudian, cakar-cakar Human-faced Devil Hawk tersedot ke dalam lubang hitam.     

"Groaar!"     

Peristiwa yang terjadi tiba-tiba ini membuat Human-faced Devil Hawk menjadi sangat kesulitan. Hewan Iblis itu mengepakkan sayapnya dengan tergesa-gesa dengan sekuat tenaga saat berusaha kabur dari lubang hitam.     

"Swuush!"     

Namun ketika Hewan Iblis itu mengepakkan sayapnya, banyak benang cahaya hitam yang tiba-tiba menyeruak keluar dari lubang hitam. Benang-benang hitam itu membelit di sekitar Hewan Iblis dan menariknya paksa ke arah lubang hitam. Bagai mulut raksasa, lubang hitam itu menelannya dan tidak meninggalkan bulu sehelai pun.     

Serangan kejutan aneh itu menjumpai akhir yang sama anehnya. Saat ini, sosok itu perlahan-lahan membuka matanya yang terpejam erat. Sorot mencibir terpancar dari matanya. Setelah membalikkan telapak tangannya, Kristal Iblis seukuran kepalan tangan muncul di sana, dan aliran Qi Nirvana bergejolak di dalamnya.     

"Jumlah Qi Nirvana yang berada di kristal ini setara dengan beberapa ribu pil Nirvana…" Sosok itu mengepalkan tangannya dan Kristal Iblis dihisap oleh kekuatan penghisap yang kuat. Kristal tersebut berubah menjadi Qi Nirvana yang mengalir ke dalam badannya. Jumlah Qi Nirvana itu setara dengan penempaan diri selama seharian. Namun, sayangnya jenis Hewan Iblis seperti ini tergolong langka, bahkan di daerah dalam gunung. Dengan kekuatan sosok itu sekarang, tidak mudah baginya masuk ke area di mana Hewan Iblis Tingkat Nirvana itu berkumpul dengan kelompoknya.     

Setelah menghisap Kristal Iblis, sosok itu akhirnya berdiri dan menengadah. Sosok itu adalah Lin Dong yang sudah menjelajah hingga ke pegunungan.     

"Sudah lima hari berlalu…"     

Lin Dong berdiri dan memandang ke kejauhan dengan sepasang mata yang kini agak menyipit. Terdapat sorot yang tidak bisa dideskripsikan di matanya. Dengan panduan tikus kecil selama lima hari terakhir ini, dia sudah lebih ahli menggunakan Devouring Ancestral Symbol dibandingkan di masa lalu. Terlebih lagi, karena pencapaiannya menjadi Heavenly Symbol Master, Lin Dong semakin terbiasa menggunakan kekuatan penghisap yang kuat.     

Karena kemampuan mengendalikan kekuatan penghisap yang bertambah, Lin Dong semakin sadar betapa besar kekuatan Devouring Ancestral Symbol. Benda itu memang artefak yang sangat ajaib.     

Kemampuan bertarungnya kembali bertambah besar dibandingkan 10 hari yang lalu. Saat ini Lin Dong tidak akan berada di posisi yang tidak mengenakkan meskipun melawan praktisi Tingkat Nirvana seperti Chen Mu.     

"Orang-orang itu agak lambat…" Lin Dong menggumam sendiri. Sebelumnya, rencananya dan tikus kecil adalah menangani pasukan Dinasti Devil Cliff yang dikirim untuk membunuh mereka. Tentu saja, Lin Dong tidak tinggal terlalu lama di satu tempat dan terus-menerus bergerak demi menghindari kecurigaan mereka dan membuat kesan bahwa dia sedang kabur. Namun pemburu yang ditunggu-tunggu tidak juga muncul.     

"Tidak perlu cemas. Mereka pasti bakal segera tiba. Mereka bisa mendeteksi segel di badanmu, dan aku juga bisa menggunakan segel pelacak itu untuk memperkirakan di mana posisi mereka sekarang. Meskipun sinyalnya sangat lemah, namun aku bisa merasakan kalau mereka makin mendekat…" Tikus kecil muncul di bahu Lin Dong dan tertawa.     

"Bagaimana persiapannya?" Lin Dong menoleh ke arah tikus kecil dan terkekeh.     

"Kurang lebih kita sudah selesai. Selama mereka berani datang, aku akan memastikan mereka tidak akan bisa kembali!" Mata tikus kecil berbinar tidak sabar. Dia selalu seperti itu apabila berencana melakukan sesuatu.     

Saat mendengar ucapannya, senyuman di wajah Lin Dong semakin lebar. Tak lama kemudian, dia menoleh ke arah utara di kejauhan. Suara siulan terdengar dari mulutnya.     

"Swuush!"     

Saat siulan itu menghilang, sebuah sosok merah segera terbang keluar dari wilayah pegunungan di bawah. Dengan kepakan sayapnya, sosok itu muncul di sisi Lin Dong. Sosok itu rupanya Api Kecil. Kawannya itu sudah mendapatkan banyak mangsa selama beberapa waktu terakhir. Semua Kristal Iblis dari Hewan Iblis Tingkat Semi Nirvana yang dibunuh Lin Dong diberikan pada Api Kecil. Kristal-kristal Iblis itu sudah membawa banyak manfaat. Sekarang ini, tak cuma sosok Api Kecil semakin membesar, namun juga jadi lebih ajaib dan kuat. Aura yang menguar dari sosoknya samar-samar memperlihatkan kalau kekuatannya setara dengan praktisi Tingkat Semi Nirvana.     

