Mencuri Hati Tuan Su

Tidak Kembali



Tidak Kembali

1Ye Fei dan Su Mohan masih dalam keadaan damai sepanjang hari. Ye Fei memandang foto dirinya dan Su Mohan di seluruh dinding, lalu suasana hatinya terasa sedikit lebih baik. Setelah makan malam, Ye Fei mengajak Lisa ke taman sebanyak beberapa putaran. Su Mohan juga selalu menemani Ye Fei setiap waktu.     

Ye Fei berulang kali mencoba menyibukkan dirinya untuk tidak terlalu banyak berpikir. Bagaimanapun juga, Su Mohan dan Ye Ya memiliki hasil terburuk, yaitu dokumen legal pernikahan. Hal apa yang bisa lebih buruk lagi?     

Dengan pemikiran itu, Ye Fei pun perlahan tertidur. Namun, Su Mohan yang ada di samping malah mengenakan pakaiannya kemudian bangkit dan pergi setelah Ye Fei tertidur.     

Mungkin karena Ye Fei tidur di siang hari, Ye Fei tidak benar-benar tidur sampai-sampai ia bisa mendengar pintu kamar yang ditutup. Hal itu membuat rasa kantuk Ye Fei sebelumnya hilang sepenuhnya.     

Ye Fei tidak segera bangkit dari tempat tidur, ia hanya menunggu sampai mobil di lantai bawah mulai mengeluarkan suara, baru ia bangkit dari tempat tidur dan berlari ke sisi tempat tidur untuk melihat-lihat.     

Di malam yang gelap, jalanan memancarkan cahaya halus yang redup. Salju tebal terlihat dengan jelas, kemudian Bentley hitam perlahan lewat dan langsung menuju ke arah gerbang.     

Ye Fei berdiri tanpa alas kaki di depan jendela dan menunggu untuk waktu yang lama, sampai mobil Su Mohan telah jauh dan malam kembali sepi. Ye Fei masih berdiri di tempat dan melihat sekeliling sambil memutar tirai dengan tangan kecilnya, ekspresi Ye Fei sedikit kecewa dan sedikit berharap.     

Setelah berdiri selama lebih dari satu jam, Ye Fei perlahan menarik kembali pandangannya, kemudian menyalakan lampu dinding, dan melihat ke arah jam dinding.     

Saat itu tepat pukul setengah sebelas malam.     

Ye Fei sedang duduk di tempat tidur dengan kaki ditekuk sambil memegang bantal dan menyalakan TV untuk menonton serial TV dengan sedikit bosan.     

Tidak banyak acara TV di malam hari. Ye Fei kemudian secara acak memutar film berbayar dan memeluk bantalnya di atas tempat tidur dan menonton film itu.     

Seiring berjalannya waktu, film sudah setengah jalan, sedangkan Ye Fei melihat ke arah jam dinding hampir setiap beberapa detik.     

Tetapi sampai jam benar-benar menunjukkan pukul dua belas malam, Su Mohan masih belum saja kembali.     

Ye Fei menatap layar TV besar yang terasa sedikit menyilaukan. Ia meluruskan kakinya dan bersandar di tempat tidur. Adegan film di matanya berangsur-angsur menjadi kabur, dan ia tanpa sadar melihat ke arah luar jendela.     

Setelah film selesai, kebetulan waktu sudah menunjukkan pukul dua belas lewat tiga puluh menit. Ye Fei meletakkan bantalnya dan bangkit untuk berdiri di dekat jendela sementara waktu.     

Namun, selain angin yang bersiul, rumah mewah keluarga Su masih sepi. Bahkan Lisa pun tidur nyenyak di rumahnya sendiri.     

Sorot kehilangan dan ketidakjelasan melintas di mata Ye Fei, lalu Ye Fei kembali ke tempat tidur.     

Setelah menatap kata-kata terima kasih dan tampilan penutup film di layar TV untuk waktu yang lama, Ye Fei mengambil remot kontrol dan memutar film lainnya. Tetapi Su Mohan masih belum kembali setelah Ye Fei menonton dua film sampai jam dua malam.     

Ye Fei mematikan TV dan lampu dinding. Ia tidak berencana untuk menunggu lebih lama lagi dan berusaha keras mencoba tidur.     

Mungkin karena malam benar-benar sudah larut, tidak butuh waktu lama kali ini untuk membuat Ye Fei tertidur lelap.     

Keesokan harinya, ketika Ye Fei bangun pagi-pagi, Ye Fei memandang Su Mohan yang sedang tidur di sampingnya dengan bingung.     

Apakah tadi malam ia bermimpi?     

Atau apakah itu semua hanya halusinasi?     

Ye Fei mengulurkan tangannya dan dengan lembut menyentuh pipi Su Mohan, lalu tangan Ye Fei langsung ditangkap oleh Su Mohan. "Aku sudah bangun."     

"Hm." Ye Fei menjawab dengan lembut.     

Su Mohan perlahan membuka matanya dan menatap wanita yang tidak terlihat baik di depannya, kemudian alisnya berkerut. "Tidurmu tidak nyenyak?"     

Mata Ye Fei bergerak sedikit menjauh dari mata Su Mohan yang merah, kemudian Ye Fei tersenyum kecil. "Tidak."     

Su Mohan mengerutkan kening dan merasakan ada perasaan yang tak dapat dijelaskan, namun Su Mohan tidak tahu apa yang salah, sehingga Su Mohan tidak terlalu memikirkannya.     

Ye Fei meraih tangannya kembali dan berkata, "Aku akan pergi untuk mandi lebih dulu. Sebaiknya kamu juga bangun."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.