Dungeon Defense (WN)

Chapter 168



Chapter 168

1    

    

Chapter 168 – Dunia yang Hanya Diketahui Oleh Demon Lord (5)    

    

    

“Hoo.”    

    

    

Aku meregangkan tubuh. Udara malam yang sejuk menyegarkan paru-paru ku.    

    

    

Rasa pencapaian memenuhi dadaku. Ada puluhan lembar kertas di tanganku. Aku telah begadang semalaman menuliskan seluruh garis waktu tentang apa yang akan terjadi dalam perang saudara Frankia.    

    

    

Mungkin akan baik-baik saja untuk menyebut ini mahakarya hidup ku. Perang saudara dan revolusi bukanlah peristiwa yang sederhana. Hal-hal ini membutuhkan perangkat yang sangat rumit. Aku telah membagi perangkat ini menjadi tiga bagian dan menyatukannya.    

    

    

Perangkat pertama adalah manuskrip sekitar 15 halaman. Judul naskah ini adalah . Naskah dimulai dengan paragraf berikut.    

    

    

– Bahkan jika harganya bagus, aku harus melepaskan diri dari kekeliruan yang mengikat ku ini. Aku kemudian harus memberi tahu dunia tentang kebenaran sejati dan melaksanakannya sesuai dengan itu. Ini adalah misi yang telah diberikan pada semua makhluk rasional.    

    

    

Dokumen itu ditulis dalam bahasa kekaisaran kuno.    

    

    

Tulisan yang akan ku edarkan tidak akan digunakan pada rakyat jelata. Rakyat jelata membutuhkan emosi yang intens daripada logika yang koheren. Di sisi lain, topeng yang dikenal sebagai logika diperlukan untuk meyakinkan para sarjana yang lebih berbudaya dan muda di antara para bangsawan.    

    

    

Mereka tidak berbeda dengan rakyat jelata bahkan jika mereka berbudaya. Bahkan mereka bertindak secara emosional sampai batas tertentu. Mereka hanya memiliki ‘titik didih’ yang lebih tinggi daripada rakyat jelata. Logika adalah alat yang membantu orang berbudaya mencapai titik didih itu dengan lebih mudah.    

    

    

– Petani seperti budak karena mereka berada di bawah kendali bangsawan. Mereka terkadang berada di bawah kendali pemilik tanah. Seperti yang kita sadari akan hal ini, tidak mungkin kita tidak menyadari fakta ini. Ini karena pendapatan kita bergantung pada sistem budak ini, jadi kita bekerja sama dengannya secara sukarela. Selain itu, kita tahu betul bahwa sistem ini kejam dan tidak adil …    

    

    

– ‘Jika aku mewarisi orang tua ku, aku akan membagikan tanah pada para petani’, apa ada seseorang yang tidak pernah membuat keputusan ini ketika mereka masih muda? Mengapa seseorang memiliki kebanggaan di pagi hari tetapi menyerah di malam hari? Ini karena hidup kita. Kita akhirnya membuang 300 libra setiap tahun, jadi kita merasa perlu untuk sistem budak sekali lagi.    

    

    

– Jika kita mengekspos kehidupan kita yang tinggi di tempat terbuka, maka itu akan menjadi seperti berikut: hidup kita tidak dijalani seperti yang kita inginkan. Kita hanya hidup sesuai dengan bagaimana hidup kita mengalir. Kita telah kehilangan kendali penuh atas kemampuan kita untuk mengendalikan hidup kita.    

    

    

– Bagaimana mungkin ada orang yang tidak menyadari paradoks ini? Sampai sekarang, orang-orang percaya bahwa sistem budak menempatkan orang normal di bawah kendali bangsawan; namun, kebenarannya adalah kebalikannya. Bangsawan adalah orang-orang yang berada di bawah kendali sistem budak dan dengan demikian tidak dapat menjalani hidup mereka menuju apa yang mereka yakini sebagai jalan yang benar.    

    

    

– Hari ini, gagasan yang memprihatinkan bahwa ‘martabat dan tingkat kelas penguasa menjadi lebih lemah seiring berjalannya waktu’, telah menjadi pembicaraan di kota. Penyebab fenomena ini tidak lain adalah sistem budak paradoks itu. Dengan kata lain, orang-orang yang seharusnya menjadi tuan secara paradoks ditempatkan di bawah kendali budak …    

    

    

“Luar biasa! Ini adalah beberapa garis yang bagus.”    

    

    

Mau tak mau aku tergerak setelah meninjau naskah ku hingga saat ini. Ini adalah permata sastra.    

