Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Ketujuh (7)



Tamparan Ketujuh (7)

0"Apa yang kami lakukan hingga membuat Anda merasa bahwa kami tidak menepati janji kami?" Fan Qi menyeka keningnya yang basah karena keringat sekali lagi.     

Mata dingin Jun Wu Xie menyapu kerumunan itu tanpa menjawab Fan Qi sedikit pun ketika pandangannya tiba-tiba berhenti, terpaku pada satu orang di tengah kerumunan murid.     

"Long Qi."     

"Anak buahmu menunggu perintah."     

"Laksanakan!"     

"Ya!"     

Suara Long Qi yang jernih dan jelas hampir menghilang ketika tubuhnya yang tinggi menjulang sudah melesat bagaikan putaran angin, menuju ke tengah kerumunan. Serangkaian teriakan terkejut terdengar, dan secepat kilat, Long Qi menarik dua orang dari antara murid itu dan kembali di hadapan Jun Wu Xie sekali lagi!     

Dua tangisan yang meraung-raung mendadak terdengar. Dua orang dilemparkan dengan kasar di depan kaki Jun Wu Xie, dan mereka mulai gemetar tak terkendali.     

Dua sosok yang dilemparkan seperti boneka usang ke tanah adalah Ning Xin dan Yin Yan. Mereka tidak pernah sedikit pun berpikir bahwa mereka akan diseret oleh Long Qi sendiri dan dilempar dengan cara yang memalukan di hadapan semua mata murid lain yang tengah menonton.     

Ketika Ning Rui melihat putrinya diperlakukan seperti itu, wajahnya langsung berubah dan ia melangkah maju.     

"Nona Jun, apa maksud semua ini?"     

Mulut Jun Wu Xie melengkung dan menyeringai sambil berkata, "Apa yang kumaksud? Bukankah itu sudah sangat jelas? Beberapa dari kalian memutuskan sendiri bahwa dengan mengeluarkan beberapa murid, masalah ini akan selesai? Dan kau terang-terangan masih menyembunyikan dalang di balik masalah ini. Apa kau benar-benar berpikir bahwa hanya karena Prajurit Rui Lin kami berasal dari Kerajaan Qi yang jauh, kau bisa melupakan masalah ini begitu saja?"     

Ketika ia berbicara, Jun Wu Xie membungkuk dan menarik segenggam rambut Ning Xin dan menjambaknya hingga ia berdiri tegak.     

Rasa sakit yang menusuk tajam di kulit kepalanya membuat Ning Xin berteriak dan menangis. Yin Yan yang berada di sampingnya juga menangis ketakutan sementara ia meringkuk dan membuat dirinya terlihat sekecil mungkin, air mata dan ingus mengalir turun dari wajahnya.     

"Berhenti!" Melihat putri satu-satunya diperlakukan seperti itu oleh Jun Wu Xie, mata Ning Rui menyala.     

"Berhenti?" Jun Wu Xie tertawa dingin. "Aku memberikan kalian semua sebuah pilihan. Jika kalian menyelesaikan masalah ini dengan adil dan tidak memihak, aku tidak akan mempermasalahkan isu ini lagi. Namun ini jelas bahwa kaki tangan yang terlibat dan dalang di balik semua ini disembunyikan, untuk menutupi kebenarannya. Apakah aku harus mengingatkanmu? Dua pelaku yang bersalah karena memancing Binatang Roh Kelas Pelindung dalam usaha untuk membunuh anggota Prajurit Rui Lin dan Puncak Menapak Awan adalah dua orang yang masih berada di sini ini. Inikah jawaban yang kau berikan pada kami?"     

Setelah mendengar perkataan Jun Wu Xie, kericuhan terdengar dari tengah kerumunan di antara mereka.     

Kata-kata yang dikatakan Lu Wei Jie ketika ia pergi mau tidak mau menanam benih keraguan di hati semua murid ketika itu, dan semua yang dikatakan Jun Wu Xie hari ini telah membenarkan keraguan atas kejahatan yang dilakukan Ning Xin dan Yin Yan menjadi sebuah fakta!     

Yin Yan dan Ning Xin berasal dari tim yang sama dengan Lu Wei Jie ketika Perburuan Roh berlangsung. Sementara semua anggota kelompok itu, kecuali dua orang ini, telah dikeluarkan dan diusir dari Akademi Angin Semilir, membuat masalah ini semakin mencurigakan.     

"Nona Jun pasti telah salah paham. Masalah ini tidak ada hubungannya dengan kedua orang ini. Itu adalah perbuatan Lu Wei Jie." Ning Rui berkata, mencoba untuk menekan kemarahan yang ada dalam dirinya.     

Tangan Ning Xin memegang kepalanya dan bergetar bagaikan burung puyuh yang sedang menetaskan telur, dan ia bergegas mengulangi apa yang dikatakan Ning Rui.     

"Itu adalah perbuatan Lu Wei Jie! Lu Wei Jie melakukan semua itu! Aku tidak ada hubungannya dengan semua itu!"     

"Oh?" Jun Wu Xie menyentakkan tangan Ning Xin. Dan ia berteriak keras hingga tak bisa mengatakan apa-apa lagi.     

"Jika aku mengingat dengan benar, wanita ini adalah putri satu-satunya wakil kepala sekolah Akademi Angin Semilir, bukan? Dan yang meringkuk di tanah adalah kaki tangannya. Kata-kata yang diucapkan Akademi Angin Semilir pada kami mungkin sangat enak didengar, tetapi sebenarnya, bukankah kalian semua menunjukkan bahwa kalian menyalahgunakan kekuasaan dan posisi kalian untuk melindungi kepentingan pribadi? Nangong Xu, bawa dirimu yang menyedihkan ke sini sekarang juga!"     

Jun Wu Xie memerintah dengan suara dingin.     

Bahkan Nangong Xu terkejut dan ia langsung melangkah maju.     

"Kau tahu persis apa yang terjadi hari itu, katakan pada wakil kepala sekolahmu, apa yang terjadi pada waktu itu." Jun Wu Xie mencibir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.