Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Pembantaian



Pembantaian

2"Pyuk!"      

Belasan Blood Shark berenang melintasi permukaan laut. Ada belasan praktisi ahli Klan Blood Demon Shark yang menunggangi Blood Shark, dan tatapan mata mereka terus diedarkan ke sekitar.      

"Ketua, kami sudah menerima beberapa informasi!" Seorang praktisi Klan Blood Demon Shark mendadak mengulurkan tangannya dari air. Dia menatap ke arah pria berhidung bengkok di depan, dan berbicara dengan suara lantang.      

"Ada apa?" Pria berhidung bengkok itu menoleh usai mendengar ucapan tersebut.      

"Komandan Xia mengatakan kalau dia sudah menemukan keberadaan target dan menggunakan teknik pelacakan padanya."      

"Oh? Jadi dia sudah menemukannya, huh. Cek lokasi orang itu." Sorot gembira terpancar di mata pria berhidung bengkok, dan dia bergegas berkata.     

Seseorang segera mengeluarkan sebuah kepingan sisik berwarna merah gelap. Cahaya berpendar pada sisik tersebut. Pada saat ini, ada titik merah yang bercahaya di kepingan sisik itu.      

"Eh?" Orang itu menatap titik merah bercahaya dan sontak berseru.      

"Ada apa?" Pria berhidung bengkok menautkan alisnya dan bertanya.      

"Posisi orang itu sepertinya sangat dekat dengan kita … Tunggu, dia mendekati kita dalam kecepatan tinggi." Seorang praktisi Klan Blood Demon Shark berseru.      

"Mereka mendekati kita? Heh heh, bukan masalah. Kita yang untung kalau dia tiba di pintu depan." Mulut pria berhidung bengkok itu terbuka dan menyunggingkan senyuman dingin mencekam. Dia mendongak dan menatap ke arah tertentu, lalu berteriak lantang, "Semuanya, waspadalah! Pasti akan ada imbalan bagi kalian semua ketika kita menyelesaikan misi ini!"      

"Baik!"      

Anggota kelompok kecil Klan Blood Demon Shark di sekitarnya bergegas menyahut setelah mendengar perintah itu. Mereka mengepalkan tangan, dan muncul trisula yang menguarkan kilau dingin di sana.      

"Swuush!"      

Suara angin kencang mendadak terdengar di permukaan laut tak jauh dari sana setelah mereka bersiap. Tak lama setelahnya, cahaya hijau datang menerjang. Hingga pada akhirnya, cahaya itu berubah menjadi sosok kurus yang muncul di jarak pandang pasukan kecil Klan Blood Demon Shark.      

"Haha, sepertinya aku menemukan tempat yang tepat…" Lin Dong menatap ke arah pasukan kecil Klan Blood Demon Shark yang muncul di depannya. Pemuda itu sontak tersenyum.      

"Nak, kau benar-benar baru saja mendobrak neraka. Karena kau sudah datang kemari, maka sebaiknya kau jangan mengira bisa pergi!"      

Wajah pria berhidung bengkok itu memperlihatkan seringai dingin ketika menatap Lin Dong. Sorot beringas segera terpancar di matanya, dan dia melambaikan tangannya. "Tangkap dia!"      

"Blaar!"      

Belasan praktisi ahli yang kuat di belakang pria berhidung bengkok sontak bergegas setelah mendengarnya berteriak. Trisula-trisula tajam yang diiringi dengan cahaya merah darah pekat itu langsung menusuk ke titik-titik fatal di sekujur badan Lin Dong.      

"Aku tidak kemari untuk mendobrak neraka. Tapi aku datang untuk mengantarkan kalian ke neraka."      

Lin Dong menatap ke arah para praktisi ahli Klan Blood Demon Shark yang sudah mengerahkan jurus mematikan ketika menyerang. Namun, senyum lembut malah muncul di wajah Lin Dong. Dia bergegas mengulurkan tangan, dan meraih Life Death Coffin Cover raksasa di belakangnya. Sosok Lin Dong kemudian berubah menjadi cahaya hijau yang mendadak bergegas maju.      

"Swuush!"      

Cahaya hijau itu bergerak secepat kilat. Cahaya itu melewati belasan praktisi ahli Klan Blood Demon Shark dengan kecepatan yang tidak bisa dideskripsikan. Suara bernada rendah dan dalam menggema cepat.      

Sosok Lin Dong muncul di belakang belasan praktisi ahli Klan Blood Demon Shark. Sesaat kemudian, dia berjalan ke arah pria berhidung bengkok tanpa menoleh ke belakang. Setelah Lin Dong berjalan 10 langkah, sosok para praktisi Klan Blood Demon Shark mulai berubah berwarna abu-abu dengan kecepatan yang mencengangkan. Hawa kehidupan mereka saat ini sudah diputus.      

"Byur!"      

