Mencuri Hati Tuan Su

Bagaimanapun, kenyataannya tidak banyak orang di kelas yang menentang Ye Fei. Biarpun penglihatan Zhang Xiaoli buruk, bukan berarti bahwa penglihatan semua orang juga buruk. Contohnya Yang Shan, yang telah lama melihat bahwa makanan dan pakaian Ye Fei itu mahal. Ditambah kalung di leher Ye Fei yang bahkan membuatnya menebak identitas Ye Fei.     

Dan Ye Fei, yang telah duduk di meja yang sama dengan beberapa orang sebelumnya tetap diam. Bagaimanapun, tangan mulus Ye Fei bahkan tidak memiliki segala macam bekas luka dan goresan apapun. Mereka khawatir hanya Zhang Xiaoli yang mengira Ye Fei adalah seorang gadis dari pedesaan.     

Ye Fei memandang orang-orang di sekitarnya. Ia sedikit malu. Ia bersumpah bahwa ia benar-benar tidak ingin pamer.      

Pertama, ia benar-benar tidak tahu apa merek ponsel itu. Kedua, ia hanya merasa Zhang Xiaoli selalu berpikir bahwa ia tidak memiliki kekuatan, sehingga hal itu membuat Zhang Xiaoli suka membuat masalah dengannya. Ye Fei merasa akan lebih baik jika mengatakan pada Zhang Xiaoli bahwa ia tidak peduli padanya.     

"Xiaoli, penglihatanmu masih perlu diasah. Kamu bahkan tidak bisa membedakan yang mana barang tiruan dan yang asli. Apa yang bisa kamu lakukan pada Xia Gongzi? Aku khawatir orang lain akan menyinggungmu saat dia mengajakmu keluar di masa depan." Zhao Yuanyuan tersenyum, seolah mengingatkan Zhang Xiaoli dengan sepenuh hati.     

Zhang Xiaoli berdiri di tempat dan melihat tatapan di sekelilingnya. Wajahnya memerah dan ia menjadi marah karena malu.     

Zhang Xiaoli tidak pernah menyangka bahwa barang-barang yang digunakan oleh Ye Fei, gadis desa itu, terlihat tidak mencolok namun sebenarnya adalah barang yang bagus. Jika dari awal ia tahu bahwa akan menjadi seperti ini, ia tidak akan ... tidak akan …     

Benar!     

Ia mengerti!     

Pasti gadis desa ini menjadi wanita simpanan orang lain!     

Zhang Xiaoli tiba-tiba menunjukkan senyumnya. "Itu benar, beberapa orang mengandalkan masa muda dan kecantikan mereka. Dengan wajah yang cantik, jika kamu menginginkan sesuatu kamu bisa mendapatkannya. Tentu saja, aku tidak dapat membandingkan hal ini.      

"Tetapi Ye Han, kamu tidak pulang ke asrama tadi malam. Kenapa kantor dekan tidak memberi peringatan? Tahukah kamu bahwa kampus kita sangat ketat dalam hal ini? Dan juga, kamu keluar dengan piyama tadi malam. Kenapa kamu bisa memakai pakaian mahal begitu kamu kembali siang ini? Tampaknya seseorang benar-benar bersedia mengeluarkan uang untukmu."     

Ye Fei tertegun pada saat ini. Ia sangat mengagumi pemikiran Zhang Xiaoli. Ye Fei tidak mengerti mengapa Zhang Xiaoli menganggap bahwa seolah-olah ia menghalangi matanya, sehingga menjadikan Ye Fei target yang empuk.     

Tapi mungkin, beberapa orang dilahirkan dengan aura yang buruk, jadi Ye Fei memperkirakan bahwa ia dan Zhang Xiaoli memang dilahirkan untuk bertarung.     

Begitu Zhang Xiaoli mengatakan itu, ada banyak diskusi di seluruh kelas.     

"Xiaoli, apakah Ye Han benar-benar tidak kembali ke kamar tadi malam?"     

"Xiaoli, apa maksudmu? Apakah maksudmu Ye Han adalah wanita simpanan?"     

"Iya … Xiaoli, ayo jawab."     

Untuk sementara waktu, banyak orang memandang Ye Fei dengan penasaran, mencoba mencari tahu lebih banyak dari mulut Zhang Xiaoli.     

Zhang Xiaoli menunjukkan kesombongan di matanya dan berkata dengan ringan, "Aku tidak ingin mengatakan apa-apa, tetapi memang benar bahwa Ye Han berlari keluar dari kamar asrama dengan piyama tadi malam dan tidak kembali. Adapun hal-hal lain … Kalian pikirkan saja sendiri."     

Melihat Zhang Xiaoli yang penuh kegembiraan, Ye Fei tiba-tiba merasa sangat lelah. Ye Fei merasa bahwa dari awal, terjerat dengan gadis ini merupakan suatu kesalahan.     

Tiba-tiba, bel kelas berbunyi. Para mahasiswa kembali ke tempat duduk mereka satu demi satu, dan Bapak Hu dengan cepat masuk ke dalam kelas.     

Bapak Hu di depan kelas berkata, "Mohon perhatiannya, beliau adalah Profesor Su yang dipekerjakan secara khusus oleh perguruan tinggi kita. Mulai hari ini, Profesor Su akan menggantikan Bapak Gui."     

Seluruh isi kelas meledak riuh karena tepuk tangan.. Ye Fei tidak mengangkat kepalanya dan mengutak-atik ponselnya. Ia berencana untuk menceritakan lelucon tentang Zhang Xiaoli hari ini kepada Su Mohan.