BUKU SIHIR SANG RAJA ELF

Wilayah Kerajaan X



Wilayah Kerajaan X

2Egara telah sadar dari tidur panjangnya sejak beberapa saat yang lalu, namun dia masih enggan untuk membuka mata karena dia tahu kalau Raja Wedden sedang menunggunya untuk pulih dan akan membahas mengenai omong kosong yang membuat Egara akan berpikir keras.     

Raja Wedden beberapa kali ke ruang perawatan untuk mengecek keadaan Egara. Hal itu diketahui oleh Egara, hanya saja dia masih terlalu malas untuk menemui sang Raja.     

Egara meminta kepada Jeo dan Han untuk tidak mengganggunya hingga waktu yang tidak ditentukan. Dia juga meminta kepada keduanya untuk mengatakan pada pelayan agar tetap memberikan jatah makanan untuknya jika suatu saat terbangun dan merasa lapar.     

Dia ingin beristirahat sepenuhnya, tanpa memikirkan apapun.     

Raja Wedden kembali dengan coretan dan kertasnya. Kali ini dia bersama dengan rekan-rekannya dan menjelaskan secara detil konsep dari kerajaan yang hendak ia bangun.     

Mulai dari lokasi kerajaan, bentuk bangunan, luasnya juga jumlah prajurit yang ia inginkan untuk berada di Kerajaan dan wilayah sekitarnya.     

Raja Wedden mengatakan dia akan benar-benar menjadikan negeri Persei sebagai negeri paling aman di seluruh bagian dunia. Dia juga telah merencanakan untuk pergi ke hutan menemui para nimfa yang akan dia gabungkan menjadi pasukan khusus kerajaan Utama.     

Ley, Tao, Pangeran Soutra, Raseel, Hatt, Corea, Cane, dan Diya menyimak. Mereka tidak ada yang menentang atau apapun, karena semua konsep yang dijelaskan oleh Raja merupakan rencana yang sangat bagus.     

Hanya saja, Ley masih berpikir kalau Kerajaan Northan adalah yang terbaik jika hendak dijadikan sebagai kerajaan Pusat karena sejak awal pembangunannya ini adalah milik Raja Elf pertama yang juga merupakan kakek moyang dari Raja Wedden.     

"Kau yakin tidak ingin memakai ruangan sang Raja Elf untukmu? Kau ingin membangun kerajaan baru dan membiarkan bangunan ini, bangunan milik leluhurmu yang bahkan direbut oleh Kegelapan, kau membiarkannya untuk ditempati oleh orang lain?" Ley bertanya dengan santun, dia tidak ingin beradu argument, hanya mengajak sang Raja untuk kembali merenung dan berdiskusi.     

"Ada apa denganmu, Raja? Kenapa kau justru ingin membangun kerajaana dari awal? Bukankah itu akan memakan banyak waktu dan melelahkan? Bagaimana jika musuh menyerang saat proses pembangunan? Bukankah itu bukan sebuah kesiapan?" sahut Raseel yang juga memikirkan tentang konsep coret-coret Raja Wedden.     

"Bukankah di tempat ini terlalu banyak peninggalan sang Raja Elf?" tambah Hatt sedikit memiringkan kepalanya.     

Raja Wedden lalu membenarkan posisi duduknya. Ia menenggak minuman beberapa kali, kemudian bersiap untuk menjawab semua pertanyaan para rekannya itu.     

"Aku ingin berada di lingkunganku sendiri," ujarnya. "Aku sangat menrghargai semua peninggalan Raja Elfkinn, hanya saja aku membutuhkan tempat yang benar-benar hanya berisi energy dariku saja. Aku yakin dengan begitu maka aku akan dapat merasa lebih baik. Mengenai sisa peninggalan, aku bisa membawanya ke Kerajaan baru karena kurasa aku memang perlu menyimpannya. Aku mempercayakan kerajaan ini pada Egara, karena dia lebih lama berada di kerajaan ini sehingga dia lebih menyatu dengan energy yang ada. Lagipula, dia menguasai banyak ilmu sihir, itu tidak akan bermasalah bukan? Karena kerajaan ini memang pada dasarnya adalah milik Raja penyihir. Mengenai proses pembangunan, aku bisa menyelesaikannya dalam satu malam dengan bantuan dari kekuatan lain. Sangat singkat dan tidak akan menjadi celah untuk negeri Persei." Raja Wedden menjelaskan.     

"Hanya semalam?"     

"Bagaimana jika Egara belum pulih?"     

"Bagaimana jika …."     