    

    

Ini bukan dokumen ilmiah. Ini pada dasarnya tidak berbeda dengan pidato. Pidato diberikan untuk membujuk pihak lain, jadi kau harus memahami apa yang diinginkan dan disukai pihak lain. Target audiens naskah ini adalah para sarjana muda.    

    

    

Bangsawan muda adalah anak nakal yang terobsesi dengan kehormatan.    

    

    

Mereka takut menjadi budak lebih dari apa pun dan sangat percaya bahwa mereka merintis kehidupan mereka sendiri. Namun, mereka tahu bahwa sesuatu seperti kebebasan juga tidak ada dalam kehidupan bangsawan.    

    

    

Jika kau dilahirkan sebagai putra pertama, maka kau benar-benar harus mewarisi segalanya. Jika penguasa mu memulai perang, maka kau harus menerima wajib militer. Putra kedua dan ketiga paling banyak bisa menjadi ksatria dan berkeliaran. Segala macam tanggung jawab melekat padanya. Aku menunjukkan fakta ini.    

    

    

– Para Dewa telah memerintahkan kita untuk menjadi penguasa negeri. Itulah sebabnya kita telah mengolah tanah selama ribuan tahun. Namun, jika kita melihat kembali sekarang, kita belum menjadi penguasa negeri, tetapi budak tanah. Ini adalah hasil dari kita mengetahui apa yang benar tetapi tetap mengabaikannya.    

    

    

– Ini telah dibahas berkali-kali di konferensi dan pertemuan resmi pemerintah tentang mengapa rakyat jelata miskin dan kebijakan apa yang harus diberlakukan untuk meningkatkan kehidupan mereka. Namun, kita akan selalu diam ketika sampai pada satu-satunya metode yang benar dan tepat untuk meningkatkan kehidupan para petani tersebut. Dengan kata lain, tanah kita diambil dari kita oleh para petani.”    

    

    

Pertama, aku harus mengakui kebanggaan mereka. Setelah itu, aku harus mengkritik mereka karena bagaimana mereka telah mengkhianati harga diri mereka sendiri. Aku kemudian menindaklanjuti ini dengan menyajikan pada mereka garis besar terperinci tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk mendapatkan kembali kesombongan mereka. Bagian penting di sini adalah membuat nada teks terdengar seolah-olah sedang diajari.    

    

    

Aku menegur mereka terus terang sambil juga memberi mereka khayalan bahwa mereka dapat menjadi orang benar jika mereka berusaha. Aku memprovokasi harga diri mereka dan membuat mereka bertindak. Menempatkan api di bawah hati mereka. ―Baris- yang ditulis dalam bahasa kekaisaran kuno ini adalah garis-garis licik dengan logika yang terdengar layak ditaburkan di atasnya.    

    

    

Kujamin ini saja sudah cukup untuk membujuk beberapa bangsawan.    

    

    

Dan akhirnya.    

    

    

– Tanah tidak boleh dimiliki secara pribadi.    

    

    

– Hal-hal seperti air, udara, dan sinar matahari tidak boleh dianggap sebagai produk yang akan dijual.    

    

    

– Semua manusia harus sama-sama berbagi manfaat yang diperoleh dari tanah.    

    

    

Hal-hal ini harus dinyatakan sebagai fakta. Dengan kata lain, itu harus memberi kesan bahwa ini harus menjadi kesimpulan logis dari semua yang dikatakan sebelumnya. Seperti ini, orang akan menerima teks ini sebagai kesimpulan logis, bukan hanya sebagai kata-kata yang menghasut.    

    

    

Tentu saja, ini tidak akan cukup untuk membujuk beberapa orang.    

    

    

‘Jadi aku harus menambahkan beberapa instrumen lagi.’    

    

    

Aku terus meninjau naskah ku dengan seringai di wajah ku. Menariknya, tidak ada satu kesalahan pun dalam tulisan ku. Aku tidak pernah salah secara tata bahasa sejak aku datang ke dunia ini. Rasanya seperti kekuatan yang tidak diketahui sedang diterapkan pada kemampuan linguistik ku, tetapi itu tidak terlalu penting.    

    

    

– Penghasilan yang diterima dari tanah harus dibagi rata. Oleh karena itu, petani harus menerima tanah mereka sendiri, membayar biaya tanah sesuai dengan kesepakatan bersama, dan semua uang akan digunakan untuk pendanaan bersama. Pendanaan bersama ini secara alami akan digunakan demi para petani.    

