Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Memperlihatkan Kekuatan



Memperlihatkan Kekuatan

3Tangisan Qingtan yang memilukan hati terdengar dari altar, dan menggema di langit di atas Darkness Square. Kejadian itu membuat banyak orang tercengang, terutama para praktisi Darkness Judgement Hall. Sejak Qingtan bergabung dengan Darkness Judgement Hall, mereka hanya pernah melihat gadis muda yang dingin, dan hampir tidak pernah memperlihatkan gejolak emosi sedikit pun. Tidak ada seorang yang tahu berapa banyak darah yang mengalir di kedua tangannya yang mungil. Dalam hanya tiga tahun, Qingtan sudah naik dari murid biasa, menjadi posisi dengan otoritas terbesar, yaitu dua hakim utama. Bahkan dua kepala bagian juga memperlakukannya dengan penuh hormat, meskipun usianya masih muda.      

Namun, setelah terbiasa melihat taktik berdarah Qingtan, untuk pertama kalinya hari ini, mereka sadar kalau gadis itu juga punya sisi yang lemah. Dia sudah kehilangan cara serta kharismanya yang biasanya terlihat. Alih-alih, Qingtan benar-benar menjadi gadis yang berperilaku sesuai dengan umurnya…      

Sorot terperangah memenuhi mata para sesepuh dari Dewan Sesepuh ketika menyaksikan kejadian itu. Dua sesepuh agung di langit memandang ke arah sosok kurus itu dengan ekspresi menggelap dan suram.      

Suara Qingtan menangis terdengar tanpa henti. Seakan dia ingin meluapkan semua kerja keras dan usaha yang sudah ditahannya selama tiga tahun terakhir. Tak lama kemudian, Lin Dong memandang ke arah dadanya yang basah, dan perasaan tidak berdaya sontak memenuhi dirinya. Dia mengusap kepala gadis kecil itu dan berkata, "Hei, apa kau masih akan terus menangis? Kau tahu kalau sekarang kau adalah Master Istana Kegelapan, 'kan?"      

Gadis di dekapannya terisak pelan. Baru kemudian, dia mendongak dan memandangnya dengan mata besarnya yang memerah. Dia memandang ke arah wajah yang kini sudah dewasa, tapi tetap terlihat tak asing itu. Qingtan lalu mengusap hidungnya yang mancung dan berkata, "Kak Lin Dong … Aku tahu kalau tidak akan ada musibah yang bisa menimpamu."      

"Aku pasti baik-baik saja, tapi aku tidak yakin kalau hal yang sama akan terjadi padamu." Lin Dong agak mendelik padanya. Matanya sedikit mengandung niat buruk.      

Sebagai seseorang yang tumbuh besar dengannya, Qingtan jelas tahu seperti apa perangai Lin Dong, sama seperti ketika dia membalikkan tangannya. Dia langsung paham dengan situasi yang terjadi sekarang setelah melihat kemunculan Lin Dong. Bola matanya diputar dan ekspresi penuh dendam muncul di wajah mungilnya. Dia memeluk Lin Dong dan menolak melepaskannya.      

"Apa yang kaulakukan tidak akan berpengaruh. Aku akan berurusan denganmu nanti setelah aku membereskan masalah di tempat ini." Lin Dong mendengus dingin dan berkata.      

Qingtan seolah tersadar usai mendengarnya, lalu kilau dingin memenuhi pandangan mata gadis itu. Dia mengepalkan tangannya dan Darkness Saint Scythe terlontar ke tangannya. Dia pun melepaskan pelukannya dari Lin Dong. Sambil memperlihatkan tatapan dingin, dia memandang ke arah dua sesepuh agung di langit di kejauhan dan berkata, "Kak Lin Dong, biarkan aku menghabisi mereka kali ini."      

"Ungh."      

Qingtan baru saja bicara ketika tangan Lin Dong mencubit wajahnya dengan keras, lalu menghardiknya, "Minggirlah. Kau bisa melupakan kesempatan untuk bertarung kalau aku ada bersamamu."      

Ketika dicemooh demikian oleh Lin Dong, wajah mungil Qintan segera mengernyit. Kejadian itu juga membuat kelopak mata para praktisi Darkness Judgement Hall agak berkedut. Kemungkinan dampak atas kejadian itu terasa terlalu hebat bagi mereka.     

"Mereka sangat kuat." kata Qingtan. Dua sesepuh agung itu bahkan jauh lebih mengerikan dibandingkan tiga ketua agung Yuan Gate…      

"Kakakmu bahkan lebih kuat." Lin Dong nyengir dan menepuk kepala Qingtan lembut. Akan tetapi, ekspresinya berangsur-angsur menjadi dingin. Sikap keterlaluan dua sesepuh itu pada Qingtan barusan sudah disaksikan olehnya dengan jelas. Nafsu membunuh sontak menyeruak di dalam hatinya ketika dia memikirkan bagaimana gadis kecil itu diperlakukan dengan tidak pantas oleh mereka. Selain orang tuanya, bahkan Lin Dong tidak tega memarahi atau mengusik Qingtan. Memangnya dua pak tua menyedihkan itu kira mereka siapa?      

