Mencuri Hati Tuan Su

Cantik… Sangat Cantik



Cantik… Sangat Cantik

1Mata Ye Fei sedikit lembab dan ia mengangguk. "Aku bersedia."     

"Tuan Su telah memilih cincin untuk Nona Ye sebagai hadiah pertunangan, dan sekarang Tuan Su dipersilakan untuk memakaikannya pada Nona Ye." Sekarang, ada senyum yang terlihat di wajah pembawa acara, tidak terlalu serius seperti sebelumnya.     

Begitu pembawa acara mengatakan itu, penonton tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara dengan suara rendah, "Tuan Su benar-benar hebat. Meskipun ini adalah pesta bertunangan, tapi dia memberikan mahkota dan cincin berlian. Masih akan ada pesta pernikahan, tidak tahu apa yang akan Tuan Su berikan sebagai hadiah nantinya."     

"Benar, menurutku pesta pertunangan ini tidak ada bedanya dengan pesta pernikahan. Ditambah lagi, sebelumnya aku ingat saat pesta pertunangan antara Tuan Su dan Ye Ya, Tuan Su sangat acuh tak acuh, tidak seperti mereka yang bisa tersenyum begitu bahagia seperti sekarang."     

"Itu benar. Aku ingat saat pembawa acara bertanya kepada Tuan Su apakah dia bersedia menikahi Ye Ya dan menjadikannya sebagai istrinya di masa depan, Tuan Su langsung meminta pembawa acara untuk melanjutkan proses selanjutnya."     

"..."     

Untuk sementara, ada banyak diskusi di antara para tamu yang hadir. Semua orang berpikir bahwa Ye Fei sangat beruntung, posisinya sebagai Nyonya Su sudah mutlak.     

Su Mohan mengambil kotak cincin dari Elang Hitam yang ada di sebelahnya, kemudian mengeluarkan cincin dari dalam kotaknya, lalu dengan lembut meraih tangan kiri Ye Fei, dan dengan hati-hati meletakkan cincin itu di jari manisnya dengan ekspresi yang serius.     

Dikatakan bahwa jari manis pada tangan kiri dan kanan terhubung dengan hati, sehingga cincin itu diharapkan dapat selamanya melingkari hati orang yang memakainya.     

Ye Fei melihat cincin yang baru dipasangkan di jarinya. Bentuk dan desain cincin itu sangat sederhana. Berlian terbesar di tengahnya dipoles dengan hati-hati membentuk sebuah daun, sangat mirip dengan liontin di kalungnya, namun tidak ada urat daun di atas berlian cincin tersebut, yang mana membuat cincin itu terlihat lebih mengesankan.     

Karena gugup, telapak tangan Ye Fei lumayan banyak mengeluarkan keringat, ia sedikit tersesat saat melihat cincin di jari manisnya. Padahal ia masih belum menikah, bagaimana cincin itu bisa dikenakan di jari manisnya?     

Saat Su Mohan dengan ringan melepaskan tangan Ye Fei, para penonton kembali bertepuk tangan dengan antusias, mendorong suasana seluruh adegan pertunangan menuju klimaks.     

Di tengah kerumunan, Chu Zheng berdiri dengan tenang di sudut kerumunan. Sudut bibirnya menampilkan senyum yang sedikit ambigu.     

Chu Zheng dari awal tahu bahwa Ye Fei sangat cantik, tetapi Chu Zheng tidak menyangka Ye Fei akan terlihat lebih cantik dengan gaun pengantin. Faktanya, Chu Zheng selalu menyadari bahwa tidak ada kemungkinan antara dirinya dan Ye Fei, tetapi perasaan cinta datang dengan cara tidak memberi kesempatan pada orang yang jatuh cinta untuk mempersiapkan semuanya.      

Sekarang, saat melihat senyum di wajah Ye Fei, ia hanya bisa berharap semoga mulai sekarang tidak akan ada kesedihan lagi di mata Ye Fei.     

Tidak jauh dari sana, Xing Ze, Yuan Guoguo, dan Yang Shan berdiri bersama, kemudian Xing Ze berbicara dengan penuh kekecewaan, "Aku tidak menyangka bahwa mereka akan bertunangan secepat ini. Padahal aku selalu mengira bahwa aku masih memiliki kesempatan? Jika aku lebih dulu mengenal Feifei, mungkin bukan Su Mohan yang akan bertunangan dengannya hari ini."     

Yang Shan menggerakkan sudut matanya, tidak tahu dari mana kepercayaan diri Xing Ze berasal. Bagaimana bisa Xing Ze berpikir bahwa ia bisa mengalahkan pria seperti Su Mohan?     

Mata Yuan Guoguo melintaskan sentuhan kesedihan, kemudian ia berbalik untuk melihat Xing Ze dan berkata, "Jadi kamu selama ini menyukai Ye Fei?"     

"Tentu saja aku menyukainya. Dia sangat cantik, siapa yang tidak menyukainya?" Mata Xing Ze masih tertuju pada Ye Fei. Terakhir kali ia diam-diam menulis surat cinta pada Ye Fei, suratnya bercampur dalam tumpukan amplop lainnya. Tidak tahu apakah Ye Fei sudah membaca surat itu. Namun sepertinya sekarang tidak ada gunanya lagi jika Ye Fei telah membacanya atau tidak, kan? Sayang sekali, padahal Xing Ze merasa bahwa dirinya penuh dengan bakat.     

Yuan Guoguo sejenak ragu-ragu, kemudian berkata lagi, "Kalau begitu coba lihat aku. Aku cantik atau tidak?"     

Mendengar ini, Xing Ze menoleh untuk melihat Yuan Guoguo. Xing Ze menggaruk kepalanya dengan canggung saat menghadapi mata Yuan Guoguo yang bulat. "Cantik … Cantik … Sangat cantik."     

Pipi Yuan Guoguo menjadi merah, matanya berbinar karena kegembiraan, kemudian ia menoleh untuk melihat ke arah podium dan tidak berbicara lagi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.