Koin
Koin
Stone Talisman berubah menjadi cahaya putih hangat yang mencabik kegelapan. Benda itu langsung menuju ke arah peti mati batu yang melayang di permukaan danau lahar.
Pemandangan itu terjadi terlalu tiba-tiba. Bahkan Lin Dong tak bisa langsung tersadar. Dia tidak pernah membayangkan kalau Stone Talisman yang diam berada di dalam badannya, akan tiba-tiba bersikap aneh seperti sekarang.
Lin Dong segera memfokuskan diri setelah tersadar. Dia bermaksud menarik kembali Stone Talisman yang terbang menjauh. Namun, saat ini kendalinya sama sekali tidak berguna. Oleh karena itu, dia hanya bisa menyaksikan Stone Talisman yang berubah menjadi cahaya putih di sana dengan raut memucat. Hingga pada akhirnya, Stone Talisman muncul di atas peti mati batu.
Lin Dong memandang ke arah Stone Talisman ketika benda itu melayang di atas peti mati batu, setetes keringat dingin mengalir dari dahinya. Akan tetapi, dia tidak berani bergerak sedikit pun. Lin Dong tidak tahu siapa pria berambut merah yang berada di dalam peti mati batu. Selain itu, dia juga tidak tahu apakah orang itu masih hidup atau sudah mati. Tidak ada jaminan apa yang bakal terjadi jika orang itu sampai terbangun.
Terlebih lagi, jika melihat situasi sekarang, meskipun Lin Dong tidak membangunkan orang itu, berbagai macam perubahan tak disangka di array raksasa karena sikap Stone Talisman mungkin bisa membuat sesuatu yang ditahan di sana terlepas. Kalau sampai terjadi, mungkin bakal menimbulkan bencana mengerikan.
Oleh karena itu, bagaimanapun kondisinya, situasi sekarang tidak bisa dibilang baik untuk Lin Dong…
Namun, meskipun terdapat rasa cemas di dalam hatinya, Lin Dong tidak bisa berbuat apapun. Dia sadar darimana asal Stone Talisman. Oleh karenanya, mustahil dia bisa meninggalkannya dan kabur seorang diri.
"Bzzt! Bzzt!"
Sambil ditatap sorot cemas Lin Dong, cahaya putih mendadak berpendar dari Stone Talisman. Sesaat kemudian, cahaya itu menyelimuti pria berambut merah di dalam peti mati batu.
Lin Dong merasa kulit kepalanya meledak ketika dia menyaksikan kejadian itu. Hatinya sontak meraung. Pemuda itu tak paham apa yang sedang dilakukan oleh Stone Talisman. Jangan-jangan benda itu benar-benar berencana membangunkan pria berambut merah misterius?
Lin Dong menatap lekat ke arah pria berambut merah. Namun, pria itu tidak terbangun seperti apa yang diperkirakan Lin Dong. Tidak ada apapun yang terjadi juga pada formasi. Kondisi itu membuat hati Lin Dong yang awalnya tegang, sekarang agak rileks.
Ketika merasa agak tenang, Lin Dong mendadak menyaksikan cahaya merah bersinar dari dalam badan pria berambut merah di dalam peti mati batu. Hingga pada akhirnya, cahaya merah itu terhenti di samping Stone Talisman.
"Swuush!"
Stone Talisman segera menarik kembali sinarnya setelah cahaya merah itu muncul. Sesaat kemudian, Stone Talisman berbalik dan bergegas bergerak, lalu kembali masuk cepat ke dalam badan Lin Dong.
Cahaya merah itu melayang santai di hadapan Lin Dong setelah Stone Talisman masuk ke badannya. Lin Dong tercengang menyaksikan pemandangan tersebut. Setelah ragu-ragu sesaat, dia mengulurkan tangannya dan cahaya merah itu mendarat di sana.
Cahaya merah itu terjatuh dan percikan sinarnya berhamburan, kemudian berubah menjadi koin merah membara. Koin itu berukuran setelapak tangan dan masih memiliki nuansa hangat ketika jatuh di tangannya. Koinnya terlihat sangat sederhana dan tidak mengandung pola-pola aneh. Namun, koin itu menguarkan aura hebat dan kuno yang sulit disembunyikan.