Lin Dong sangat senang dengan perubahan Api Kecil. Setelah menepuk kepalanya, Lin Dong melompat duduk di punggungnya. Api Kecil mengepakkan sayapnya dan berubah menjadi cahaya merah yang melesat ke kejauhan.     

Saat Api Kecil bergerak, Lin Dong memandang acuh ke belakang. Umpan sudah dipasang dan siap menangkap ikan…     

Dinasti Devil Cliff, karena kalian ingin menangkapku, maka aku akan membuat kalian menikmati harga yang perlu kalian bayar.     

Sementara Lin Dong menuju ke lokasi yang berbeda, 10 bayangan muncul seperti hantu di puncak gunung nun jauh di sana.     

Aura 10 bayangan hitam itu sangat mendominasi. Tak disangka rupanya pemimpin rombongan adalah Chen Mu yang berwajah mengerikan. Dia mendongak dan menatap ke depan. Tatapan matanya dipenuhi dengan sorot dingin.     

"Pemuda itu kabur lagi…"     

Usai Chen Mu berbicara, beberapa suara tawa terdengar di belakangnya. "Pemuda ini memang seperti anjing liar. Dia kabur dengan sangat cerdas."     

Chen Mu agak mengernyitkan alisnya. Untuk beberapa alasan, dia bisa merasakan ada sesuatu yang luput dari perhatiannya. Meskipun segel pelacak itu sulit dihapus, namun Lin Dong seharusnya punya banyak waktu untuk perlahan-lahan menghilangkannya selama beberapa waktu terakhir, tapi Lin Dong malah tidak melakukannya. Apakah Lin Dong tak tahu selama segel pelacak itu tidak dihapus, maka dia bakal terus diburu mereka?     

"Chen Mu, ayo tambah kecepatan. Kita sudah menghabiskan banyak waktu…" Suara serak tiba-tiba terdengar di belakang Chen Mu yang menautkan alisnya.     

Saat mendengar suara itu, sudut mata Chen Mu agak berkedut selama beberapa saat. Dia memiringkan kepalanya untuk melihat ke arah pria kurus di sana. Pria itu wajahnya terlihat biasa. Namun pupilnya cekung segitiga bagai ular dan mengeluarkan sensasi yang sangat mengerikan.     

Bahkan seseorang sedingin Chen Mu tidak bisa menahan ekspresinya yang biasa di depan orang tersebut. Di Dinasti Devil Cliff, praktisi Tingkat Nirvana punya status yang cukup tinggi. Selain Kakak Pertama dan Kakak Kedua, pria itu adalah anggota terbaik nomor tiga. Bahkan Chen Mu harus menundukkan kepala di hadapannya.     

Seolah tahu kalau Chen Mu sedang menelisik kondisinya, pria itu perlahan-lahan mendongak dan menjulurkan tangannya dari balik lengan baju. Tangannya dilapisi sisik hitam dan terlihat sangat aneh.     

"Masih tidak bergerak? Aku ingin melihat apakah Lin Dong benar-benar asura berkepala tiga dan bertangan enam yang berani membunuh anggota Dinasti Devil Cliff." Pria itu tertawa dan memperlihatkan gigi putihnya yang mengerikan. Senyumnya dipenuhi dengan kekejaman yang mengerikan.     

Sensasi dingin muncul di hati Chen Mu. Tanpa menunda lebih lama, Chen Mu berbalik dan melesat cepat. Semua orang lantas bergerak mengikutinya.     

Keesokan harinya, Chen Mu dan anak buahnya bepergian tanpa istirahat. Mereka mendesak kecepatan hingga ke batas maksimal sambil mengikuti sinyal pelacak yang lemah, dan melintasi pegunungan.     

Saat matahari menyilaukan mulai tenggelam di langit barat dan cahaya merah senja menyelimuti wilayah pegunungan yang luas, 10 sosok itu akhirnya berhenti di hutan luas. Mereka mengarahkan pandangan ke depan, dan sebuah sosok duduk diam di sana. Angin sepoi-sepoi berembus membuat bajunya berkibar, dan rambut hitamnya tertiup perlahan.     

"Tidak kabur lagi?"     

Tatapan mata Chen Mu yang sangat mengerikan diarahkan langsung ke Lin Dong. Sedangkan suaranya yang menyeramkan membuat tulang punggung siapapun merinding.     

Namun sosok itu cuma tersenyum mendengar suara dingin Chen Mu dan melemaskan badannya dengan malas. Tatapan matanya tidak terlihat ketakutan seperti apa yang diperkirakan oleh Chen Mu dan anak buahnya. Malah, terdapat sorot bahagia yang aneh di dalam tatapan sosok tersebut.     

"Kalian terlalu lambat. Kalau terus-menerus seperti ini, aku bisa saja kehilangan kesabaran…"     

Saat mendengar ucapannya, pupil Chen Mu seketika menciut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.