    

    

– Biaya sewa akan ditentukan oleh pemerintah daerah petani.    

    

    

Itu benar. Aku harus memberi mereka saran terperinci.    

    

    

Namun, aku bukan ahli dalam hal kebijakan. Bagaimana aku bisa menawarkan penjelasan terperinci dalam hal-hal seperti itu? Itu sebabnya aku menggunakan kata-kata yang terdengar keren seperti ‘kesepakatan bersama’, ‘pendanaan bersama’, dan ‘pemerintah daerah’.    

    

    

Aku membuatnya tampak seperti sesuatu yang mengesankan sedang dikatakan.    

    

    

Biasanya, kata benda yang tepat memiliki kekuatan untuk mengecilkan hati orang. Jika kau mengubah kalimat ‘Hidup selalu kacau’ menjadi ‘Hidup pada dasarnya tidak rasional’, maka itu membuat kalimat terdengar seperti kau membuat semacam pernyataan yang mendalam. Para bangsawan menikmati retorika semacam ini. Terlebih lagi kalua semakin muda mereka.    

    

    

Merangsang kesombongan mereka, menyamarkan kata-kata yang menghasut sebagai kesimpulan logis, dan memberikan penjelasan terperinci tentang bagaimana mewujudkan kesimpulan logis itu dengan kata-kata mewah. Ini seharusnya cukup untuk membujuk sejumlah besar bangsawan.    

    

    

Sekarang untuk pukulan terakhir.    

    

    

– Itu benar. Di sepanjang semua masalah yang terjadi dalam hidup kita, tidak ada cara bagi kita untuk mengetahui pentingnya masalah-masalah itu dan kita juga tidak dapat memahaminya. Mengapa seorang pria bernama Hans lahir? Mengapa aku melakukan sesuatu yang buruk? Mengapa beberapa orang sekarat saat aku masih hidup? Mengapa aku berpaling dari kebenaran?    

    

    

– Mencoba memahami semua ini, dengan kata lain, mencoba memahami nasib dan pemeliharaan para Dewa tidak dapat dilakukan hanya dengan kekuatanku. Meskipun demikian, adalah mungkin untuk menerapkan kehendak ilahi para Dewa yang telah terukir dalam hati nurani ku. Kita tahu ini.    

    

    

– Jadi, saat kita terus merenungkan tanpa henti, ada sesuatu yang lebih baru dan menakjubkan yang mendekati hati kita. Langit di atas tempat bintang-bintang berkilau dan hati nurani di dalam diriku. Sewaktu kita melihat dan merasakan hal-hal di hadapan kita, itu akan dimulai di mana aku berdiri dan berlanjut ke dunia-dunia di luar dunia-dunia yang sangat luas sesuai dengan kehendak ilahi yang mulia itu …    

    

    

“C’est si bon! C’est si bon!”    

    

    

Aku secara tidak sadar menjadi seorang pria Prancis karena aku kagum. Kemampuan sastra yang pasti bisa mengangkat ku menjadi bintang jika aku lahir di Paris.    

    

    

Bagian terakhir mencakup agama dan etika. Setiap orang memiliki sisi pada mereka yang bersemangat tentang agama dan etika. Bahkan orang yang paling dingin pun akan menjadi sangat segar jika rasa etika mereka tersulut. Setelah berbicara dengan nada logis di awal, itu berakhir secara etis. Kuh.    

    

    

“Aku kagum dengan bakatku sendiri …”    

    

    

Aku menatap ke langit sejenak sewaktu aku merasa sangat tersentuh. Aku dapat melihat kegelapan malam melarikan diri di atas pegunungan karena mereka sangat terkejut dengan bakat ku. Aku mengerti. Aku akhirnya mendapatkan kekuatan untuk membuat bahkan langit takut padaku … Bakat ini … kejeniusan ini … bahkan aku tidak bisa tidak takut pada diriku sendiri …    

    

    

Aku selesai meninjau naskah pertama ku.    

    

    

Aku akan menyalin ini ke dalam buklet dan diedarkan di antara para bangsawan. Tidak masalah apakah mereka royalis atau republikan.    

    

    

Juga termasuk dalam naskah bahwa para bangsawan akan sementara waktu mengelola pendanaan bersama pemerintah daerah. Oleh karena itu, ini akan memberikan posisi yang sesuai untuk para bangsawan juga. Royalis yang memiliki rasa ksatria yang kuat pasti akan tergoda oleh hal ini.    

    

    

“Mhmhm.”    