Lin Dong membalikkan koin di tangannya dan melihatnya. Bagian depan koin itu memiliki kata yang cukup kuno, yaitu 'api'. Cahaya merah seperti lahar membara berpendar pada satu kata tersebut, sehingga membuatnya terlihat sangat misterius.
"Apa ini?"
Lin Dong kebingungan saat memegang koin merah membara di tangannya. Dia bisa samar-samar merasakan energi sangat mengerikan yang terkandung di dalam koin tersebut. Namun, dia tidak bisa mengaktifkannya. Lin Dong hanya mampu mengernyit dan menggeleng. Dia lalu berhati-hati menyimpan koin merah menyala itu. Karena koin itu adalah benda yang dipanggil oleh Stone Talisman, maka kemungkinan memiliki beberapa manfaat.
Lin Dong kembali memandang dengan berhati-hati ke arah pria berambut merah di dalam peti mati batu setelah menyimpan koin merah menyala tersebut. Pria itu tidak memperlihatkan tanda-tanda akan terbangun, seakan pria itu tidak bisa merasakan kalau Stone Talisman memindahkan koin misterius dari dalam badannya.
Lin Dong terperangah selama beberapa saat, kemudian menggaruk kepalanya. Stone Talisman sudah bergerak secara tak terduga dan membawa kembali benda misterius. Kejadian itu semua benar-benar membuatnya terkesima.
Siapapun tidak bisa memahami benda-benda kuno di sana. Jika menimbang situasi yang sedang terjadi, kemungkinan Stone Talisman misterius masih memiliki hubungan dengan pria berambut merah. Kalau memang demikian, pria berambut merah itu mungkin seseorang dari zaman kuno.
Lin Dong berdiri tercengang sambil membiarkan pikirannya menjelajah ke sana-kemari. Hingga pada akhirnya, dia menggeleng dan membuang pikiran itu dari kepalanya. Sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal seperti itu.
"Sebaiknya aku pergi dulu dari tempat ini."
Walaupun situasi terburuk tidak terjadi, tapi Lin Dong agak ngeri karena wilayah misterius tersebut. Dia tak lagi berani berlama-lama di sana. Sosoknya berbalik dan dia langsung menuju ke arah lingkaran cahaya merah menyala di belakangnya. Kali ini tidak ada insiden apapun yang terjadi, dan dia berhasil masuk ke lingkaran cahaya, lalu menghilang cepat dari sana…
Wilayah gelap misterius itu kembali hening seperti saat di masa-masa kuno setelah Lin Dong pergi. Pria berambut merah di peti mati batu berbaring tenang di permukaan danau lahar. Sepuluh jarinya saling-silang di dadanya, dan tekanan energi samar-samar menguar di sana.
"Kecipuk."
Kegelapan tak berbatas itu mendadak terguncang, dan suara-suara rantai metal bernada rendah dan dalam terdengar. Tak lama kemudian, seluruh wilayah seakan bergetar hebat.
"Groaar!"
Raungan yang memekakkan jiwa mendadak terdengar dari dalam kegelapan. Sesaat kemudian, suara rantai metal terdengar. Siapapun bisa melihat kalau kegelapan pekat di sana menggeliat hebat. Tak beberapa lama, tangan hitam raksasa berukuran ribuan meter mendadak mencabik kegelapan dan meraih peti mati batu yang terletak di tengah formasi lahar.
"Dhuaar!"
Formasi lahar raksasa di sana mendadak mengamuk dengan memperdengarkan suara ledakan keras saat telapak tangan hitam raksasa menyentuh permukaan danau lahar. Sungai-sungai lahar menyeruak, dan gelombang lahar berukuran ratusan meter berkecamuk. Suara yang terdengar di sana seperti naga lahar raksasa, mengguncang seluruh wilayah sampai terus-menerus berguncang.
"Kecipuk."
Cahaya merah menyala mengerikan bersinar di sana, lalu lahar mengalir cepat ke bawah. Baru kemudian, bisa terlihat kalau formasi lahar itu rupanya terhubung dengan rantai-rantai hitam berukuran ratusan meter. Rantai-rantai itu dipenuhi dengan simbol-simbol yang rumit serta tak jelas.
Lahar segera menjalar di rantai-rantai itu dan mengalir ke bawah. Dalam sekedip mata, lahar segera mengubah rantai di sana menjadi berwarna merah. Seiring laharnyamengalir, siapapun bisa melihat kalau rantai-rantai raksasa itu sebenarnya sedang membelenggu tangan hitam raksasa berukuran ribuan meter.