Perasaan gembira semakin membesar di hati Qingtan ketika melihat ekspresi Lin Dong. Setelah itu, dia mengangguk patuh.      

"Boleh kutahu siapa kawan yang berbakat ini? Mengapa kau ikut campur dalam urusan Istana Kegelapan kami?" Dua sesepuh agung itu mengernyit setelah melihat tindakan intim antara Lin Dong dan Qingtan, lalu mendesaknya dengan suara berat.      

Lin Dong perlahan-lahan membalikkan badan. Ekspresinya tampak acuh ketika dia memandang dua sesepuh agung yang berada di langit. "Apa kalian sudah bersenang-senang karena mengusik orang lain barusan?"      

"Kawan, masalah ini adalah urusan internal Istana Kegelapan kami."      

"Qingtan adalah adikku." Seringai seperti pedang yang mengintimidasi muncul di wajah Lin Dong.      

Wajah dua sesepuh agung menjadi kaku sesaat kemudian berubah semakin suram. Tak disangka kalau gadis kecil yang terkesan penyendiri ternyata punya kakak sekuat itu yang mendukungnya. Mengapa tidak ada seorang pun yang pernah bilang tentang hal ini sebelumnya?      

Para praktisi Benua Xuan Utara di Darkness Square saling bertukar pandang. Rupanya Master Istana yang baru memiliki kakak sekuat itu. Jika melihat bagaimana dua sesepuh agung memperlakukan Qingtan, kemungkinan kakaknya tidak akan diam dan membiarkannya semudah itu.      

"Bahkan seandainya kau adalah kakaknya, gadis itu bertanggung jawab pada puluhan ribu praktisi di Istana Kegelapan mengenai urusan ini." Dua sesepuh agung itu berkata acuh.      

"Bertanggung jawab?"      

Lin Dong terkekeh. Nafsu membunuh seolah menyeruak dari matanya seperti air bah. "Tidak akan perlu bertanggung jawab lagi kalau aku membunuh pak tua seperti kalian, 'kan?"      

Lin Dong jelas memahami situasi yang terjadi di Istana Kegelapan sekarang. Dua pak tua itu hanya menggunakan senioritas mereka untuk mengusik para praktisi lainnya, sehingga banyak anggota Istana Kegelapan yang takut mengutarakan pendapat. Setelah dua orang itu dikalahkan, segala sesuatunya akan terselesaikan secara alami.      

"Humph, pemuda angkuh. Mengapa kau tidak kemari dan melihatnya sendiri apa kau bisa menghabisi kami berdua!"      

Sorot sedingin es terpancar di mata dua sesepuh agung ketika mendengar hal tersebut. Meskipun mereka bisa merasakan kalau bakal merepotkan untuk mengalahkan Lin Dong, tetapi dua sesepuh agung itu tidak takut dengannya. Kekuatan mereka yang berada di Tingkat Reincarnation membuat mereka mampu meremehkan semua praktisi. Dua sesepuh agung di sana tidak percaya kalau pemuda yang tampaknya hanya sedikit lebih tua dibandingkan Qingtan, benar-benar mampu menandingi mereka.     

"Menurutmu begitu?"      

Mulut Lin Dong terbuka, seringai terbentuk di sana. Akan tetapi, aura beringas menguar dari seringainya. Badannya bergerak dan langsung muncul di langit. Lin Dong mengepalkan kedua tangannya, lalu awan-awan petir mendadak berkumpul di langit. Sementara itu, kilatan-kilatan berkumpul dengan tak terkendali.     

Yuan Power di seluruh tempat saat ini mulai bergejolak hebat.      

"Dhuaar!"      

Melihat kejadian itu, aura dua sesepuh agung menyeruak, dan Yuan Power yang dahsyat menguar dari badan mereka. Gejolak riak energi Tingkat Reincarnation yang pekat menyebar, membuat siapapun merasa terancam.      

"Great Darkness Palm!"     

Segel-segel tangan yang dibentuk oleh mereka berdua berubah, diikuti dengan teriakan lantang. Dua orang itu menyerang bersama. Yuan Power yang tak berujung berubah membentuk telapak tangan hitam raksasa yang menghancurkan dimensi hampa, lalu dihantamkan dengan beringas ke arah Lin Dong.      

Kilat menyambar di pupil Lin Dong ketika dia melompat maju. Kilatan-kilatan petir menyambar hebat. Sambaran-sambaran petir itu diiringi oleh kekuatan langit ketika menyerang tanpa ampun pada dua telapak tangan kegelapan raksasa. Ketika petir melintas, energi sambaran kilat yang liar dan ganas langsung menghancurkan dua telapak tangan kegelapan raksasa itu.      

"Swuush!"      

Lin Dong berubah menjadi sambaran kilat ketika menerjang maju. Sebuah pukulan dikerahkan, petir terdengar bergemuruh. Naga petir berukuran puluhan ribu mendadak meraung dan melesat ke depan.      

"Darkness Shield!"      

Dua Sesepuh Agung lantas berteriak lantang. Yuan Power bergegas memadat dan berubah menjadi tameng kegelapan raksasa sebesar tiga kilometer. Riak-riak energi Tingkat Reincarnation berpendar di permukaannya.      

