Pembagian
Pembagian
"Untung saja kita tidak langsung melawan Klan Wei sekarang." Gu Yan berkata sambil menghela napas lega. Sekarang ini, jelas kalau Klan Wei adalah lawan terkuat di antara empat klan lainnya. Jika mereka sampai berhadapan dengan Klan Wei di ronde pertama, maka kondisi bakal cukup merepotkan bagi Klan Gu.
"Cepat atau lambat, kita akan melawan mereka." Lin Dong menjawab acuh. Sikap Gu Yan yang menghindari masalah sama seperti pepatah mengubur kepala di dalam pasir.
Gu Mengqi mengangguk. Tak lama kemudian, dia mengulurkan tangannya yang seperti giok, dan label bercahaya di sana seketika terbagi menjadi tiga. Ketika menawarkannya pada Lin Dong dan Gu Yan, dia berkata, "Kalian berdua, pilihlah label kalian. Label ini akan menentukan lawan kalian secara acak."
Gu Yan bergerak terlebih dulu dan memilih label bercahaya itu. Ketika label bercahaya itu menyentuh tangannya, sebuah benang cahaya menjalar dari pinggirnya, lalu mengarah ke Klan Su, dan menghubungkannya dengan pria tinggi berotot.
"Dia adalah Su Tai dari Klan Su…" Alis Gu Yan agak berkedut ketika memandang ke arah pria tersebut. Rupanya dia cukup mengenal lawannya.
"Dik Lin Dong, giliranmu." Gu Mengqi juga agak menautkan alisnya yang hitam legam sambil menatap lawan Gu Yan. Wanita itu lalu menoleh ke arah Lin Dong dan berkata seraya tersenyum simpul.
Lin Dong mengangguk. Dia lalu meraih sebuah label bercahaya. Ketika benang bercahaya di sana menjalar, rupanya benda itu terhubung dengan label bercahaya di tangan seorang pria yang terlihat sangat lemah dan biasa saja sambil ditatap banyak orang di sana.
"Huaa!"
Ketika dua label itu terhubung, keributan segera terdengar dari area sekitar. Berpasang-pasang mata terus menyapu ke arah sosok Lin Dong, dan suara bisik-bisik segera bermunculan.
"Orang itu sepertinya bukan anggota Klan Gu, 'kan? Dia pasti tenaga bantuan eksternal yang diundang mereka. Tapi, mengapa dia terlihat sangat asing?"
"Dari gejolak auranya, dia sudah naik ke Tingkat Profound Life. Namun dari apa yang terlihat, dia pasti baru-baru ini naik ke level itu. Bagaimana bisa dia melawan Su Yan dengan kekuatan seperti itu?"
"Tch tch, sepertinya Klan Gu kali ini tidak terlalu beruntung. Su Tai hanya berada di peringkat kedua dibandingkan Su Yan di generasi muda Klan Su. Tapi, Gu Yan baru akhir-akhir ini saja naik ke Tingkat Profound Life."
"Benar. Sepertinya dua dari tiga duel itu tidak berpihak pada Klan Gu. Memang kondisi mereka agak berbahaya…"
"…..."
Ketika mendengar berbagai macam suara bisik-bisik dari area sekitar, berpasang-pasang mata anggota Klan Gu menatap dengan sorot cemas. Bagi mereka, pembagian itu terasa tidak adil. Namun, karena dilakukan secara acak, mereka hanya bisa dianggap sedang tidak beruntung jika berhadapan dengan situasi seperti itu.
"Apa pembagian kali ini tidak menguntungkan kita?" Lin Dong bertanya sambil memiringkan kepalanya menatap Gu Mengqi.
