My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Sebagai Sahabat Dekat



Sebagai Sahabat Dekat

3Chleo terlalu fokus pada pekerjaannya hingga tidak sadar es krim kesukaannya telah datang. Dia juga sama sekali tidak memperhatikan sepasang mata biru tengah memandanginya dengan tatapan penuh kekaguman. Dan dia juga tidak sadar Axel telah berulang kali mengambilkan pensil warna yang terjatuh ke lantai. Dia juga sama sekali tidak sadar es krim miliknya telah meleleh menjadi cair.     

Ralat. Lebih tepatnya, es krimnya sama sekali tidak meleleh! Bahkan setelah tak tersentuh selama hampir dua jam sekalipun, es krim miliknya masih berbentuk cantik didalam gelasnya.     

Rupanya Axel telah menggunakan kekuatannya untuk menjaga temperature gelas es krim pesanan Chloe. Sehingga es krim tersebut tidak meleleh meskipun berada di luar freezer sekalipun.     

Ketika Chloe menyelesaikan gambar kelima dan hendak melanjutkan gambar berikutnya, Axel segera menghentikannya.     

"Chleo, beristirahatlah dulu."     

"Tapi…"     

Chleo tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena secara halus Axel telah menutup buku sketsanya dan mulai merapikan pensil-pensil yang berserakan di atas meja bundar mereka.     

"Makan es krimmu dulu, lalu kita cari makan siang untuk mengisi perutmu. Setelah itu aku akan membawamu ke tempatku agar kau bisa mengerjakannya dengan leluasa."     

Chleo membelalak lebar tidak percaya akan apa yang didengarnya.     

"Ke tempatmu? Kemana?"     

Axel hanya tersenyum penuh arti. "Kenapa? Apa kau takut aku akan menculikmu?"     

"Ah… itu... berhentilah menggodaku." Gerutu Chleo memanyunkan bibirnya sambil mengambil gelas es krim yang disodorkan pemuda itu padanya.     

Chleo sama sekali tidak curiga es krim yang hendak dimakannya sama sekali tidak meleleh walau tak tersentuh selama lebih dari satu jam. Justru sebaliknya, dia malah mengira dia hanya menyelesaikan 7 gambar design kurang dari sepuluh menit mengingat es krimnya sama sekali tidak meleleh.     

Dia merasa bangga pada dirinya sendiri karena ternyata bisa menyelesaikan 5 gambar design tidak lebih dari 10 menit. Yah, seharusnya sama sekali tidak masuk akal. Dia sendiri membutuhkan waktu hampir setengah jam untuk menyempurnakan design sederhana.     

Apa mungkin karena dia sudah mengingat model designnya sehingga dia tidak perlu memikirkan sketsa ataupun membayangkan perencanaan warnanya? Mungkin itu sebabnya dia bisa menyelesaikan 5 gambar design sekaligus dalam waktu yang begitu singkat.     

Anehnya kenapa tubuhnya terasa pegal dan kaku seolah dia sudah duduk dalam posisi yang sama selama berjam-jam. Bukankah dia hanya duduk selama 10 menit?     

Krucuk! Krucuk!     

Chleo segera memegang perutnya sementara semburat merah seperti tomat muncul pada kedua pipinya. Dia merasa malu sekali perutnya berbunyi begitu keras menandakan dia sedang kelaparan. Untung saja suasana disekitar mereka ramai sehingga dia tidak terlalu malu. Kalau sampai Axel mendengar suara perutnya, dia tidak tahu harus bersikap bagaimana.     

Chleo menjadi bertanya-tanya jam berapa saat ini. Kenapa dia merasa lapar sekali padahal beberapa saat yang lalu dia sudah makan dua sandwich di rumah? Sambil menikmati es krimnya Chleo mengambil ponselnya hanya untuk melihat jam.     

Chleo terkesiap begitu melihat jam di layar hapenya.     

"Ada apa? Apa yang terjadi?" Axel sendiri menjadi khawatir begitu melihat Chleo terkejut. Apakah gadis itu mendapatkan kabar buruk atau apa?     

"Sekarang sudah jam 1 siang?!"     

"Uhm, iya. Lalu?"     

"Kita sudah ada disini lebih dari dua setengah jam?!"     

"Iya?" Axel sama sekali tidak tahu kemana arah pembicaraan ini.     

