Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pembunuhan (7)



Pembunuhan (7)

1Di antara tarikan napasnya, ia mendengar perkataan Jun Wu Xie. Pria itu tidak dapat berbuat apa-apa selain terbaring di lantai tak bergerak. Tak ada yang dapat mengerti sepenuhnya bagaimana perasaannya saat itu, karena semua yang dikatakan Jun Wu Xie adalah benar!     

Ia hanya jatuh ke atas tanah dan rasa sakit yang tak dapat dibayangkan sudah membuatnya sekarat.     

Tak ada yang peduli dengan apa yang ia lakukan saat itu, dan tak ada yang mengajukan pertanyaan padanya juga.     

Jun Wu Xie dan kawan-kawannya terus melanjutkan aktivitas mereka seperti hari-hari lainnya, duduk di meja untuk menikmati sarapan mereka yang mengenyangkan. Pelayan yang begitu terkejut dengan kejadian kemarin malam begitu gelisah ketika menghidangkan makanan, matanya hanya memandang lurus, tidak berani melihat pria yang tergeletak di lantai sekali pun, sama sekali tak bergerak, persis seperti mayat.     

Sementara pria itu tergeletak di lantai tak bergerak sedikit pun, tangan dan kakinya segera menjadi kebas. Bukannya ia tidak ingin bergerak, tetapi karena begitu ia bergerak, itu akan memberikan rasa sakit yang menghancurkan tubuhnya.     

Siksaan ini, membuatnya tidak bisa melakukan apa pun selain berbaring tak bergerak di lantai. Tetapi dinginnya lantai itu sendiri juga menyiksa syaraf-syarafnya. Lantai itu mungkin hanya agak sejuk, tetapi ia merasa seolah dilemparkan tanpa belas kasih ke danau yang membeku di tengah musim dingin. Bagian tubuhnya yang bersentuhan dengan lantai terasa begitu dingin hingga menusuk ke tulang, membuatnya merasa ia akan mati beku berbaring di situ.     

Sementara ia tergeletak dalam siksaan tak berdaya, Jun Wu Xie dan kawan-kawannya duduk di pinggir, mengobrol dengan seru, menikmati makanan mereka yang berlimpah.     

Membandingkan dua situasi yang berhadapan itu, keadaannya membuat semuanya tak tertahan lagi.     

Ia tidak takut membunuh dirinya sendiri. Walaupun irisan di leher mungkin sebuah kematian yang mengerikan, tetapi setidaknya itu kematian yang cepat. Sekarang ia bahkan tak bisa melihat ujung dari siksaan mengerikan ini, yang faktanya jauh lebih parah daripada mati, siksaan ini telah mendorongnya ke dalam lubang keputusasaan, tak dapat menarik dirinya keluar dari lubang itu.     

"Aku akan berbicara …. Aku akan mengatakan semuanya …." Suara gemetar pria itu akhirnya terdengar.     

Qiao Chu dan yang lain langsung mengangkat kepala mereka menatap Jun Wu Xie.     

Baru saja hampir satu jam berlalu, dan pria ini sudah mau mengaku?     

Pria yang bahkan tidak takut mati, pria yang lebih baik menggigit lidahnya sendiri untuk bunuh diri demi menjaga sebuah rahasia telah tunduk di bawah sebuah ramuan dari Jun Wu Xie? Bahkan ketika ia tidak melakukan apa pun padanya tetapi hanya membiarkan dirinya tergeletak di lantai bahkan tanpa melemparkan satu pertanyaan pun padanya? Hanya satu ramuan dan pria itu sudah mengaku dengan sukarela?     

Tatapan beberapa kawannya dipenuhi dengan rasa penasaran. Mereka begitu ingin tahu betapa mengerikannya efek ramuan yang diberikan Jun Wu Xie pada pria itu, hingga bisa menghancurkan pria yang memiliki tekad begitu keras dan membuatnya berada dalam keadaan menyedihkan seperti ini hanya dalam waktu kurang dari satu jam.     

Jun Wu Xie perlahan meletakkan mangkuk dan sumpitnya, matanya berpaling pada Ye Sha.     

Ye Sha langsung mengangkat pria itu.     

Tindakan cepat itu, menghasilkan sebuah teriakan yang menyayat hati dari pria itu, suara yang begitu menakutkan, langsung mengubah wajah penjaga penginapan dan pelayan di lantai dasar menjadi pucat.     

"Itu Perdana Menteri …. Perdana Menteri adalah orang yang memerintahkan kami untuk membunuhmu." Pria itu butuh waktu lama untuk pulih, sebelum berkata dengan suara gemetar.     

"Perdana Menteri?" Jun Wu Xie bertanya dengan alis terangkat.     

"Ha? Perdana Menteri Negeri Api, bukankah ia … bukankah ia …." Qiao Chu sepertinya tiba-tiba mengingat sesuatu, seraya ia berkedip pada Jun Wu Xie berulang kali, mencoba sekuat tenaga untuk memberi isyarat.     

Mata Jun Wu Xie melewati Qiao Chu, sepenuhnya mengabaikannya.     

"Mengapa ia ingin membunuhku?" Jun Wu Xie bertanya.     

"Aku benar-benar tidak tahu alasannya. Aku hanya bertugas untuk menyingkirkan orang yang ingin dilenyapkan oleh Perdana Menteri. Sedangkan alasan di balik itu, aku tidak pernah berani untuk bertanya, dan Perdana Menteri tidak akan mengatakannya padaku." Pria itu menjawab.     

Jun Wu Xie mengangguk. Ia tahu pria itu tidak berbohong. Mendapatkan jawabannya, ia mengangguk lagi pada Ye Sha dan Ye Sha langsung mematahkan leher pria itu tanpa berkedip.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.