"Bzzt! Bzzt!"
Rantai-rantai itu berubah merah membara, kabut hitam mengerikan segera menguar dari tangan hitam raksasa. Segera setelahnya, erangan merana kembali terdengar dari dalam kegelapan tak berujung. Tangan hitam raksasa itu menggeliat, tapi tidak bisa kabur. Hingga pada akhirnya, tangan hitam raksasa itu hanya bisa kembali menciut dan mundur ke kegelapan yang mengerikan. Sementara itu, raungan terus terdengar di seluruh wilayah.
Formasi lahar raksasa akhirnya kembali tenang setelah berhasil mendesak tangan hitam raksasa mundur. Seakan-akan, kejadian mengguncang bumi barusan tidak pernah terjadi.
Peti mati batu itu terus diam melayang di atas permukaan danau lahar. Seolah tidak ada apapun yang terjadi karena peristiwa luar biasa barusan. Mata pria berambut merah di dalamnya masih terpejam erat. Namun, cahaya emas saat ini mendadak terpancar di wajah tampannya. Sementara itu, 10 jari yang terdapat di dadanya seakan bergetar perlahan.
Meskipun demikian, pria itu masih tidak terbangun. Namun, sebuah wasiat seakan terlontar keluar. Di dalam wasiat itu, terdengar suara bernada rendah dan serak.
"Ancient Divine Flame Tablet sudah diambil…"
"Aura Ancestral Stone … juga sudah terluka parah…"
"Orang itu juga punya bau Ice Master dalam dirinya … dia … apa wanita itu sudah berhasil melewati reinkarnasi?"
Suara rendah itu bergema perlahan di wilayah gelap tersebut. Baru beberapa saat kemudian, suara itu menghilang sepenuhnya, lalu suasana hening seperti di masa-masa kuno kembali menyebar di sana.
…..
Kolam batu lahar di lingkaran cahaya merah menyala itu mendadak beriak, dan sosok manusia segera terlontar muncul dari dalamnya. Formasi merah menyala di sekeliling kolam batu lahar kembali aktif ketika sosok itu muncul. Belasan garis-garis cahaya merah menyala dengan kekuatan sangat mematikan kembali terlontar hebat.
Ekspresi Lin Dong berubah drastis ketika melihat kejadian tersebut. Mulutnya dipenuhi rasa getir. Mengapa dia selalu sial kemanapun dia pergi. Formasi itu benar-benar membuatnya pusing…
"Bzzt!"
Cahaya merah mendadak terlontar keluar dari tas Qiankun-nya saat rasa getir memenuhi mulutnya. Riak-riak melingkar muncul di sana, garis-garis cahaya merah menyala yang hendak menyerang Lin Dong segera lenyap tak tersisa. Formasi yang berpendar di sana juga berangsur-angsur kembali tenang.
Lin Dong yang awalnya tegang sontak tercengang ketika menyaksikan kejadian di sana. Sesaat kemudian, dia menoleh memandang cahaya merah di depannya. Rupanya cahaya itu adalah koin merah menyala yang dibawa oleh Stone Talisman barusan.
Ternyata benda itu bisa menghentikan formasi di sana untuk menyerang pemiliknya…
"Huff."
Lin Dong diam-diam menghela napas lega ketika melihat kejadian tersebut. Dia kemudian mengulurkan tangannya dan menerima koin merah menyala tersebut. Sesaat setelahnya, dia keluar masuk formasi selama beberapa kali. Formasi itu tak lagi menyerangnya.
Lin Dong akhirnya benar-benar rileks setelah mencoba beberapa kali. Dia akhirnya duduk di samping kolam batu lahar dan mengepalkan tangannya. Mysterious Life Spirit Fruit muncul di sana.
Karena formasi itu tidak menyerangnya, maka dia bisa menggunakannya sebagai area bermeditasi. Dengan adanya perlindungan formasi, kemungkinan dia tidak akan terusik.
"Aku akan naik ke Tingkat Profound Life di tempat ini!"
Lin Dong memegang Mysterious Life Spirit Fruit di tangannya, dan sorot bersemangat terpancar di matanya. Dia sudah mendambakan level kekuatan itu sejak lama…