My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Regnz Tiba Di Jerman



Regnz Tiba Di Jerman

0Pertengahan bulan February, kesehatan Tuan besar Zig semakin memburuk. Dokter mengatakan waktunya sudah tidak lama lagi. Vasili memutuskan untuk mengundang Vincent sekeluarga ketempatnya. Dulu dia tidak pernah mengundang Vincent dan melewatkan pemakaman Tuan besar Peskhov. Hal ini membuat Vincent kecewa terhadap Vasili dan memutus hubungan dengannya.     

Karena itulah, dia mengubahnya. Dia memberitahu keadaan Zigfried pada Vincent dan mengundangnya ke kediaman mereka.     

Dengan penuh kesabaran dia menemani Zigfried di waktu luangnya. Entah sudah berapa kali dia menemani orang terdekatnya hanya untuk menyaksikan kepergiannya. Yang pertama adalah ayah ibu kandungnya. Lalu pengasuhnya disusul dengan putri angkatnya yang merupakan istri dari Zigfried.     

Kini dia harus mengantar kepergian Zigfried untuk kedua kalinya membuat kesedihannya berkali lipat ganda.     

Vasili menemani pria itu dengan setia dan sesekali memangku Alexis untuk bercerita. Kini Zig tidak bisa bicara lagi, indera penglihatan dan pendengarannya nyaris tak berfungsi. Di hidungnya telah terpasang alat bantu pernapasan dan sebelah tangannya juga telah dipasang suntik infus.     

Memang hanya tinggal menunggu waktu sebelum beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Dia masih ingat kapan tepatnya pria itu meninggal, jadi dia sudah bersiap diri. Vasili sengaja tidak mengajak Alexis ketika Zigfried menghembuskan nafas terakhirnya. Dia tahu anak itu pasti akan menangis begitu melihat sang kakek tercintanya pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya.     

Sementara Alexsei... kondisi pria itu semakin buruk. Otaknya sudah tidak bekerja dengan benar. Meskipun begitu, demi Alexis, Vasili tidak memasukkannya ke rumah sakit jiwa. Dia hanya memanggil dokter untuk memantau perkembangan kondisi Alexsei.     

Vasili sengaja menempatkan kamar pribadi Alexsei agak jauh dari kamar utama Zyg. Dengan kondisi mental Alexsei yang bisa mengamuk sewaktu-waktu, Vasili takut pria itu tiba-tiba menyerang Zyg yang tidak berdaya di ranjangnya.     

Lalu suatu hari di pertengahan bulan Maret, Vasili mendapat kabar bahwa keluarga Regnz telah tiba di bandara Jerman. Dada Vasili serasa bergemuruh. Akhirnya, mereka tiba juga!     

Dia menempatkan elang putih mengawasi Chleora untuk mencari tahu dimana mereka akan tinggal. Begitu mereka tiba di Mittenwald dan naik ke gunung, Vasili menggunakan kekuatan teleportnya dan datang kesana secara pribadi.     

Disana dia melihat keceriaan yang tiada habisnya dari Chleora. Sepanjang ingatannya dia tidak pernah melihat senyuman lebar Chleora yang begitu lepas, bebas tanpa beban. Dia juga tidak pernah melihat Chleora yang bisa begitu ahli berenang seperti itu. Anak itu sangat berbeda dengan Chleora yang pernah dikenalnya.     

Bahkan warna rambutnya juga berbeda. Kalau dulu warna rambut Chleo adalah merah gelap lebih ke arah merah maroon, Chleo yang ini berambut hitam pekat dengan beberapa coklat kemerahan di dua sisi kepalanya.     

Jadi inikah sosok Chleora yang sebenarnya sebelum menerima transplantasi energi kehidupan raja merah?     

"Akhirnya aku menemukanmu." Monolognya sambil tersenyum senang.     

-     

Chleora kecil bersenandung riang karena telah menghabiskan tiga porsi es krim kesukaannya. Ini pertama kalinya dia pergi keluar Amerika dan ini pertama kalinya dia ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya selama dua hari. Dia bisa bermanja-manja ria dengan dua paman favoritnya. Yah, saat ini hanya Kinsey yang bisa ditemuinya karena Stanley sibuk dengan pekerjaan yang tidak dimengertinya.     

Kini Meisya, istri paman Stanley membawanya berkeliling ke sebuah kota. Chleo memandang kesekeliling dengan tatapan penuh penasaran. Ada begitu banyak burung berterbangan dan ada beberapa pejalan kaki memberi makan pada burung tersebut.     

Seperti apa rasanya dikerubung oleh burung-burung? Seperti apa rasanya ketika paruh burung menyentuh telapak tanganmu? Rasa keingintahuan yang begitu besar sangat menguasainya.     

Di kota New York sangat jarang ada burung yang terbang merendah, apalagi orang yang berhenti sejenak hanya untuk memberi makan pada burung hampir tidak ada. Semua orang yang tinggal di New York super sibuk dan menganggap waktu adalah segalanya.     

Chleo membiarkan Meisya menggandengnya karena dia tahu wanita itu akan khawatir kalau dia berlari meninggalkannya. Kalau bersama kedua orang tuanya, dia bisa berlari hingga 20 meter didepan orang tuanya. Terkadang ayahnya akan mengejarnya atau salah satu pengawal akan mengikutinya sehingga dia tidak akan tersesat.     