"Jika kita hanya melihat kekuatanmu dari luar, maka situasinya memang terlihat cukup mengerikan." Gu Mengqi menjawab sambil tersenyum. Dia melirik ke arah Su Yan di arah Klan Su berada, lalu melanjutkan, "Kau sudah dipasangkan dengan orang terkuat di generasi muda Klan Su. Sedangkan aku, lawanku adalah praktisi terlemah dari tiga orang yang diutus Klan Su kali ini…"
"Sementara Dik Yan, kondisinya cukup merepotkan baginya. Su Tai sudah naik ke Tingkat Profound Life sejak lama. Kalau mereka bertarung, kemungkinan Dik Yan kalah bakal cukup tinggi, oleh karena itu … faktor terpenting di ronde ini adalah kau dan Su Yan. Hasil pertarungan kalian akan menentukan apakah Klan Gu atau Klan Su yang bisa lanjut ke ronde selanjutnya."
"Kali ini, pertarungannya bisa dianggap sebagai praktisi terkuat melawan praktisi terkuat, praktisi terkuat kedua melawan praktisi terlemah, dan praktisi terkuat melawan praktisi terlemah. Di luar, kesempatannya hanya 50:50 … Tentu saja…"
Ketika berkata sampai di bagian itu, suara Gu Mengqi terhenti. Mata cantiknya lalu menatap badan Lin Dong, kemudian berkata lembut, "Tentu saja itu hanya ungkapan di luar. Kekuatanmu yang sebenarnya jauh melampaui apa yang terlihat di permukaan. Kalau kau kalah dari Su Yan, maka kita semua juga kalah…"
Meskipun mereka paham seberapa besar kekuatan Lin Dong setelah dia menghadapi Mo Tao dan Gu Shou, tapi bagaimanapun juga mereka tidak pernah melihat Lin Dong mengerahkan semua kekuatannya. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang tahu apa dia bisa mengerahkan kekuatan yang luar biasa ketika bertarung melawan pemuda berbakat dari Klan Su.
"Ya."
Lin Dong terdiam dan mengangguk. Tapi dia tidak mengatakan apapun lagi. Segala macam rasa ragu akan kemampuannya bakal lenyap ketika dia bertarung melawan Su Yan. Segala macam kata yang diucapkan olehnya sekarang bakal sia-sia belaka, bahkan meskipun ucapannya itu terkesan baik.
"Mari masuk ke arena."
Saat melihat reaksi pemuda itu, Gu Mengqi tak berkata lagi. Dia melambaikan tangannya yang seperti giok. Wanita itu lalu memimpin dan melesat maju, kemudian mendarat di platform luas di bawah.
"Lin Dong, sekarang semua berada di tanganmu." Gu Yan tersenyum tak berdaya padanya, dan sosoknya juga bergerak. Dari apa yang terlihat, wanita itu jelas tahu kalau kemungkinan dia bakal kalah.
Lin Dong menyaksikan sosok cantik dua wanita itu dan hanya mampu mengedikkan bahunya. Sosok pemuda itu bergerak, lalu mendarat di platform. Lin Dong lantas mendongak. Pandangan matanya terpaku pada Su Yan.
Saat ini, Su Yan juga menoleh dan memandang Lin Dong. Senyum tipis terlihat di wajah yang sangat tirus dan lemah tersebut. Ujung kakinya mendorong tanah, dan suara 'swuush' terdengar ketika dia muncul di platform di mana Lin Dong berada.
Di udara, tatapan mata sesepuh Shentu yang terlihat cerah diedarkan ke platform-platform di sana, lalu berkata dengan nada acuh, "Karena kalian semua sudah masuk, maka mari mulai kompetisinya. Selain itu, ketika berduel, pukulan dan tendangan tidak punya mata, maka segala macam luka-luka yang kalian derita nanti adalah tanggungan kalian masing-masing."
"Dhuaar!"
Setelah dia berkata, Yuan Power tanpa batas mendadak menyeruak di tiga platform tersebut. Sosok-sosok manusia seketika beradu di dua platform ketika pertarungan mereka segera dimulai.
Berpasang-pasang mata menatap ke arah tiga platform, dan beberapa dari mereka terhenti pada platform terakhir. Dua orang di sana tidak memperlihatkan tanda-tanda bakal segera mulai bertarung.
"Su Yan dari Klan Su."
Pandangan mata Su Yan menyapu ke arah dua platform lainnya di mana pertarungan sudah dimulai. Tak lama kemudian, dia tersenyum samar pada Lin Dong lalu menangkupkan kedua tangannya.
