Menampar Kerumunan (3)
Menampar Kerumunan (3)
Ia tidak bersikap jahat, tetapi Jun Xie yang tidak tahu apa yang baik untuk dirinya sendiri dan menolak pohon zaitun yang ditawarkan padanya. Maka, ia akan merasakan akibatnya!
Yin Yan tetap diam ketika ia melihat Jun Xie sudah tersudut, dan ia mengerut mundur lalu melebur ke dalam kerumunan.
Walaupun Ning Xin sangat percaya diri, rasa takut dengan Jun Xie sudah berakar di dalam diri Yin Yan.
Ia tak akan pernah melupakan kejadian yang dilihatnya di Hutan Pertempuran Roh.
Dengan kemunculan Jun Xie, obrolan yang memanas mulai terdengar sementara semua mata memandang sosok mungil itu. Tatapan yang menusuk hampir dapat dirasakan oleh Fan Jin, yang berjalan di samping Jun Wu Xie, bagaikan belati yang menancap di punggungnya, membuat setiap langkah yang diambilnya menjadi sebuah tugas berat.
Namun Jun Wu Xie di sisi lain terlihat begitu tidak peduli, wajahnya sangat tenang dan datar, langkahnya santai, sembari berjalan maju di bawah tatapan belati yang begitu banyak. Ia sepertinya terpisah dari dunia dan hanya berjalan dengan Fan Jin di sebelahnya, berdua saja.
Ketenangan Jun Xie menyebabkan semua yang menunggu untuk melihat dirinya panik merasa sangat kecewa.
Kutukan dan teguran berduri terus menerus dilimpahkan pada Jun Xie tetapi ia tak memberikan tanggapan apa pun pada mereka, atau bahkan memberikan sedikit saja reaksi terhadap provokasi yang tiada henti, matanya terus fokus berjalan maju.
Sementara kericuhan itu terus berlanjut, Kepala Sekolah Akademi Angin Semilir tiba-tiba muncul di depan lapangan. Ia tampil dengan sosok tinggi tegapnya, berdiri di hadapan seluruh murid akademi, wajahnya yang menarik tersenyum ramah.
"Mengumpulkan kalian semua di sini hari ini, bukan ideku, tetapi Gu Li Sheng dari Fakultas Penyembuh Roh yang memintanya. Hari ini, ia memiliki beberapa hal yang ingin disampaikan pada kalian semua di sini." Fan Qi menjelaskan dengan senyuman di wajahnya dan melangkah mundur untuk memberi jarak di depan kerumunan.
Hanya langit yang tahu, dengan berbagai insiden yang mencemari Akademi Angin Semilir secara berkesinambungan, ia sedikit bingung bagaimana mengatasi semua itu. Dan kini Gu Li Sheng telah menawarkan untuk maju, Fan Qi sangat senang untuk menyerahkan semua permasalahan padanya dan membebaskan diri dari kerumitan ini.
Gu Li Sheng berjalan melenggang di bawah semua tatapan penuh harap dan berdiri di hadapan kerumunan murid yang kagum padanya. Ia mengenakan jubah brokat berwarna biru elektrik dengan keping giok indah bergantung di pinggulnya, benar-benar terlihat seperti seorang bangsawan, ramah dan anggun. Tetapi aura di sekitarnya membuat orang ragu untuk mendekatinya, dan menjaga jarak darinya.
Kemunculan Gu Li Sheng membuat kerumunan itu semakin riuh rendah setelah sebelumnya hening karena pengumuman dari Fan Qi.
Walaupun banyak dari antara mereka yang menebak sebelum ini bahwa Gu Li Sheng ingin membalaskan kematian Li Zi Mu dan itu adalah alasan mengapa ia menggerakkan semua orang di akademi. Tetapi sebelum melihat Gu Li Sheng benar-benar muncul, banyak yang diam-diam masih ragu.
Namun kini, Gu Li Sheng berdiri di depan mereka semua dengan nyata, dan itu telah memastikan semua dugaan itu!
Banyak murid yang secara tidak sadar memutar mata mereka ke arah Jun Xie, dan pemikiran yang ada di benak mereka sangat jelas tanpa perlu ada orang yang mengatakannya keras-keras.
Namun, Jun Xie sekali lagi mengecewakan para murid Akademi Angin Semilir dengan reaksinya. Matanya masih dingin dan dia bahkan tidak melirik mereka sedikit pun dan wajah mungil itu tidak dipungkiri lagi begitu tampan dengan ekspresi dingin yang tidak menunjukkan perasaan lain.
Gu Li Sheng berdiri tepat di depan semua murid yang berkumpul di hadapannya seraya menyapukan pandangannya pada mereka semua sebelum ia akhirnya berkata dengan suara serius, "Tenang."
Segera, bisikan dan gumaman berhenti sepenuhnya.
Tak ada yang berani menantang penemu Teknik Penyembuhan Roh dan membuatnya tidak senang. Itu akan menjadi nasib yang paling buruk ketimbang dikeluarkan dari Akademi Angin Semilir.