Sosok-sosok manusia terjatuh dari udara dan masuk ke dalam laut. Raut beringas dan bersemangat ketika mereka masih hidup tetap terlihat di wajah orang-orang itu, benar-benar pemandangan yang terkesan aneh. Rupanya, hawa kehidupan orang-orang itu ditebas terlalu cepat, sampai raut horor yang dirasakan sebelum kematian tak mampu terlihat di wajah mereka.      

"Kau … Siapa kau sebenarnya?!" Pria berhidung bengkok sangat ketakutan menyaksikan kejadian itu sampai pupilnya menciut cepat. Baru kemudian dia paham kalau pemuda yang muncul di depan mereka bukan praktisi biasa, melainkan Dewa Kematian yang sebenarnya.      

"Maaf, salahmu sendiri ingin membunuhku…"      

Lin Dong tersenyum simpul menatap pria berhidung bengkok. Cahaya hitam samar berpendar di penutup peti hitam legam saat dia perlahan-lahan mengangkatnya.      

"Dhuaar!"      

Ekspresi pria berhidung bengkok berubah drastis. Dia menapakkan kakinya pada Blood Shark di bawahnya. Hiu berwarna merah darah itu lalu membuka mulut raksasanya yang mengerikan, dan melompat ke langit bermaksud menggigit Lin Dong. Sedangkan pria berhidung bengkok itu sudah kabur dari Blood Shark, lalu hendak menyelam ke dalam air.      

"Dia sangat kuat. Sepertinya aku tidak akan bisa mengalahkannya seorang diri. Aku hanya bisa mengumpulkan praktisi lainnya!" Raut enggan dan kejam terpancar di mata pria berhidung bengkok saat dia hendak menyelam dalam air.      

"Kawan-kawanmu sudah mati. Tidak enak menjadi satu-satunya pihak yang selamat, 'kan?"      

Namun, suara tawa mendadak terdengar di samping pria berhidung bengkok, dan pupilnya sontak menciut. Pria itu mendadak mendongak, dan saat itu, dia mendapati penutup peti berwarna hitam dihempaskan keras ke arahnya sambil diiringi riak-riak energi menyerupai hawa kematian.      

"Blaar!"      

Yuan Power yang ajaib menyeruak dari badan pria berhidung bengkok tanpa ditahan. Namun, penutup peti hitam itu sepenuhnya mengabaikan perlawanannya, dan terus dihantamkan ke bawah.      

"Dhuaar!"      

Suara ledakan tertahan kembali terdengar. Penutup peti hitam diiringi dengan cahaya hitam mendarat keras pada badan pria berhidung bengkok, dan air laut di sana segera meledak. Pilar air setinggi 300 meter menjulang ke langit, lalu gelombang Qi kematian menyerang badan pria berhidung bengkok seperti pisau panas yang mengiris mentega.     

"Urgh."      

Darah kehitaman dimuntahkan dari mulut pria berhidung bengkok yang wajahnya kini dipenuhi raut ketakutan. Tak lama kemudian, matanya segera mengelap. Hawa kehidupan di dalam badannya dirusak cepat oleh gejolak energi mematikan yang masuk ke dalam tubuhnya. Qi kehidupan di dalam badannya lalu kehilangan semua kemampuannya untuk memulihkan diri.      

"Life Death … Coffin Cover—Mengapa benda itu ada di tangannya?" Pikiran itu yang terakhir muncul di dalam kepala pria berhidung bengkok saat hawa kehidupannya akhirnya lenyap sepenuhnya.      

Lin Dong melayang di udara. Tatapan matanya memandang acuh pada pria berhidung bengkok yang hawa kehidupannya sudah dilenyapkan sepenuhnya. Tak lama kemudian, dia menunduk dan menatap Life Death Coffin Cover di tangannya, sorot terkesima sontak terpancar di mata pemuda tersebut. Kemungkinan Burning Sky Cauldron miliknya baru bisa mengimbangi kekuatan penghancur yang dimiliki Life Death Coffin Cover setelah dia menempa 'Burning Sky Gate'…     

"Yan, di mana letak pasukan kecil Klan Blood Demon Shark selanjutnya?" Lin Dong kembali menengadahkan kepalanya setelah selesai menghabisi pasukan kecil Klan Blood Demon Shark itu, dia lalu menanyakannya dalam hati.      

"Arah barat laut."      

Lin Dong mengangguk. Tanpa menunggu lebih lama, sosoknya bergerak lalu berubah menjadi cahaya hijau. Dia kembali melesat. Sejak Komandan Xia berencana menyerang Lin Dong usai mengumpulkan pasukannya, pemuda itu hanya bisa menyingkirkan semua anteknya terlebih dulu…      

…..     

