Mencuri Hati Tuan Su

Keunikan Itu Hanya Omong Kosong



Keunikan Itu Hanya Omong Kosong

3Ye Ya mengambil kuenya di atas meja. Ia melihat Su Mohan pergi dengan cemas dari jendela.     

Ia belum pernah melihatnya seperti ini. Ia tidak pernah melihat sosok Su Mohan yang tampak begitu cemas!     

Pasti karena wanita jalang itu!     

Su Mohan turun dan mengangkat telepon Chu Zheng. "Halo, di mana Ye Fei?!"     

Saat ini, Chu Zheng sedang menyeberang jalan, mencari-cari sosok Ye Fei. "Tuan Muda, Ye Fei baru saja melihat Ye Ya dan Anda merayakan ulang tahun bersama, lalu dia menghubungimu. Kemudian dia melemparkan kalungnya pada saya dan melarikan diri!"     

"Perintahkan seseorang untuk mencarinya sekarang!" Su Mohan meraung berang.     

Chu Zheng merasa detak jantungnya terhenti. Ia merasa sedikit malu. Meskipun Su Mohan tidak menyalahkannya, ia berpikir kalau dirinya memiliki tanggung jawab menjaga Ye Fei, dan sekarang ia mengacaukan semua itu.     

Tapi lalu lintas di daerah ini sangat rumit, banyak jalan raya besar, dan banyak sekali mobil berlalu-lalang. Sesekali, sosok Ye Fei terhalang oleh lalu lintas. Ia tidak bisa melihat keberadaannya!     

Setelah Chu Zheng menyusuri empat hingga lima jalan, ia tidak melihat sosok Ye Fei lagi. Ia segera kembali dan berencana untuk menjelaskan pada Su Mohan. Pada saat yang sama, ia mulai menelepon dan memerintahkan bawahan serta beberapa orang untuk segera memantau jalan terdekat.     

Su Mohan berulang kali menelepon Ye Fei. Nada sambung telepon terus berbunyi sepanjang waktu, namun tidak ada yang menjawab.     

Sialan!     

Kebetulan macam apa ini?!     

Su Mohan mengemudi ke arah yang dikatakan oleh Chu Zheng dan mencari ke mana-mana.     

Tapi saat ini, Ye Fei sedang berkeliaran tanpa tujuan di jalan yang kecil. Tidak banyak kendaraan di jalan itu. Orang-orang yang lewat melihat Ye Fei sedang menangis. Ia terlihat sangat sedih dan terus menangis tanpa henti. Orang-orang pun menatapnya dengan aneh.     

Mendengarkan ponsel yang berdering sepanjang waktu, air mata Ye Fei mengalir semakin deras.     

'Apanya yang unik dan tidak ada duanya? Itu semua hanya omong kosong. Dia bilang hanya menginginkan aku seorang? Cih, Su Mohan, kamu benar-benar pembohong!'     

'Kamu bukan hanya bajingan tak berperasaan, tapi juga penjahat yang mempermainkan perasaan!'     

'Aku bodoh, aku bodoh karena telah percaya padamu!'     

Ye Fei terus mengejek dirinya sendiri, namun ia juga menyunggingkan senyum menakutkan. Air mata di wajahnya membuatnya tampak semakin aneh dengan senyuman itu. Banyak orang yang melihat Ye Fei langsung menghindarinya, seolah-olah mereka khawatir apakah Ye Fei adalah orang gila.     

"Bu, ada apa dengan kakak cantik itu? Kenapa dia menangis dan tertawa secara bersamaan?" Seorang anak bertanya sambil menarik ibunya.     

"Ssst, jangan bicara! Dia mungkin tidak terlalu waras. Hati-hati, dia bisa menjualmu ke pedagang manusia." Ibunya langsung menarik anak itu dan mempercepat langkahnya, tidak ingin membiarkan anaknya bertanya lebih banyak.     

Ye Fei menutup telinganya dan berniat mengabaikan ucapan tersebut. Ia lantas kembali berjalan tanpa tujuan. Mengingat adegan tadi, Ye Fei tiba-tiba merasa dirinya benar-benar konyol. Kapan Su Mohan mengatakan bahwa dia mencintainya? Kapan Su Mohan mengakui bahwa dia menyukainya?     

Ye Fei adalah satu-satunya yang merasa dan berpikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Tapi bagaimana dengan Su Mohan?     

Dia tidak pernah mengatakan itu!     

Ye Fei menyeka hidungnya dengan lengan bajunya. Ia sangat sedih seperti anak kecil yang menangis. Mungkin di matanya, ia hanya mangsa yang ingin Su Mohan taklukkan, atau sebuah mainannya, atau bahkan bidak catur dengan sedikit nilai guna!     

Selama Su Mohan sedikit memberikan perhatian padanya dan menggenggam jari-jemarinya, Ye Fei langsung memercayai semua kalimat pria itu tanpa berpikir dua kali!     

Ye Fei tidak bisa berhenti mengulang kejadian barusan di kepalanya. Ia memikirkan kembali senyuman di wajah Ye Ya dan kue yang penuh dengan lilin. Pikirannya bahkan menjadi lebih liar. Ia mulai bertanya-tanya apakah Su Mohan membicarakannya? Apakah ia memberi tahu Ye Ya bahwa Ye Fei hanyalah wanita jalang yang tidak tahu malu? Apakah ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.