"Lin Dong."
Lin Dong menjawab sambil tersenyum. Dia tahu kalau Su Yan menunggu dua pertarungan itu berhenti, meskipun seharusnya dia pasti sudah bisa memprediksi hasilnya.
"Kawanku, sepertinya kau bukan berasal dari wilayah Heaven Wind Sea, benar?"
"Wilayah Heaven Wind Sea sangat luas. Kak Su Yan, kau tidak akan berkata kalau kau mengenal semua orang di wilayah ini, 'kan?" Lin Dong terkekeh ketika menjawab.
"Haha, benar…" Su Yan tersenyum. Sambil memandang ke arah Lin Dong, dia berkata, "Dik Lin Dong pasti paham betapa penting pertarungan kita, 'kan?"
Lin Dong mengangguk singkat. Dia tahu kalau Gu Yan kalah dan Gu Mengqi menang, maka kedua belah pihak akan sama-sama menang sekali. Pemenang pertarungan Su Yan dan Lin Dong akan menentukan klan mana yang berhak melanjutkan ke ronde selanjutnya.
"Kalau begitu maafkan aku, tapi aku perlu memenangkan pertarungan ini." Su Yan berkata sambil tersenyum simpul.
Lin Dong juga tersenyum dan menggeleng. Su Yan memang lumayan blak-blakan dan tidak berniat menyembunyikan niatnya. Namun … dia juga perlu memenangkan pertarungan tersebut. Karena kalau tidak, Lin Dong tidak akan mendapatkan pembagian kuota di Menara Chaotic…
Setelah Su Yan berkata demikian, pria itu tak mengucapkan kata-kata lain. Dengan tangan terlipat di punggung, pria itu terdiam menunggu dua pertarungan lainnya selesai. Lin Dong juga tidak bergerak. Dia memejamkan matanya dan tetap bersikap tenang.
"Dhuaar! Dhuaar!"
Dua ledakan bernada rendah dan dalam seakan terdengar di waktu yang bersamaan. Sesaat kemudian, semua orang menyaksikan dua sosok yang terhempas mundur di platform mereka dengan kondisi menyedihkan. Tak lama kemudian, suara riuh-rendah terdengar dari penonton.
"Klan Gu, Gu Mengqi menang!"
"Klan Su, Su Tai menang!"
Ketika melihat kejadian itu, sesepuh yang berdiri di udara lalu mengayunkan lengan bajunya, dan suara lantang seketika menggema di telinga semua orang.
"Swuush! Swuush!"
Saat dia selesai bicara, semua tatapan mata penonton seketika teralih, dan akhirnya terpaku pada sosok dua orang yang sampai sekarang belum bergerak.
Gu Mengqi memapah Gu Yan yang wajahnya agak pucat, dan kembali ke tempat duduk Klan Gu. Wanita itu lalu memandang dengan sorot cemas ke arah sosok pemuda kurus tak jauh di sana.
"Maafkan aku, Kak Mengqi." Gu Yan meminta maaf sambil tersenyum kecut.
Gu Mengqi menggeleng dan melihat ke arah depan. Wanita itu lalu menggumam, "Kita belum kalah. Setelah ini, kita akan melihat apa Lin Dong benar-benar punya kekuatan seperti ucapannya…"
Di antara suara riuh rendah penonton serta berpasang-pasang mata yang mengarah ke mereka berdua, Su Yan memperlihatkan senyuman tipis. Tak lama kemudian, kedua tangannya perlahan-lahan terulur dari balik lengan bajunya. Telapak tangannya berwarna abu-abu gelap, dan gejolak energi yang dahsyat samar-samar terlihat ketika menguar dari sana.
"Dik Lin Dong, aku tidak akan memperlihatkan belas kasihan padamu, berhati-hatilah."
Mata Lin Dong yang samar-samar terpejam kini perlahan-lahan terbuka ketika mendengar ucapan tersebut. Dia lalu memandang Su Yan dan mengulurkan tangannya.
"Mohon bantuannya."