Setengah jam kemudian, di area tertentu di arah barat laut di wilayah lautan itu, Lin Dong menunduk dan menatap ke arah pasukan kecil dari Klan Blood Demon Shark yang terlihat murka. Namun, pemuda itu hanya tersenyum simpul. Tanpa mengucapkan hal-hal yang dirasa tidak perlu, dia meraih Life Death Coffin Cover dan menghantamkannya ke bawah. Beberapa menit kemudian, terdapat belasan mayat abu-abu yang mengambang di permukaan laut…     

…..     

"Dhuaar!"      

Life Death Coffin Cover mengeluarkan gejolak energi aneh ketika dihantamkan pada ketua kelompok kecil Klan Blood Demon Shark dengan secepat kilat. Kekuatan yang meluap-luap dan beringas menyapu keluar, dan sosok itu langsung dipentalkan ke laut. Sosok itu kemudian kembali mengambang dengan kondisi tanpa hawa kehidupan.      

"Dia adalah ketua kelompok keempat yang merupakan praktisi level Profound Life Tingkat Awal…"      

Lin Dong memandang ke arah praktisi Klan Blood Demon Shark yang sekarang tak bernyawa. Dia lalu tersenyum tak acuh, dan sosoknya kembali melesat tanpa terhenti.      

Pembantaian tanpa ampun diam-diam terjadi di wilayah laut tersebut. Semua praktisi ahli Klan Blood Demon Shark kehilangan nyawa mereka kemanapun sosok bercahaya hijau itu melintas. Tak ada satu pun yang bisa kabur dari tangan sosok kurus menyerupai Dewa Kematian tersebut.     

Peristiwa itu merupakan festival pembantaian sepihak.      

…..     

"Manusia brengsek itu!"      

Di area tertentu di wilayah laut, Komandan Xia memandang ke arah mayat-mayat yang bergelimpangan di permukaan laut. Ekspresinya sangat memucat karena murka. Hingga pada akhirnya, dia tak lagi bisa menahan diri dan meraung ke langit. Suara raungannya dipenuhi dengan rasa getir.      

"Komandan Xia, enam dari 10 ketua pasukan kecil yang merupakan praktisi level Profound Life Tingkat Awal sudah mati di tangan pemuda itu … Selain itu, lebih dari enam pasukan sudah dihabisi semua." Di belakang Komandan Xia, terdapat seorang ketua pasukan yang cukup beruntung bisa bertemu dengannya. Namun, wajahnya sekarang agak memucat. Dia sadar seandainya lokasinya tidak dekat dengan Komandan Xia, Dewa Kematian itu pasti sudah datang mencarinya.      

"Dia orang ketujuh…" Tatapan mata Komandan Xia tampak dingin dan sangat mengerikan. Bahkan suaranya juga agak serak.      

"Apa ada lagi korbannya?"      

Ekspresi ketua pasukan itu agak berubah setelah mendengar ucapan tersebut. Dia segera menoleh menatap dua ketua pasukan lain di sampingnya, dan mulutnya terasa agak kering. "Sekarang … sepertinya pemuda itu sedang menghabisi semua pasukan selain kita yang berada di tempat ini…"      

"Komandan Xia, apa yang sebaiknya kita lakukan?" Seorang ketua pasukan lain lalu berbicara dengan ketakutan.      

"Apa sebaiknya kita mundur dulu dan meminta bala bantuan dari klan…" Seseorang memberi saran dengan berhati-hati.      

"Blaar!"      

Namun, Komandan Xia yang terlihat mengerikan malah memukul kepala orang itu ketika dia berbicara. Tindakannya langsung membuat orang itu terlontar sampai ratusan meter ke belakang.      

"Pemuda itu sudah berhenti. Ikuti aku. Aku sendiri yang akan menghancurkan kepala bocah sialan itu! Aku akan memukuli siapapun yang berani menyarankan agar kita mundur!"      

Wajah Komandan Xia dipenuhi aura jahat dan mencekam. Sisa praktisi ahli Klan Blood Demon Shark sontak mengangguk setelah mendengar pernyataannya yang tak berbelas kasihan tersebut. Tak ada seorang pun dari mereka yang berani mengatakan apapun lagi.      

"Sialan, aku pasti akan membuatmu menderita bahkan lebih parah dari kematian ketika kau jatuh ke tangan Komandan ini!"      

Komandan Xia mengayunkan tangannya, dan Blood Shark di bawah kakinya segera mendesing maju. Belasan praktisi ahli Klan Blood Demon Shark bergegas mengikuti di belakangnya.      

Kali ini mereka hanya bepergian selama 10 menit, dan orang-orang itu perlahan-lahan berhenti. Tak lama kemudian, berpasang-pasang mata mendongak dan menatap ke arah permukaan laut di depan mereka. Seorang pemuda kurus dan penutup peti hitam raksasa berdiri di sana ketika memandang ke arah mereka.      

Ketika melihat senyuman pemuda itu, bahkan orang-orang beringas seperti mereka sontak merasakan getaran ngeri di hati masing-masing.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.