Pancing Macan Menjauh dari Pegunungan (1)
Pancing Macan Menjauh dari Pegunungan (1)
Hari ini, Jun Wu Xie bangun pagi dalam keadaan segar dan ia menerima kabar yang dibawa Qing Yu.
"Tuan Muda Jun, Kepala Daerah Kota ingin mengundangmu untuk pergi ke kediaman Kepala Daerah Kota. Ia mengatakan ada hal yang ingin didiskusikan denganmu." Qing Yu berbicara seraya berdiri di depan pintu kamar Jun Xie, tetapi tidak berani maju satu langkah lagi, karena di kamar itu saat itu, Tuan Iblis yang Agung sedang duduk.
Jun Wu Xie sedang menyisir bulu wool Tuan Mbek Mbek dan tiba-tiba mendengar perkataan Qing Yu, ia mengangkat kepalanya dan bertanya, "Qu Wen Hao?"
"Benar." Qing Yu mengangguk.
Jun Wu Xie mengangkat alisnya. Walaupun ia diam-diam membuat sebuah perjanjian dengan Qu Wen Hao, namun pertukaran informasi mereka dilakukan melalui Xiong Ba dan Qu Ling Yue. Kecuali hari itu di perayaan ulang tahun, ia tidak pernah berkomunikasi dengan Qu Wen Hao secara langsung dan semua itu dilakukan untuk menghindari kecurigaan dari Qu Xin Rui.
Itu adalah hal yang sangat ia sadari, dan Qu Wen Hao juga.
Namun hari ini, Qu Wen Hao tiba-tiba mengundangnya dan itu setelah ia menolak undangan Qu Xin Rui, yang membuat Jun Wu Xie merasa semua ini sangat aneh.
"Apakah ia menyebutkan mengenai apa?" Jun Wu Xie bertanya.
Qing Yu menggelengkan kepalanya. "Ia tidak bilang, tetapi aku diberitahu itu adalah hal yang sangat penting dan ia perlu berbicara denganmu secara pribadi."
Jun Wu Yao yang sedang menopang dagu memandang Jun Wu Xie. Sehubungan dengan situasi di Kota Seribu Monster, ia telah memahami semuanya dalam beberapa hari terakhir.
"Mau pergi?" Ia bertanya.
Jun Wu Xie diam sesaat sebelum ia menganggukkan kepalanya.
Undangan Qu Wen Hao jelas aneh tetapi ia tetap harus mencari tahu mengenai hal ini.
"Aku akan pergi denganmu." Jun Wu Yao berdiri dengan gagah. Ketika Qing Yu di pintu melihat Jun Wu Yao berdiri, ia begitu terkejut hingga terhuyung mundur dua langkah. Dalam beberapa hari belakangan ini, Jun Wu Yao tidak muncul di Balai Klan Amukan Api tetapi setiap kali ia melihat Jun Wu Yao, Qing Yu akan selalu ketakutan seperti anak ayam. Xiong Ba memutuskan bahwa ia tak akan melangkah ke pekarangan ini walau satu langkah pun, berharap ia tak akan pernah berjumpa dengan Raja Iblis itu lagi.
"Baik." Jun Wu Xie mengangguk.
Qing Yu kemudian terburu-buru mundur.
Jun Wu Yao melihat pintu kamar ditutup sebelum ia berkata, "Apakah ini perbuatan Qu Xin Rui?"
Jun Wu Xie meletakkan Tuan Mbek Mbek di lantai dan kemudian berkata perlahan, "Qu Wen Hao tidak akan membuat kontak langsung denganku karena ini hanya akan membuat Qu Xin Rui curiga. Aku baru saja menolak undangan Qu Xin Rui beberapa hari yang lalu dan walaupun keadaan tenang dan damai sejak saat itu, aku berpikir pasti ada sesuatu yang ia sembunyikan di balik lengan bajunya. Undangan hari ini pasti perbuatan Qu Xin Rui."
"Jika seseorang mencari mati, aku tidak akan keberatan mengabulkan keinginannya." Jun Wu Yao berkata dan senyuman kecil perlahan mekar di sudut mulutnya. Ia berjanji pada Jun Wu Xie bahwa ia tak akan ikut campur dengan hal ini namun jika Qu Xin Rui begitu ingin mati, ia berpikir tidak baik untuk menolaknya.
Jun Wu Xie menatap Jun Wu Yao, namun ia tak berkomentar. Mereka berbenah sedikit dan keluar dari pintu.
Para pengawal yang dikirim dari kediaman Kepala Daerah Kota menunggu di luar pintu Balai Klan Amukan Api. Jun Wu Xie membawa Kucing hitam kecil di tangannya dan pergi dengan para pengawal bersama Jun Wu Yao di sampingnya.
Xiong Ba menunggu hingga sosok Jun Wu Xie dan Jun Wu Yao telah hilang seluruhnya dari pintu Balai Klan Amukan Api sebelum ia akhirnya keluar mengendap-endap dari dalam.
Qing Yu tidak bisa berkata-kata ketika menatap Ketua Klannya, ekspresi di wajahnya menunjukkan kekesalan karena tindakannya yang seperti pengecut itu.
"Mengapa Kepala Daerah Kota tiba-tiba ingin bertemu dengan Tuan Muda Jun?" Xiong Ba merasa sedikit bingung. Jika orang yang membawa kabar pada mereka bukan orang kepercayaan Qu Wen Hao, ia benar-benar berasumsi itu hanya informasi palsu yang dikirim Qu Xin Rui lewat orang-orangnya.
Qing Yu tidak memahami logika di balik ini semua.
Ketika mereka berdua masih memutar otak mereka memikirkan hal ini, sosok yang tinggi menjulang tiba-tiba muncul di pintu utama Balai Klan Amukan Api.