Mencuri Hati Tuan Su

Kalung dengan Liontin Daun



Kalung dengan Liontin Daun

0Ye Fei sedikit tergoda untuk sesaat. Meskipun agensi ini kecil, dan memang mungkin bukan menjadi tempat yang baik… Jika Ye Fei bisa memanfaatkan kekuatannya, setidaknya jika ia memiliki pendapatan puluhan ribu Yuan untuk satu kali pertunjukan, itu akan jauh lebih baik daripada penjualan anggurnya saat ini.     

Ye Fei menatap kartu nama itu dengan sedikit ragu. Menjual anggur seperti sekarang ini jelas bukan cara yang baik. Mungkin akan ada hari di mana Su Mohan akan lelah. Apakah Ye Fei benar-benar harus kembali berbaur dengan berbagai macam pria lagi?     

Ye Fei masih merasa bimbang karena ada beberapa wanita di penjara yang pernah terlibat dalam industri hiburan. Awalnya, mereka hanya memiliki mimpi sederhana, yaitu menjadi seorang bintang. Mereka berharap suatu saat mereka akan menjadi bintang populer dengan jumlah penggemar yang banyak.     

Namun, pada akhirnya, mereka dimanfaatkan dalam tong besar lingkaran hiburan. Mereka dijebak dan hidup dengan susah payah sehingga mereka menjadi pecandu narkoba dan disalahkan.     

Mendengar suara pintu yang terbuka menarik Ye Fei dari lamunannya. Ia tidak melamun lagi dan bangkit untuk menemui orang yang baru saja datang.     

"Tuan Su."     

Saat Ye Fei melihat Su Mohan, ia memeluk pria itu dengan lembut, seperti seekor kucing yang menginginkan kehangatan. Ada sedikit rasa dingin di tubuh Su Mohan. Cuaca semakin dingin sekarang sehingga Su Mohan yang masih mengenakan jas dan kemeja merasa sedikit kedinginan.     

Ye Fei tiba-tiba berpikir, Kapan aku harus merajut sweter untuknya? Sepertinya begitulah yang ada di dalam drama televisi.     

Ye Fei membantu Su Mohan menggantung mantelnya, mengambil tas yang dibawanya, dan meletakkannya di atas meja kecil. Lalu, ia bangkit untuk menuangkan secangkir air panas untuk So Mohan dan mengeluh, "Sekarang cuaca sudah dingin. Mengapa kamu tidak memakai baju yang lebih tebal, Tuan Su?"     

Su Mohan mengangkat alisnya dan berkata, "Tidak apa-apa."     

Ye Fei mengangkat bahu dan duduk di samping Su Mohan. Ia berkata dengan sedikit kegembiraan, "Tuan Su, tahukah kamu? Kakek hari ini menggerakkan jarinya. Apakah menurutmu dia akan segera bangun?"     

Su Mohan memegang cangkir di kedua tangan dan menjawab, "Segera."     

Faktanya, Su Mohan datang ke sini hari ini karena ia mendengar berita dari rumah sakit, jadi ia pikir Ye Fei seharusnya dalam suasana hati yang baik sekarang.     

"Buka itu dan lihatlah," kata Su Mohan sambil meletakkan kotak hadiah di atas meja di depan Ye Fei. Ye Fei menatap pria di depannya dengan ragu-ragu, "Apa itu?"     

"Kamu akan mengetahuinya."     

Ye Fei membuka matanya dan dengan hati-hati mengeluarkan kotak di dalam bingkisan hadiah. Seluruh kotak itu benar-benar berwarna hitam, dibungkus beludru dengan pinggiran emas, dan menunjukkan kesan kemewahan di mana-mana. Di tengah kotak itu tertulis untaian bahasa Inggris kuno, sebuah merek yang tidak dikenali Ye Fei.     

Ye Fei menggigit bibirnya dengan ringan dan sedikit menantikannya. Ia tidak tahu hadiah macam apa yang akan ada di dalam kotak itu. Jari-jarinya yang bening dengan lembut membuka kotak itu dan kemudian terlihatlah sebuah kalung perak.     

Kalung perak tersebut memiliki rantai perak yang indah, seperti galaksi yang mengalir. Di tengah galaksi ini ada liontin berbentuk daun warna perak. Pada bentuknya yang agak melengkung, urat daunnya terlihat jernih dan dihiasi berlian kecil yang cerah.     

Di bawah lampu-lampu yang memabukkan, kalung ini memantulkan cahaya yang menyilaukan. Seperti sesuatu yang bercahaya di kegelapan, terlihat mewah dan indah, dan membuat orang tidak bisa melepaskan pandangannya.     

Ye Fei menatap kalung ini dengan sedikit gundah. Meskipun ia tidak pernah memegang barang bagus dalam beberapa tahun terakhir, ia telah dikelilingi oleh barang bagus sejak ia masih kecil. Bagaimanapun, Ye Fei dengan cepat menyimpulkan bahwa kalung ini sangat berharga.     

Ye Fei dengan hati-hati mengeluarkan kalung itu dari kotaknya dan meletakkan liontin daun kecil itu di telapak tangannya. Berlian halusnya bening dan tanpa cacat. Setiap sisinya tampak seperti beriak air.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.