Kalau tidak ada Diego bersama mereka, maka ibunya yang aktif mengejarnya. Hanya ibunya seorang yang sanggup menyaingi energinya yang luar biasa besar. Sepertinya energi besar darinya berasal dari ibunya?     

Dia bisa saja berlari kencang karena tidak sabar melihat apa saja yang ada didepannya, tapi dia ingat akan pesan ibunya. Ibunya mengatakan bahwa Meisya sedang mengandung dan tidak boleh terlalu capek. Ibunya benar-benar memperingatinya untuk tidak membuat Meisya serta lainnya kerepotan.     

Akhirnya dia menahan diri untuk tidak melepas genggamannya dan berjalan menyamai langkah kaki Meisya yang terbilang sangat lamban untuk dirinya yang penuh energi.     

Hingga ketika matanya menangkap sebuah toko yang menjual mainan, dia tidak bisa menahan diri lagi.     

"Bibi, lihat! Ada toko mainan!" Serunya sambil melepaskan genggamannya dan berlari masuk ke toko mainan tersebut.     

Chleo melihat-lihat deretan mainan tersebut hingga menemui deretan pakaian kostum. Ada kostum superhero, kostum kartun animasi, ada juga kostum disney princess. Matanya berbinar-binar ketika melihat kostum Cinderella bewarna pink. Sangat jarang dia menemui kostum Cinderella bewarna pink. Biasanya yang bewarna pink adalah kostum putri duyung saat menjadi manusia, atau kostum Aurora. Tapi ini kostum Cinderella!     

Chleo segera mengambil salah satu kostum tersebut dan menunjukkannya pada Meisya.     

"Bibi Meisya, coba lihat!"     

"Bukankah kau pernah bilang kau sudah memiliki banyak kostum di rumah?"     

"Tapi ini warna pink! Biasanya kostum Cinderella bewarna biru."     

"Baiklah, aku akan membelikannya untukmu."     

Chleo sama sekali tidak mengharapkan Mesiya akan membelikannya. Dia hanya ingin sekedar menunjukkannya saja. Siapa sangka, Meisya malah berkata dia akan membelikan kostum untuknya.     

Dengan senyuman sumringah, Chleo memberikan kostumnya pada salah satu pegawai toko. Lalu dia melihat-lihat ke deretan mainan khusus untuk anak lelaki. Tentu saja dia tidak akan melupakan adiknya yang juga suka mainan. Dia melihat ada mainan mobil atau pesawat yang tampak biasa. Rata-rata Diego sudah memiliki segala macam jenis mainan mobil dan pesawat. Chleo ingin mencari sesuatu yang unik untuk adiknya itu.     

"Hai, gadis kecil, kau sedang mencari apa?" tanya seorang penjaga toko dengan ramah.     

"Aku sedang mencari mainan untuk adikku. Apakah ada yang istimewa? Sesuatu yang unik." Tanya Chleo dengan mata penuh harapan.     

Penjaga toko tersebut tersenyum ramah. "Tentu saja. Di belakang sana ada lemari mainan yang tidak dijual di toko manapun."     

"Benarkah?"     

"Tentu saja. Coba kesana."     

Tanpa rasa curiga sedikitpun, Chleo berjalan cepat ke arah belakang yang ditunjukkan penjaga toko tadi. Hanya saja, semakin dia berjalan ke belakang, ruangan yang dimasukinya semakin gelap. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali. Namun ketika dia kembali tiba-tiba saja mulutnya disekap dan tubuhnya melayang tinggi. Detik berikutnya dia telah masuk ke sebuah mobil yang dipenuhi banyak orang. Secara refleks, Chleo menjerit dan meronta.     

Dia semakin ketakutan saat sebuah kain dipaksa masuk kedalam mulutnya lalu mengencang dengan erat menyakiti kulit wajahnya. Tidak berhenti sampai situ, dia merasakan tangannya diikat dengan tali yang bisa membuatnya menjerit kesakitan.     

Air mata mulai menetes dengan deras. Seumur hidupnya, dia tidak pernah diperlakukan seperti ini, dia tidak pernah merasa takut seperti ini. Mungkin dia takut menghadapi amukan ayahnya jika dia berbuat nakal. Tapi dia tahu, ayahnya memarahinya karena menyayanginya. Kedua orang tuanya juga tidak pernah memukulnya. Tapi kini... kenapa seluruh tubuhnya terasa sakit? Kenapa pula orang-orang ini menyakitinya? Kenapa mereka membentaknya?     

Chleo terus menangis karena tidak bisa menguasai ketakutannya. Tidak lama kemudian, Meisya masuk ke dalam dan segera memeluknya membuatnya merasa lega. Dia berpikir Meisya datang untuk menyelamatkannya, tapi tampaknya Meisya juga tidak bisa berbuat apa-apa.     

Meisya mengeratkan pelukannya dengan begitu protektif membuat Chleo merasa terlindungi. Meisya juga terus membisikkan kata-kata menenangkan agar isakannya mereda. Dia tahu Meisya berharap dia berhenti menangis dan tidak terlalu takut. Tapi Chleo bukanlah anak bodoh yang tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dia pernah diajarkan oleh kedua pamannya betapa bahayanya dunia ini jika dia tidak berhati-hati.     

Karena itu dia tahu, saat ini mereka sedang diculik.. dan nasib mereka tidak akan berakhir baik jika tidak ada yang menyelamatkan mereka.     

'Papa, mama.. aku takut.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.