"Aku mengira kita baru disini hanya sepuluh menit atau lebih. Lagipula bagaimana es krimku masih bisa padat seperti ini?"     

"Sepertinya temperatur disini sangat dingin. Sekarang kita memasuki musim dingin sekarang, ditambah lagi kualitas es krim disini memang bagus." dengan cerdiknya Axel segera menemukan jawaban yang bisa diterima oleh akal Chelo.     

"Hm. Darimana kau tahu kualitas es disini sangat bagus?"     

"Dari Dexter." Jawab Axel asal-asalan.     

Tanpa memberi kesempatan Chleo menyelidiki lebih lanjut, Axel langsung mengajak Chleo pergi untuk makan siang.     

Seperti biasa Axel membiarkan Chleo memilih jenis makanan apa yang akan mereka nikmati hari itu. Kini Chleo sudah tidak merasa sungkan ataupun segan lagi terhadap Axel.     

Mereka benar-benar sudah seperti sahabat. Hanya saja keduanya tidak menganggap satu sama lain sahabat biasa. Lebih dari itu. Tapi tidak ada satupun dari mereka yang mengkonfirmasi seperti apa hubungan mereka.     

Kalau dari sisi Axel dia masih bimbang karena belum sepenuhnya yakin kalau Chleo dan gadis berambut merah didalam pikirannya adalah orang yang sama sementara Chleo tidak berani bertanya secara langsung.     

Pada akhirnya keduanya memutuskan untuk tetap diam dan menikmati kebersamaan mereka. Selama yang satu tidak menghindar atau menolak pendekatannya, maka yang lain juga tidak akan menghindar.     

Sewaktu menikmati acara makan siang mereka, keduanya melanjutkan permainan saling bertanya. Hal ini membuat keduanya saling mengenal lebih dalam lagi dan membuat mereka terasa semakin dekat.     

Kini Axel tahu apa-apa yang disukai gadis itu serta yang tidak disukai. Sangat banyak yang disukai gadis itu, terutama bermain air di laut ataupun menikmati pemandangan bunga bermekaran di musim semi.     

Sebaliknya, sangat sedikit yang tidak disukai gadis itu. Seperti misalnya gadis itu tidak suka menjadi pusat perhatian, dia juga tidak suka orang asing menatapnya dengan menyelidik yang akhirnya membuatnya merasa mual. Chleo terlebih tidak suka jika ada orang yang menghina keluarganya atau menyakiti keluarganya.     

Ah, betapa murni dan polosnya hati gadis dihadapannya ini. Justru inilah yang membuat Axel semakin bimbang untuk menerima kenyataan ini… kenyataan bahwa dia telah jatuh hati pada Chleora Regnz.     

Kini dia yakin Chleo dan wanita berambut merah didalam ingatannya adalah orang yang berbeda. Meskipun dia tidak begitu ingat, tapi samar-samar dia merasa yakin wanita dalam ingatannya fobia air dan takut ketinggian. Wanita yang katanya adalah cinta sejatinya bukanlah perempuan yang suka melakukan hal-hal yang menguras tenaga ataupun bermain air di laut.     

Kini Axel merasa takut. Dia yakin dia telah jatuh hati pada Chleo, dia yakin perasaannya tidak akan berubah walau dunia ini telah berubah dari apa yang diingatnya. Tapi dia merasa takut.     

Bagaimana kalau tiba-tiba wanita berambut merah itu muncul dihadapannya? Bagaimana kalau ternyata hatinya langsung berbelok dan mencintai wanita itu?     

Lagipula, raja biru hanya bisa jatuh cinta pada seorang perempuan yang memiliki hubungan erat dengan raja warna lainnya.     

Itu sudah merupakan persyaratan yang vital dari sang alam semesta.     

Kakeknya jatuh cinta pada mantan raja kuning, lalu ayahnya jatuh cinta pada cucu raja violet. Itu berarti seharusnya dia akan jatuh cinta pada seorang perempuan yang memiliki hubungan dengan raja merah.     

Karena itulah dia masih belum bisa mengutarakan perasaannya pada Chleo. Sebelum dia yakin seratus persen bahwa Chleo adalah perempuan yang sudah ditentukan untuk bersamanya, dia masih menahan diri untuk tidak terlalu menunjukkan ketertarikannya pada gadis muda tersebut.     

Untuk sementara waktu dia akan menikmati pertemanan mereka sambil saling mengenal akan satu sama lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.