Mencuri Hati Tuan Su

Ketakutan



Ketakutan

3'Kalau begitu, kenapa kamu masih begitu baik padaku?! Aku sudah tidak peduli lagi!'     

Mata Ye Fei menjadi semakin bengkak. Ia tidak tahu sudah berapa lama ia berjalan tanpa tujuan. Ia hanya merasakan matahari mulai menghilang, cuaca semakin dingin, dan langit semakin gelap. Dengan air mata yang memenuhi pelupuk mata, Ye Fei hampir tidak bisa melihat jalan dengan jelas.     

Ye Fei menyeka matanya dengan keras. Melalui air mata yang tersisa di bulu matanya, ia berdiri di tepi jalan sambil samar-samar melihat ke sekitar.     

Tiba-tiba, sebuah sorotan cahaya menuju ke arahnya. Di kejauhan ada mobil yang sedang melaju. Ye Fei tanpa sadar mundur beberapa langkah, kemudian mendongak untuk membuka matanya yang terkena sorotan cahaya.     

Mobil itu melaju sangat kencang dengan momentum yang dahsyat. Ye Fei memandang mobil itu dengan samar. Meskipun ia tidak bisa melihat dengan jelas, ia benar-benar merasa mobil itu memang menuju ke arahnya, jadi ia terus mundur beberapa langkah, mencoba memberi jalan untuk mobil yang melaju tersebut.     

Tapi siapa yang tahu, saat mobil semakin dekat, lampunya semakin menyilaukan. Ye Fei harus berpaling dan tidak berani melihat langsung ke arah mobil. Tapi saat ini, mobil hitam itu melaju kencang dan melesat ke arahnya.     

Saat ini, mobil Su Mohan baru saja keluar dari persimpangan jalan yang lain. Begitu ia mendongak, ia melihat pemandangan yang membuat jantungnya hampir berhenti. Sebuah mobil hitam tua dengan cahaya yang amat menyilaukan sedang melaju menuju sebuah sosok kecil.     

Untuk sesaat, tangan dan kaki Su Mohan terasa dingin, darahnya hampir membeku. Bahkan sebelum ia sempat berpikir jernih, ia langsung menginjak pedal gas dan melaju.     

Su Mohan bahkan tidak mengerti. Karena lampu mobil di sisi lain terlalu terang, ia tidak bisa melihat sosok itu dengan jelas. Namun tindakannya mendahului pikirannya, jadi ia semakin mempercepat laju mobil.     

Kecepatan mobil di sisi berlawanan semakin meningkat. Setelah beberapa kali mengambil langkah mundur, Ye Fei tetap merasa mobil itu bergerak ke arahnya, dan bahkan Ye Fei sendiri menyadari ada sesuatu yang aneh.     

Tapi kecepatan mobil itu terlalu tinggi, Waktu yang Ye Fei miliki hanya cukup untuk menghindarinya beberapa langkah dengan terburu-buru.     

Dan Su Mohan yang berada di sisi lain melaju semakin dekat, hatinya juga seperti ditarik semakin kencang. Semakin pendek jarak di antara mereka, ia semakin yakin bahwa sosok itu adalah sosok dari wanita yang ia sayangi! Ye Fei!     

Tapi bahkan jika ia menginjak pedal gas dalam-dalam, jaraknya masih agak jauh dari Ye Fei. Satu-satunya hal yang membuatnya tenang adalah tangannya sedang mengemudikan mobil edisi terbatas yang mahal.     

Karena harga yang tinggi dan mesin yang bagus, mobil itu berjalan dengan sangat cepat, beberapa kali lebih cepat dari mobil tua di sisi lain. Tanpa diduga, mobilnya bergegas ke arah Ye Fei dalam sekejap mata!     

Mobil di sisi berlawanan tampaknya telah menyadari keberadaan Su Mohan. Dengan segera mobil itu juga bergegas ke arah Ye Fei dengan tak kalah cepatnya. Mereka berdua saling beradu kecepatan. Hingga akhirnya ...     

'Brak!' Pada saat yang sama, pandangan Ye Fei menjadi gelap dan ia langsung kehilangan kesadaran!     

Karena meskipun Su Mohan menahan benturan dari mobil yang berlawanan, ia tidak bisa sepenuhnya menghentikan mobil tersebut agar tidak menabrak Ye Fei. Jadi mobil hitam itu masih menabrak Ye Fei setelah memutar separuh dari bagian badan mobilnya.     

Ye Fei langsung jatuh ke tanah, banyak darah mengalir dari tubuhnya.     

Pria di mobil hitam itu melirik Ye Fei di tanah dan dengan cepat memutar setir untuk pergi.     

Su Mohan tidak peduli dengan mobil itu dan memutuskan untuk tidak mengejarnya lagi. Terlepas dari cedera di lengannya akibat tabrakan itu, ia dengan cepat membuka pintu dan melihat wanita yang tergeletak di tanah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.