    

    

Aku bersenandung pada diriku sendiri saat aku mengambil seikat kertas lagi.    

    

    

Ini adalah perangkat kedua yang telah ku persiapkan demi perang saudara dan revolusi. Ini juga sebuah manuskrip. Namun, itu sedikit dramatisasi dari pidato seremonial yang ku berikan di Bruno Plains. Itu menyatakan bahwa semua bangsawan harus ditangkap dan dibunuh. Ini juga akan dicetak sebagai buklet dan diedarkan di kalangan bangsawan.    

    

    

Namun, hanya untuk partai republik.    

    

    

“Mari kita tanam benih pembagian sebelumnya.”    

    

    

Akan meresahkan jika manusia membentuk aliansi besar dengan nama republikanisme.    

    

    

Pertama-tama, jika kerajaan menjadi republik, maka kekuatan nasionalnya akan meningkat secara drastis. Itu terjadi di Prancis di dunia asli ku juga. Orang-orang bangkit demi revolusi sendiri.    

    

    

Tentara yang berdiri secara sukarela untuk melindungi negara dan tentara yang dikerahkan secara paksa untuk melindungi Kaisar. Jelas pihak mana yang akan lebih kuat.    

    

    

Manusia harus tetap terpecah belah bahkan jika republikanisme berhasil menang. Aku bekerja sangat keras untuk menjatuhkan sebuah kerajaan dan sekarang republik yang lebih kuat akan muncul setelah itu? Itu lelucon yang tidak lucu.    

    

    

Aku harus membujuk mereka untuk membentuk beberapa faksi di bawah republikanisme. Ekstremis atau moderat, memusnahkan semua bangsawan atau memaafkan mereka, republik aristokrat atau republik demokratis … Aku harus membagi mereka di bawah satu faksi dengan banyak ideologi dan membuat mereka bertarung di antara satu sama lain.    

    

    

Aku tersenyum.    

    

    

“Aku akan berterima kasih jika kalian bertarung setidaknya selama 400 tahun karena ideologi yang berbeda saja.”    

    

    

Aku akan lebih bersyukur jika kau bertarung selama lebih dari 400 tahun.    

    

    

Yah, bagaimanapun, ini akan memberikan lebih banyak hak pada rakyat jelata. Itu hanya akan tepat bagi manusia di benua untuk berterima kasih padaku. Aku menarik revolusi yang akan kalian lakukan suatu hari nanti. Selain itu, aku juga dengan murah hati membangun faksi untuk mereka! Akan benar jika mereka membangun patung untuk menghormati dantalian yang berbudi luhur.    

    

    

Hingga saat ini adalah perangkat kedua.    

    

    

Jika dua perangkat pertama menargetkan bangsawan dan orang-orang berbudaya, maka perangkat ketiga ditujukan untuk rakyat jelata. Ini bukan pidato. Itu juga bukan buku ilmiah.    

    

    

Itu hanyalah sebuah lagu.    

    

    

Dari Kresy ke Perang Hydrangea    

Poitiers dan Agincourt    

Bukit hitam berlumuran air mata dan darah    

Kami hanya berjalan tanpa alas kaki    

    

    

Marilah kita maju, putra dan putri negeri ini.    

Berteriaklah sampai tenggorokanmu terbakar,    

Momen kemuliaan kita telah tiba!    

    

    

Dari Benteng Scarlet ke Dataran Ulm    

Boeotia dan Nemea    

Dengarkan teriakan neraka musuh    

Beresonansi di seluruh perbukitan dan sungai!    

    

    

Kibarkan bendera perangmu yang berlumuran darah!    

Kibarkan bendera perangmu yang berlumuran darah!    

    

    

Musuh mendekat    

Untuk mengambil kepala istri dan kekasih kita!    

Pegang tombakmu, kawan-kawan!    

Berdiri di depan!    

    

    

Wahai Dewi, berilah kami keselamatan di setiap bukit dan sungai!    

Wahai Dewi, izinkan keadilan untuk bernyanyi!    

    

    

Biarkan darah musuh kita meluap    

di tanah kering kami!    

    

    

“Ini seharusnya agak efektif.”    

    

    

Aku menyeringai. Itu adalah lagu revolusi. Aku tidak yakin bagaimana tepatnya lagu itu akan dibuat, tetapi aku akan menugaskan orang-orang di Keuncuska untuk menyerahkannya pada komposer paling terkenal di dunia iblis. Aku berharap bahwa kaum revolusioner manusia senang dengan hadiah kecil ku.    

    

    

     

    

    


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.