"Gluduk!"      

Naga petir itu terhempas keras di tameng kegelapan. Di bawah cahaya petir yang berkilauan, gelombang energi yang sangat beringas menggerogoti tameng itu dengan hebat. Dalam sekian detik, tameng kegelapan dipenuhi dengan retakan. Dengan suara 'dhuaar' terakhir, tameng tersebut akhirnya meledak.      

"Swuush!"      

Pupil dua sesepuh itu menciut ketika tameng kegelapan meledak, karena dua orang itu melihat sebuah sosok muncul di depan mereka dengan secepat hantu. Cahaya emas keunguan menyeruak ke langit, sementara ribuan tato naga emas keunguan meraung panjang hingga menggema di langit.      

"Groaar!"      

Cakar-cakar naga emas keunguan seketika mencabik dimensi dan membawa serta bayangan raksasa saat menghantam tanpa ampun pada dua sesepuh agung yang ekspresinya kini berubah.      

Bayangan besar itu menyelimuti sosok mereka, dan energi mengerikan langsung mengguncang dimensi di sana hingga agak terdistorsi. Kedua tangan mereka diayunkan, riak-riak energi Tingkat Reincarnation berkumpul di telapak tangan mereka. Kejadian itu menyebabkan pusaran seperti permata putih muncul di tangan mereka.      

"Dhuaar!"      

Telapak-telapak tangan dan cakar naga saling beradu, lalu badai terbentuk di langit. Semua orang terkesima saat menyaksikan dua sesepuh agung terdesak mundur hingga tiga kilometer.      

Kekacauan yang menggemparkan bumi terjadi. Sorot ngeri terpancar di mata para praktisi yang sedang memandang Lin Dong. Siapa yang mengira kalau pemuda itu rupanya bisa terang-terangan unggul di situasi dua lawan satu? Memangnya seberapa mengerikan pemuda itu sebenarnya?      

Ekspresi sesepuh di Dewan Sesepuh berubah drastis ketika melihat kejadian tersebut. Sorot cemas terpancar di mata mereka.      

Dua sesepuh berjubah hitam di altar juga sangat terkejut dan saling bertukar pandang. Mereka tidak pernah mengira kalau kakak Master Istana ternyata sekuat itu…      

Qingtan tampak sangat gembira. Sepertinya Kak Lin Dong sudah bertambah kuat selama tiga tahun terakhir.      

Lin Dong yang melayang di langit memperlihatkan ekspresi tidak bersimpati ketika memandang dua sesepuh agung yang sudah terpukul mundur. Kekuatan dua orang itu hanyalah berada di Tingkat Reincarnation biasa. Dalam segi kekuatan, mereka lebih lemah apabila dibandingkan dengan tiga Ketua Yuan Gate yang sudah menggabungkan diri dengan Cosmic Evil Devil King. Dengan kekuatan Lin Dong sekarang, mengalahkan mereka tidak terlalu merepotkan.      

Lin Dong mengulurkan tangannya ke arah mereka berdua di kejauhan, lalu mengepalkannya perlahan-lahan.      

"Chi!"      

Ketika tangannya dikepalkan, dimensi di sekeliling dua sesepuh agung segera terdistorsi. Empat pusaran hitam raksasa sontak muncul tak jelas asal-muasalnya dari mana.      

"Bzzt!"      

Lubang-lubang hitam mendadak mulai berputar dan kekuatan penghisap yang mengerikan menguar. Sebagai hasilnya, kekuatan pencabik yang mengerikan muncul di sana. Bahkan dimensi juga ikut tercabik paksa hingga berkeping-keping.      

Dua sesepuh agung itu rupanya juga menyadari betapa mengerikan kekuatan pencabik tersebut. Mereka bergegas mengerahkan segenap kekuatan, dan berusaha menghadang kekuatan pencabik yang hendak menyerang mereka dengan panik. Setelah itu, wajah mereka memerah. Sambil berteriak keras, mereka akhirnya terbebas dari belenggu lubang hitam.      

"Gluduk!"      

Akan tetapi, suara gemuruh terdengar ketika mereka menerjang keluar dari belenggu lubang hitam. Cahaya menyilaukan seakan memenuhi seluruh area, lalu pilar kilat bercahaya sebesar tiga kilometer melayang turun seperti cahaya penghakiman.      

"Dhuaar!"      

Asap hitam menyeruak dari dua sosok hitam ketika mereka terjatuh dari langit. Mereka akhirnya mendarat di Darkness Square di hadapan berpasang-pasang mata yang menatap terperangah. Sebagai hasilnya, lubang dalam sebesar tiga kilometer muncul di permukaannya yang sangat keras.      

Dua sosok menyedihkan itu bersusah-payah berdiri di dalam lubang. Badan mereka yang terhuyung-huyung, sontak memuntahkan banyak darah.      

Para sesepuh di Dewan Sesepuh hampir pingsan saat menyaksikan kejadian itu, Rasa ngeri menyeruak di hati mereka. Kartu as terkuat mereka ternyata dikalahkan dengan semenyedihkan itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.