Ini Mama!
Ini Mama!
Zio masih tetap diam tanpa menoleh kearah Qiara.
"Zio ... Ini Mama sayang! Mama selalu ada di sampingmu. Mama tidak pernah meninggalkan kamu! Maafkan Mama karena selama lima tahun Mama meninggalkan kamu dengan Papa!" Kata Qiara dengan terpaksa.
Qiara berharap dengan ia memberitahu Zio tentang identitas aslinya, Zio mau bicara dengannya.
Zio berhenti meremas tangannya. Setelah itu ia menoleh kearah Qiara dengan tatapan yang sinis. Seketika itu Qiara kaget dan cemas.
'Astaga ... Kenapa Zio memandangku seperti ini? Apakah dia marah?' Batin Qiara dengan seg-degan.
Tidak lama setelah itu, Zio memalingkan wajahnya dari Qiara tanpa mengatakan apapun.
Qiara membiarkan Zio seperti itu sambil berfikir.
'Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku bertanya pada Julian?' Batin Qiara sambil meremas tangannya karena cemas.
Beberapa menit kemudian.
Taxi yang Qiara pakai sudah sampai di depan rumah Julian.
Setelah itu, Qiara turun dari mobil bersama Zio. Tepat saat itu, Zio berlari masuk ke rumah tanpa memperdulikan Qiara.
"Sayang ... Tunggu!" Qiara mengejar Zio dengan cemas.
Bibi Liu bingung melihat Zio dan Qiara berlarian.
'Ada apa dengan mereka?' Batin Bibi Liu sembari mengamati.
Kamar Zio.
"Sayang ... Buka pintunya, Mama mau bicara!" Kata Qiara sambil mengetuk pintu kamar Zio karena pintu itu di kunci dari kamar.
Akan tetapi Zio tidak juga membuka pintunya walaupun Qiara berulang kali mengetuk pintu itu.
"Nyonya ... Sebaiknya anda istirahat dulu! Biarkan tuan kecil memenangkan dirinya. Nanti kalau dia sudah tenang, pasti dia akan keluar." Kata Bibi Liu yang sudah berdiri di samping Qiara.
Mendengar nasehat Bibi Liu, Qiara terdiam. Tidak lama setelah itu, Qiara meninggalkan kamar Zio dengan perasaan yang kacau.
Bibi Liu tidak tahu harus berkata apa karena Qiara tidak mengatakan apapun padanya.
Sementara itu, Qiara sudah berada di dalam kamarnya sambil menatap ponselnya.
Ia ingin menelpon Julian, tapi hatinya masih sakit dan tidak sanggup untuk melihat atau bicara dengan Julian.
Karena merasa sangat lelah, Qiara pun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Ia berharap setelah mandi ia menemukan solusi untuk bisa diajak bicara oleh Zio.
Di waktu yang sama, Reina baru saja menyelesaikan pamerannya di Korea. Ia dan asistennya Gabriel berencana untuk berlibur ke Jeju selagi mereka ada di Korea.
"Bos, hari ini kita akan kemana?" Tanya Gabriel setelah selesai membantu Reina mengemasi kopernya.
"Aku ingin ke pulau Jeju. Jadi, kamu harus siapkan semua keperluanku selama di sana!" Jawab Reina dengan penuh semangat.
"Baik bos, saya akan menyiapkan semuanya!" Setelah itu Gabriel langsung keluar dari kamar Reina.
Setelah selesai dengan urusan nya, Reina terdiam sejenak. Ia teringat Qiano yang sudah lama tidak bertemu dengannya. Ia juga kesal karena sekarang dia kehilangan kontak dengan Qiano.
Qiano seakan hilang di telan bumi. Ia juga berhenti bekerja sehingga Reina tidak menemukannya.
Reina bangun dari duduknya lalu berjalan menuju balkon dengan pikirannya yang tidak menentu.
'Dimana Qiano sekarang? Aku merindukannya. Oh ... Qiano... Dimana kamu sekarang?' Batin Reina sambil menatap langit yang cerah.
"Bos, semuanya sudah siap! " Mendengar suara Gabriel, Reina langsung menoleh lalu bergegas masuk ke dalam kamarnya.
