Kabut Tebal
Kabut Tebal
Lalu mereka mendengar suara yang sangat keras seperti badai. Belum sempat mencari tahu sumber suara tersebut, tiba-tiba saja dinding gubuk yang mereka tempati bergetar dan terangkat begitu saja.
Dalam sekejap, rambut mereka berkibaran membuat kepala mereka serasa seperti ditarik oleh kekuatan yang keras. Mereka juga tidak bisa melihat karena betapa dahsyatnya angin yang menerpa mereka.
Keduanya tidak bisa untuk tidak berteriak karena mereka benar-benar terkejut dan ketakutan. Mereka bingung setengah mati hingga tidak tahu lagi apa yang sedang terjadi disekitar mereka.
Tahu-tahu saja angin mereda dengan drastis barulah keduanya bisa membuka mata mereka.
Namun apa yang dilihat mereka sama sekali tak terduga. Mereka melihat bulu-bulu putih menaungi mereka seutuhnya. Mereka merasa seperti berada didalam kepompong yang sangat besar.
Tidak salah lagi, bulu-bulu putih tersebut adalah sayap Bai Yu yang kini jauh lebih tinggi dari mereka.
Chleo serta Ashley masih bisa mendengar suara bising dari badai angin yang masih berputar di luar sana, namun mereka tidak terkena imbasnya karena kedua tubuh mereka telah terlindungi didalam sayap tebal nan kokoh milik Bai Yu.
Harimau bersayap itu masih melindungi kedua gadis itu didalam sayapnya tanpa tahu Vectis jahat memanggil petir dan langsung menyerang tubuh Bai Yu membuatnya menggeram kesakitan.
Slash! Bzzt!
Suara halilintar yang bermunculan membuat Chleo serta Ashley bergidik ngeri. Belum lagi mereka melihat ekspresi wajah harimau yang tampak menahan rasa sakit membuat mereka berpikir ada seseorang diluar sana yang menyerang pelindung mereka.
Memang benar. Memang ada yang menyerang Bai Yu selagi harimau tersebut sibuk melindungi dua manusia yang pasti akan terbawa arus angin kalau seandainya dia tidak menaungi mereka dengan sayapnya.
Ada beberapa darah keluar dari punggung Bai Yu tapi luka-luka tersebut langsung tertutup hanya dalam waktu hitungan detik.
Melihat luka binatang mistis milik raja kuning bisa langsung sembuh dalam waktu yang cepat membuat Vectis jahat kebingungan. Bagaimana mungkin lukanya bisa sembuh dalam hitungan detik? Biasanya akan membutuhkan beberapa menit untuk sembuh.
Vectis memutuskan untuk menghentikan angin torpedonya karena dia hanya akan membuang energinya sia-sia untuk melawan harimau bersayap ini. Entah kenapa dia merasa binatang mistis ini lain daripada kedua binatang mistis lainnya.
Begitu dirasanya angin torpedo sudah tidak ada lagi, Bai Yu membuka sayapnya dan segera menyuruh Chleo serta Ashley untuk bersembunyi di belakang batu besar.
Bai Yu segera berbalik dan berhadapan dengan Vectis tersebut dan terbang dengan cepat menyerang makhluk jahat itu.
Dengan cekatan Vectis menghindari serangannya dan tanpa disadarinya membawa Bai Yu menjauhi lokasi persembunyian Chleo serta Ashley. Bai Yu sendiri tidak keberatan dibawa pergi jauh karena takut serangan angin miliknya malah akan membawa dampak buruk bagi Chleo.
Sayangnya, tanpa diketahui Bai Yu, Vectis sengaja menjauhkannya dari kedua gadis tersebut karena dia sudah menyuruh kawanan manusia kanibal untuk mengejar dua manusia lemah tersebut.
Chleo dan Ashley baru saja bisa bernapas lega begitu melihat Bai Yu yang sedang melawan makhluk aneh tadi saat mendengar suara kasak-kusuk dari arah belakang.
Kedua gadis itu membelalak lebar begitu melihat beberapa manusia kanibal mulai bermunculan dari agak kejauhan. Bukankah mereka semua telah pergi beberapa saat lalu? Kenapa sekarang mereka muncul lagi dengan cepat?
