Istri Kecil Tuan Ju

Pertemuan Yang Direncanakan.



Pertemuan Yang Direncanakan.

3"Papa sedang menuju restauran Fox, apakah kamu bisa menemui papa disana?" Jawab tuan Jhosep sembari bertanya kembali.     

Julian menarik nafas dalam karena ia sebenarnya berharap untuk bicara di rumah bersama Papa nya. Tapi, ia juga tidak bisa menolak apa yang Papa nya minta.     

"Baik, aku akan segera ke sana!" Setelah mengatakan itu Julian menutup panggilannya dan bergegas masuk ke mobilnya tanpa bertanya lebih lanjut kenapa Papa nya meminta nya untuk datang ke restauran itu.     

Tuan Jhosep sendiri sengaja tidak memberitahu Julian tentang rencananya untuk mempertemukannya dengan Viona.     

Beberapa saat kemudian.     

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Julian akhirnya sampai di restauran Fox.     

Saat tiba di restoran itu, pelayan langsung membawa  Julian ke ruang VIP.     

Tepat saat  memasuki ruangan itu, Julian terdiam  melihat Ayah dan ibunya sedang duduk di sofa sambil  berbicara dengan girang bersama Viona.     

"Julian ... Kamu sudah datang? Ayo duduk di samping Viona.. ." Kata tuan Jhosep ketika melihat Julian sudah berdiri di depan pintu.     

Viona pun tersenyum kearah Julian sambil berkata, "Julian ...  Ayo kesini!"     

Karena terjebak, Julian menarik nafas dalam lalu berjalan menuju tempat duduk yang ada di dekat Viona.     

'Harusnya aku tahu kenapa Papa memintaku kesini, sekarang aku tidak bisa melarikan diri.'Batin Julian setelah duduk di samping Viona.     

"Julian ... Apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu!" Tanya Viona dengan senyum yang manis terlukis di bibir indahnya.     

"Baik." Jawab Julian dengan singkat tanpa menoleh kearah Viona.     

Untuk sesaat, Viona merasa kesal dengan sikap Julian yang masih saja dingin padanya.      

'Aku tahu kalau kamu sudah hidup bersama kembali dengan Qiara. Tapi, aku akan menyembunyikan kenyataan itu karena aku yang lebih pantas menjadi istrimu.'Batin Viona.     

Sarah masih diam sambil memperhatikan ekspresi datar Julian. Sedangkan suaminya tersenyum penuh kemenangan karena ia bisa mempertemukan Julian dan Viona.     

"Julian ...  Tidak perlu sesegan itu, kita akan  segera menikah oleh karena itu kita harus sering bertemu seperti ini. Aku janji akan fokus sama pernikahan kita setelah proyek real estate yang aku kerjakan selesai."Ucap Viona dengan mata yang  terus menatap wajah Julian.     

Viona tidak menyembunyikan gairah yang meluap di balik tatapannya terhadap Julian,  sehingga Julian merasa sangat tidak nyaman duduk di samping Viona. Ia merasa seakan sudah berkhianat pada Qiara.     

Setelah mengatakan itu, Viona pun berniat untuk memegang tangan kanan Julian, akan tetapi Julian segera  menghindari tangan Viona sebelum menyentuh tangannya.     

Untuk kesekian kali nya, Viona dibuat kesal oleh sikap dingin Julian. Ia tidak menyangka kalau Julian bisa bertindak seperti ini di depan kedua orang tuanya.     

"Apakah ini sudah direncanakan?" Tanya Julian pada kedua orang tuanya.      

"Tentu saja! Kami berharap kalian berdua tidak menunda pernikahan kalian lagi. Jadi, tujuan Papa mempertemukan kalian disini untuk membahas pernikahan kalian. Setelah pernikahan Nathan besok, Papa ingin kalian langsung menyusul. Ini demi Zio yang sudah lama merindukan sosok ibu." Jawab tuan Jhosep.     

"Tapi aku ... " Julian tidak bisa melanjutkan ucapannya ketika Viona memegang tangannya.      

Viona mengedipkan matanya kearah Julian, setelah itu ai melihat tuan Jhosep dan Sarah sambil berkata, "Tentu saja kami akan segera menikah. Tapi, izinkan kami berdua yang mengurus soal ini karena kami tidak ingin merepotkan siapapun. Paman dan Bibi terima beres saja."     

