Hadiah Hari Valentine
Hadiah Hari Valentine
Kepala Ye Fei sepertinya akan meledak sesaat. Saat ini isi kepalanya terasa mendengung dan membingungkan. Namun terlihat bahwa seluruh suhu tubuhnya naik, panas dan mendidih.
Seorang pegawai toko dengan cepat membungkuk untuk menghindar, dan tidak berani melihat secara langsung.
Dari kejauhan, di toko yang mewah dan bersinar itu, dengan latar belakang deretan kemewahan. Tampak dua sosok yang saling berpelukan erat, seolah-olah mereka telah melewati terowongan waktu yang lama. Kecuali mereka berdua, segala sesuatu di sekitar mereka terasa seperti sebuah ketiadaan.
Ye Fei tidak tahu sudah berapa lama itu berlalu, atau sejak kapan ia mulai menutup matanya. Ia hanya merasa bahwa hari ini, sepertinya ada sesuatu yang berubah. Tunas-tunas itu seakan menembus tanah dan akan segera muncul.
Menghadapi tatapan menggoda Su Mohan, Ye Fei tersipu dan membuang muka. Kemudian ia menarik Su Mohan ke cermin, lalu berdiri di sampingnya dan melihat dasi di lehernya.
Warna emas samar itu sederhana dan mewah, sederhana tapi mulia. Dengan sempurna memadukan aura seperti kaisar yang elegan. Ye Fei benar-benar tidak tahan untuk memuji pilihannya.
Su Mohan melihat penampilan kecilnya yang lucu dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat tangannya dan meluruskan dasinya. Apakah ini hadiah pertama yang dia berikan padaku? batinnya.
"Aku memilih ini saja," ucap Ye Fei sambil membuka mulutnya ke pegawai toko.
"Baiklah, Nona. Silakan lewat sini," kata pegawai toko yang membuat isyarat dan memimpin jalan.
Ye Fei berjalan dua langkah, kemudian ia teringat bahwa dirinya tidak melihat harganya. Ia pun segera berbalik dan berlari kembali ke arah Su Mohan, lalu membuka dasinya dan melihat label harga di atasnya.
67.669...
Ye Fei hanya bisa menelan ludahnya, dan tenggorokannya merasa sakit. Setelah memikirkan uang 70.000 Yuan di kartunya, ia malah menggertakkan gigi dan mengikuti langkahnya.
Bukankah itu tujuh puluh ribu yuan?
Tuannya itu tak ternilai harganya!
Dasinya sangat berharga!
Selama Tuannya senang, dasi seharga puluhan juta juga akan didapatkan!
Tapi masalahnya, uang yang baru saja Ye Fei tabung masih ingin digunakan untuk uang sewa selama setengah tahun. Tidak tahu apakah itu karena pemilik rumah sewa melihat pakaian bermereknya yang diberikan oleh Su Mohan. Lalu mengatakan kepadanya bahwa jika ia tidak dapat membayar sewa selama setengah tahun, maka rumah itu tidak akan disewakan kepadanya lagi.
Meskipun Ye Fei memiliki seribu pikiran di dalam hatinya, tapi akhirnya ia masih mengeluarkan kartu banknya, dan menyerahkannya kepada petugas kasir.
'Ding Dong'.
Pesan teks masuk segera setelah uang terbayar. Ye Fei dengan cepat memaksa petugas untuk membungkus dasinya tanpa memeriksa saldonya. Kemudian Su Mohan duduk di sofa dengan sabar, sambil menunggu wanita mungilnya yang sibuk di depannya. Seolah ia merasakan kepuasan yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
"Ini, hadiah Valentine untukmu," ucap Ye Fei sambil berjalan ke arah Su Mohan dengan sebuah kotak yang dikemas.
Su Mohan lalu berdiri dan berkata, "Sebuah dasi bisa membuatku melepaskan semuanya? Tuanmu hari ini sudah berpartisipasi dalam permainan yang buruk demi dirimu."
Ye Fei mengulurkan tangannya, lalu mengarahkannya langsung ke kotak hadiah Su Mohan dengan kejam, "Kamu pikir aku adalah dirimu? Bisa menduduki beberapa triliun kekayaan? Uangku ini adalah penghasilan dari menjual anggur!"
Su Mohan mengangkat alisnya dan melihat Ye Fei bergumam dengan ketidakpuasan. "Selain itu, aku juga tidak mendapatkan hadiah apapun. Padahal sudah berpartisipasi dalam permainan itu. Kamu masih berani untuk mengatakan itu?!" ucap Ye Fei dengan kesal.
Su Mohan mengangkat senyum dari sudut mulutnya dan mengambil sebuah kotak di sofa. Kemudian ia menyerahkannya pada Ye Fei sambil berkata, "Buka."
Ye Fei menatap Su Mohan dengan curiga, dan perlahan membuka bungkusannya. Ternyata itu adalah boneka berlian di Kastil Lewis yang mulai terlihat. Tampak rok kasa biru muda, penuh dengan kristal yang sangat mewah. Di bawah cahaya Plaza Ginza yang menyilaukan, kristal itu pun langsung membiaskan cahayanya yang terang ke segala arah.