Apakah mungkin mereka sengaja mengelabui Chleo serta Ashley dengan bersembunyi di balik bukit pasir sementara sebagian dari mereka membawa kendaraan mereka pergi untuk membuatnya berpikir mereka telah aman?
"Chleo, apa yang harus kita lakukan?"
"Mau bagaimana lagi? Lari!"
Secara serempak keduanya berlari menghindari kejaran manusia kanibal tersebut. Mereka berbelok ke kanan tapi malah disergap oleh manusia kanibal lainnya. Mereka berbalik lalu memutari batu besar dan berlari lurus sekencang-kencangnya hingga tiba di sebuah kuil asing yang tampaknya sudah lama diabaikan.
Tanpa rasa curiga atau apapun keduanya berjalan masuk kedalam untuk bersembunyi tanpa mereka ketahui bahwa bangunan yang mereka masuki bukanlah kuil. Melainkan istana kerajaan kuno yang merupakan satu-satunya portal menuju ke dunia lain.
Manusia kanibal sengaja membuat dua gadis tersebut berlari menuju ke kuil tersebut. Tanpa Chleo sadari, mereka telah memasuki jebakan yang dibuat oleh para manusia kanibal atas perintah dari Vectis jahat.
Begitu memastikan dua gadis remaja memasuki tempat kuno tersebut, para manusia kanibal tidak lagi mengejar dan berputar untuk kembali pulang ke tempat mereka. Tugas mereka disini telah selesai dan sisanya adalah tugas kabut yang sudah lama menghuni didalam istana tersebut.
Chleo serta Ashley tidak tahu bahaya apa yang akan mereka hadapi dan tanpa sadar kabut mistis yang menghalangi pandangan mereka akan menuntun keduanya menuju ke portal dan membawa Chleo ke dunia lain… dunia dimana para Vectis tinggal.
Begitu Chleo masuk ke dalam dunia mereka, pimpinan Vectis pemberontak akan bisa mengambil nyawa gadis itu tanpa perlu khawatir para penguasa alam akan mengganggu mereka dengan melindungi gadis target mereka.
Sementara itu Chleo serta Ashley saling bergandengan tangan agar keduanya tidak berpisah di tengah kabut yang tebal ini. Entah sejak kapan kabut ini muncul atau darimana asal kabut ini, tiba-tiba saja seluruh pandangan mereka dipenuhi dengan kabut.
Dengan langkah yang sangat lambat karena takut akan tersandung sesuatu, keduanya berjalan mencari jalan keluar dari bangunan ini.
"Chleo, hanya perasaanku saja atau tempat ini semakin terasa dingin?" Entah kenapa tubuh Ashley mulai menggigil karena suhu dingin yang tidak normal disekitarnya.
Chleo sendiri yang sebenarnya tahan akan suhu dingin juga mulai merasakan kedinginan. "Tempat ini memang semakin dingin." jawabnya nyaris tidak kuasa menahan gemeletuk giginya.
"Bukankah seharusnya sekarang musim panas?"
"Seharusnya. Apa sebaiknya kita kembali?"
"Bagaimana kalau para kanibal itu menunggu kita didepan?"
"Setidaknya kita tidak akan tersesat. Siapa tahu mereka telah pergi."
Akhirnya, Ashley menyetujuinya dan keduanya berputar kembali menuju ke arah jalan mereka masuk. Hanya saja, tidak peduli seberapa jauh mereka berjalan, kabut tebal ini tidak kunjung memudar membuat mereka menjadi gelisah.
"Apakah ini jalan yang benar?" bisik Chleo membuat Ashley semakin gelisah.
"Bukankah sedari tadi kita hanya berjalan lurus?"
Kedua langkah mereka terhenti dan saling berpandangan dengan penuh ketakutan. Tampaknya sampai kapanpun mereka tidak akan bisa keluar dari tempat ini selama kabut tebal ini mengelilingi mereka.
Sebenarnya, kabut apa ini? Mengapa bisa ada kabut putih yang tebal seperti ini didalam tempat yang sudah hampir runtuh?
Sementara itu, Bai Yu yang masih bertempur dengan Vectis masih dalam keadaan sehat tanpa luka sedikitpun sementara Vectis yang diserangnya dipenuhi dengan luka dan tampak tidak kuat bergerak.