"Hahaha ... Ide yang sangat bagus. Aku lupa kalau kalian adalah dua Presiden Direktur terbaik dari usaha yang kalian pegang. Tentu saja kalian pasti memikirkan pesta yang luar biasa untuk pernikahan kalian. Baiklah, Papa tidak akan ikut campur untuk urusan ini." Kata Tuan Jhosep sambil tertawa kegirangan.     

"Mama juga berharap semua berjalan dengan baik. Semoga kalian berdua bisa membesarkan Zio dengan baik." Ucap Sarah setelah lama terdiam.     

Julian hanya bisa terdiam mengendalikan emosinya. Andai saja Viona tidak menghentikan nya ,mungkin dia sudah jujur tentang dia dan Qiara yang sudah menjadi suami istri kembali.     

Sementara itu, Qiara dan Aurel berada di ruangan yang sebelah dengan Julian. Qiara menyetujui ajakan Aurel dan Kevin untuk makan bersama di restauran itu sebelum mereka kembali ke rumah masing-masing.     

"Maaf, aku ke toilet sebentar." Ucap Qiara yang sudah menyelesaikan makanannya.     

"Apa perlu aku temani?" Tanya Aurel dengan cemas karena dia tahu kalau Qiara baru saja datang ke restauran elit ini.     

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri."  Jawab Qiara sambil tersenyum.     

"Baiklah, hati-hati! Jangan sampai kamu bertemu lelaki yang sedang mabuk. Karena disini banyak lelaki yang suka mabuk." Kata Aurel.     

"Iya. " Setelah itu, Qiara bergegas keluar.     

Dengan bantuan pelayan, Qiara berhasil menemukan kamar mandi.     

Qiara memutar keran lalu  membasuh kedua tangannya. Setelah itu ia memperbaiki riasan di wajahnya agar tetap segar hingga ia sampai di rumah.     

Setelah itu, Qiara  berjalan keluar dari toilet. Tepat saat ia sebentar lagi akan sampai di ruangannya, ia tidak sengaja berpapasan  dengan seorang perempuan cantik dan seksi  yang sedang memasuki ruangan yang berada di sebelah ruangannya.     

Saat pintu terbuka, Qiara bisa melihat beberapa orang lelaki  duduk di sofa sedang merangkul wanita sambil meminum bir dan membahas tentang bisnis.     

'Bukankah itu Nathan?' Batin Qiara sambil mengintip dari celah pintu yang belum tertutup sempurna.     

Nathan duduk di sofa tengah-tengah ruangan, ekspresinya terlihat dingin, bergaya elegan, karisma yang mirip Julian  spontan membuat bebarapa orang itu menjaga jarak dengannya, bahkan saat berbicara dengannya pun berkata dengan sopan.     

Qiara seperti melihat versi Nathan yang lain. Sosok yang ia kenal lucu, manja dan suka merajuk pada Julian itu terlihat sangat mengerikan dan auranya mirip Julian.     

'Apa aku salah lihat? Bukankah Nathan akan menikah besok? Tapi, kenapa dia berada di Restauran ini bersama orang-orang yang sebelumnya tidak pernah aku lihat bergaul dengannya?'Batin Qiara.      

Tepat saat itu, pintu diseberang ruangan itu terbuka. Qiara pun segera menoleh melihat siapa orang yang keluar dari ruangan itu.      

Mata Qiara membulat sempurna ketika melihat rombongan tuan Jhosep. Ia lebih kaget lagi ketika melihat Julian berdiri di samping Viona.      

Dengan cepat Qiara memalingkan wajahnya sebelum mereka semua melihatnya.     

'Ada apa ini? Kenapa Julian dan Nathan berada di ruangan berbeda. Dan juga, kenapa Julian ada disini? Bukankah dia mengatakan kalau dia berada di rumah bersama Kakak Jasmin? Apakah Julian sedang berbohong padaku?'Batin Qiara dengan tangan yang bergetar.     

"Aku harap rencana pernikahan kalian kali ini berjalan lancar. Papa dan Mama akan sangat bahagia kalau semua anak Papa mendapatkan pasangan yang pantas buat mereka." Kata Tuan Jhosep sebelum mereka melangkah pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.