"Baiklah kalau begitu, ayo kita berangkat!" Ucap Reina sembari mengenakan kaca mata hitamnya lengkap dengan dandanan nya yang centil dan seksi.
"Tentu!" Sahut Gabriel sambil berjalan dibelakang Reina sambil membawakan semua koper Reina.
Reina berharap ia bisa menghibur hatinya dan melupakan Demian dengan liburan ke Jeju.
Oleh karena itu ia sangat gembira dan tidak sabaran untuk segera sampai di Jeju Island yang kerap digadang-gadang sebagai "Hawaii-nya Korea" yang juga populer sebagai surganya untuk melihat-lihat lanskap yang indah, menikmati pemandangan matahari terbenam, berjemur di pantai, hingga menjelajah berbagai spot yang pernah dijadikan lokasi syuting K-drama.
Seiring berjalanya waktu, akhirnya Reina dan Gabriel sampai juga di Pulau Jeju. Tidak lama setelah itu mereka cek in di salah satu hotel bintang lima di Jeju.
"Bos, kenapa memilih hotel ini? Saya rasa hotel The seaes jauh lebih romantis seperti yang ada di flim Secret Garden. " Ucap Gabriel mencoba memberi saran.
Selain itu ia ingin sekali bisa merasakan menginap di hotel tempat shooting nya drama kesukaanya itu.
"Kamu tau drama Boys Over Flower? " Tanya Reina sambil tersenyum nakal kearah Gabriel.
"Tentu taulah bos. Saya kan penggemar drama korea! " Jawab Gabriel dengan semangat karena dia memang pecinta drama Korea.
"Kamu harus tau kalau di hotel Hyatt Regency ini pernah dijadikan lokasi shooting drama Boys Over Flower. Pas adegan pernikahan Gu Jun Pyu dan Ha Jae Kyung, setting lokasinya di Rainbow Wedding Chapel yang ada di Hyatt Regency ini, kamu ingat adegan itu gak?" Kata Reina sembari mengenang drama yang mungkin sudah ratusan kali ia tonton itu.
"Ahh ... Iya, Aku ingat bos. Selain itu apalagi kelebihan hotel ini? Tolong beritahu aku!" Jawab Gabriel dengan antusias.
Sambil berjalan menuju kamarnya, Reina dengan senang hati memberitahunya tentang hotel yang sengaja ia pilih itu.
"Asal kamu tau, kalau Hyatt Regency ini memiliki view yang indah ke arah lautan lepas. Terdapat juga beberapa jenis kolam renang, mulai dari kolam renang outdoor hingga indoor. Selain itu hotel ini juga dekat dengan Olle Trail route 8, sebuah rute walking trail menyusuri tepi laut dan melewati banyak pemandangan ikonik! Oleh karena itu aku mengincar hotel ini. " Jelas Reina dengan ekspresi yang bahagia.
"Uwaahh ... Anda memang hebat kalau memilih hotel!" Gabriel semakin semangat. Ia merasa beruntung bisa diajak jalan-jalan ke negara yang sudah lama ia impikan. Walaupun ia baru dua tahun menjadi asisten Reina tapi ia merasa bahagia.
"Oleh karena itu kamu harus bersyukur memiliki bos sepertiku!" Kata Reina lagi dengan bangganya.
"Iya. Saya bersyukur bos! Terimakasih!" Gabriel benar-benar tulus saat mengatakan itu.
Tanpa terasa mereka sampai di kamar yang sudah mereka pesan. Reina langsung masuk ke kamarnya.
" Wow... ... Kamar ini sangat indah ..." Ucap Reina sembari berlari menuju balkon menikmati suasana yang indah.
Reina sengaja memilihh kamar dengan tipe 'Korean Ordol Room', yaitu kamar yang dilengkapi dengan furnitur khas tradisional Korea, karena dia ingin benar-benar merasakan suasana Korea banget, meskipun Kamar-kamarnya memiliki view yang menghadap ke arah laut dan gunung.
Tepat saat itu ponsel nya berbunyi. Seketika itu Reina berlari mengambil ponselnya yang berada diatas ranjang.