"Aku tidak mengerti. Kau sudah lama tinggal di dunia manusia, kenapa kau masih memiliki kekuatan murni?" Vectis akhirnya menyerah dan ingin memuaskan rasa penasarannya dengan bertanya-tanya.
"Grrrrr!" Bai Yu hanya menggeram sebagai jawabannya, sama sekali tidak berniat memberi jawaban.
Tentu saja stamina serta kekuatan Bai Yu sangat kuat bahkan lebih kuat dibandingkan Alpha serta Falcon karena Bai Yu masih memiliki kekuatan murni. Penyebabnya adalah selama ratusan tahun terakhir ini, tidak pernah sekalipun dia keluar dari dunia astral milik raja kuning sehingga kekuatannya tidak tercemar oleh aura negatif yang dimiliki manusia yang serakah atau penjahat lainnya.
Berbeda dengan Alpha yang semenjak lahir sudah lahir di dunia manusia atau Falcon yang lebih sering datang ke dunia manusia, sumber energi Bai Yu jauh lebih murni dan kuat. Ini yang kedua kalinya dia datang ke dunia manusia atas permintaan Harmonie. Jika dia berlarut lama berada di tempat kotor ini, lama-kelamaan energi kekuatannyapun akan tercemar dan membutuhkan puluhan tahun untuk memurnikannya kembali di dunia astral.
Tapi dia tidak keberatan. Menurutnya pengorbanannya cukup layak untuk membantu majikannya serta raja biru. Karena itulah dia tidak keberatan berada di dunia manusia ini berlama-lama.
Walaupun kekalahannya sudah pasti, Vectis masih belum menyerah dan terus berusaha menyerang Bai Yu dengan seluruh kekuatannya. Dia sengaja mengulur waktu agar harimau bersayap ini tidak kembali ke posisi Chleo dan mencegah gadis tersebut untuk memasuki portal.
Saat ini dua manusia didalam istana kuno tersebut hanya berjalan-jalan didalam kelebatan kabut putih dan masih belum menemukan portal. Sedikit lagi, tinggal sedikit lagi kaki mereka akan melangkah ke lingkaran portal dan barulah saat itu Vectis bisa pergi dan tidak perlu menderita rasa sakit ini.
Sebenarnya ada dua teman Vectis lainnya yang telah bersiaga untuk membantu jika seandainya manusia kanibal gagal membawa Chleo masuk ke dalam pintu portal ke dunia mereka.
Namun kini Chleo sudah masuk kedalam reruntuhan istana kuno, tinggal menunggu gadis itu masuk ke dalam portal tanpa harus Vectis turun campur tangan.
Sebisa mungkin Vectis tidak ingin menyentuh tubuh manusia atau turun campur tangan langsung. Mereka ingin membunuh gadis itu dengan menggunakan tangan manusia lainnya. Jika mereka sendiri yang membunuhnya, tidak diragukan lagi Aslan, penguasa dunia atas akan bertindak dan menghukum Vectis pemberontak.
Tapi, jika seandainya Chleo berada didalam dunia mereka, maka mereka bisa membunuhnya sesuka hati mereka.
Sayangnya, dua teman Vectis jahat ini juga tidak bisa membantunya untuk menghadapi Bai Yu. Mereka tidak ingin Bai Yu melaporkan pada Aslan bahwa ada tiga Vectis pemberontak yang masuk ke dalam dunia manusia.
Bai Yu hanya akan berpikir salah satu anak berkat Vectis di dunia manusia merupakan orang jahat sehingga harimau tersebut akan merasa tidak perlu melaporkan hal ini pada Aslan, sang penguasa dunia atas.
Alhasil Vectis yang berhadapan dengan Bai Yu harus bisa bertahan sendirian menghadapi tiap serangan maut Bai Yu.
Disaat bersamaan Chleo serta Ashley sudah semakin dekat dengan sebuah cahaya yang bersinar. Mengira cahaya itu adalah jalan keluar, mereka mempercepat langkah mereka menuju ke cahaya itu.
>>>>>>> From author
Jangan lupa beli tier privi ya, harganya cuman 1 koin kok, buka chapternya pakai yang free pass aja gapapa, buat kasih semangat saya untuk terus nulis tiap hari. Ga perlu buka chapter kok, bukanya nunggu aja besok harinya jadi bisa buka pakai fast pass.
Happy reading!