Masih banyak pertanyaan yang Raja Wedden dapatkan dari semua rekan yang ada di dekatnya.     

"Aku akan meminta bantuan kalian untuk perekrutan prajurit baru. Itu saja. Aku juga akan menjadi pusat perdagangan untuk seluruh wilayah sehingga akana dan keselarasan harga dan kemerataan ekonimi negeri," tambah Raja Wedden.     

Kali ini sang Raja yang berambut keriting itu tidak mengenakan mahkotanya. Telinga peri yang meruncing jelas terlihat dengan lirikan mata abu yang menarik.     

Diya beberapa kali kedapatan Pangeran Soutra terus menatap Raja Wedden tanpa berkedip. Rupanya wanita itu mengamati sosok Raja yang terlihat berbeda.     

"Kau menyukainya?" tanya Pangeran Soutra dengan berbisik.     

Diya segera menoleh kearah sumber suara. Dia seketika menggelengkan kepalanya. "Apa dia sungguh Elf?" tanyanya polos.     

"Apa dia terlihat seperti gnome?" ucap Pangeran Soutra lagi.     

"Tidak, hanya saja kukira dia hanya manusia keturunan Elf. Kau tahu, aku tidak pernah mengamati penampilan Raja yang benar-benar berbeda dari manusia lainnya," ujar Diya.     

"Dia sangat mencolok ketika sedang bersama dengan teman-temannya yang lain."     

Diya mengangguk menyetujui. "Tapi kenapa Kimanh dan anak buahnya kesulitan menemukan dia yang jelas terlihat berbeda itu?" tanyanya lagi.     

"Energinya melebur dengan manusia. Kurasa itulah jawabannya, karena Rader bahkan tidak dapat mendeteksi keberadaan pria keriting itu," sahut Pangeran Ren.     

"Apakah Kegelapan bodoh?" celetuk Diya yang membuat Pangeran Ren segera menjentikkan jemarinya di kepala pengawal pribadinya itu.     

"Raja Wedden dilindungi oleh kekuatan leluhurnya. Itulah jawaban yang paling tepat," ujar Pangeran Soutra.     

Diya masih mengelus dahinya pelan, namun dia segera mengangguk paham dengn jawaban-jawaban singkat dari Pangeran Ren.     

"Kapan kau akan pergi ke hutan, Raja?" tanya Raseel yang mulai bersemangat.     

"Besok sebelum matahari terbit. Kau mau ikut?" ujar Raja Wedden.     

Raseel mengangguk, begitu juga dengan Hatt dan Ley. Tao yang semula tidak begitu menyimak segera bertanya pada kakaknya dan segera ikut mengangguk setuju untuk mendampingi Raja Wedden pergi ke hutan.     

"Kalian meninggalkanku?" sahut Pangeran Ren yang duduk agak jauh.     

"Baiklah. Kita akan bernagkat beramai-ramai. Ini akan lebih menyenangkan karena aku memiliki kekuatan tambahan," uajr Raja Wedden. "Berkuda dengan pedang, tombak, panah. Kurasa ini akan menjadi perjalanan dengan sedikit nostalgia," imbuhnya.     

Pangeran Ren sedikit mencibir, namun perkataan Raja Wedden memang benar. Mereka akan kembali melakukan perjalanan bersama-sama menuju hutan dan bertemu para nimfa, hanya saja kali ini mereka akan berinteraksi dan menawarkan semacam kerja sama dengan para penyihir penjaga hutan.     

Corea terlihat hendak mengajukan pertanyaan, namun Raseel segera mendeham dan menggelangkan kepalanya pada sang adik.     

"Perjalanan para pria, kurasa para wanita harus berada di kerajaan untuk melakukan tugas lain," ujar Raseel kemudian.     

Corea mehela napas panjang. "Aku hanya ingin bertanya apa yang akan kami lakukan jika Egara sadar. Apakah kami harus menjelaskan semua detil rencana Raja padanya ataukah membiarkannya paham dengan sendirinya dan mengatur jadwal untuk mengobrol berdua dengan Raja?"     

Kaliamt panjang Corea membuat Hatt menertawakan kakaknya yang telah salah duga dengan sang adik.     

"Aku ingin bicara berdua dengannya. Tapi tidak apa jika kau mengatakan padanya tentang semuanya. Kulihat kalian kini memiliki hubungan yang baik, maka tidak akan masalah untuk saling berbincang mengenai rencana Kerajaan kedepannya." Raja Wedden menyunggingkan senyumnya dengan anggukan ringan.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.