BUKU SIHIR SANG RAJA ELF

Wilayah Selatan



Wilayah Selatan

2Cuaca cerah dengan cahaya terik matahari yang menyelimuti seluruh bagian wilayah Negeri Persei. Tidak ada hembusan angin, rerumputan bahkan hanya diam seolah berpasrah diri dengan panasnya cahaya matahari yang akan mematikan mereka.     

Tidak ada awan, pemandangan langit sesekali dihiasi dengan sekelompok gagak hitam raksasa yang berterbangan berpatroli di sekitaran wilayah Selatan hingga perbatasannya.     

Mereka menyampaikan pesan kepada tuan mereka. Setelah menempuh jarak ratusan mil, para gagak bergerombol di istana kegelapan yang tidak bercelah.     

Bangunan tinggi menjulang dengan seluruh pintu dan jendela yang terkunci oleh kekuatan bayangan hitam, sama sekali tidak ada tempat untuk udara keluar maupun masuk ke sana. Aroma menyengat dari berbagai bahan makanan ataupun ramuan sihir bersatu padu membuat siapapun tidak akan betah untuk berlama-lama disana.     

Sedikit pasukan gnome terlihat mulai memasuki wilayah Selatan dari Timur, mereka menuju istana yang tinggi megah ditengah padang kosong dengan pagar api yang tinggi membara. Mereka siap untuk menjadi bagian dari pasukan perlindungan kerajaan, mereka juga membawa kabar tentang apa yang mereka temui selama perjalanan menuju Selatan.     

Di sisi kerajaan yang lain, bagian bawah tanah, pasukan monster mengerikan menyiapkan banyak pasokan senjata dengan besi yang cetak dengan api yang sangat panas.     

Beberapa penyihir terhebat dari seluruh wilayah yang telah terpilih, juga telah siap dengan ramuan dan kekuatan mereka untuk menyerang seluruh wilayah agar tuan mereka, Raja Kegelapan Kimanh dapat menguasai seluruhu Negeri Persei.     

Angin yang sama sekali tidak tertiup tidak membuat api berhenti berkobar, seluruh api di wilayah Selatan menyala dan tidak dapat dipadamkan.     

Wilayah yang sangat gersang, tidak ada kehidupan selain di dalam kerajaan yang itupun dapat dikatakan mereka tidak hidup, hanya bertahan hidup dengan ambisi untuk memenangkan pertarungan.     

Raja kegelapan tidak pernah menampakkan diri. Dia hanya memerintah dengan hanya suara yang terdengar oleh para anak buahnya. Seluruh pengikutnya tidak jarang yang masuk ke ruang Raja, namun mereka hanya akan berjumpa dengan bagian belakang kursi Kimanh yang sangat tinggi dan besar.     

Api biru yang menyelimuti tubuhnya membuat siapapun yang mendekat akan segera merasa kepanasan dan tidak ingin berlama-lama untuk berada di ruangan Raja.     

Ada kalanya istana diselimuti kabut hitam nan sangat tebal, hal itu dikarenakan sang Raja menginginkan adanya persembahan baru untuknya sendiri. Roh penjaga hutan atau biasa disebut Nimfa adalah sasarannya.     

Para roh wanita cantik itu dibunuh lalu selanjutnya tubuhnya akan dijadikan bahan bakar untuk menyalakan api diseluruh wilayah Selatan.     

Walau tidak pernah keluar dari ruangannya, Kimanh dapat mengetahui tentang kabar terbaru dari keturunan Raja Elf Rapher yang sedang melakukan perjalanan menuju Selatan. Tidak begitu khawatir, Kimanh bahkan selalu tergelak tawa setiap kali mendapatkan laporan dari anak buahnya.     

Namun walaupun demikian, Kimanh terus mengirimkan pasukannya untuk menghalangi dan mengalahkan pasukan pengelana yang tidak kenal lelah.     

Kimanh sempat kehilangan arah mengenai keberadaan si Pewaris Terakhir Raja Rapher, namun kunjungan Rader, yang notabennya adalah putra Kegelapan, membuatnya dapat kembali merasakan energy Wedden dan dapat mengetahui keberadaan pria itu.     

"Dia tidak memiliki sihir, Tuan. Hanya saa, dia memiliki pasukan yang cukup kuat sehingga dapat mengalahkan pasukan gagak, gnome juga kucing sihir utusanmu. Mereka bahkan nyaris membunuhku, Tuan." Seorang Nimfa yang berhasil memikat raja Kegelapan dengan kecantikan dan keelokan sikapnya, memberikan informasi tambahan pada Raja Kimanh.     

"Serang wilayah Barat!" suara berat dari raja Kegelapan menggema memenuhi seluruh ruangan dan membuat bulu kuduk berdiri saat mendengarnya.     

Nimfa cantik itu mengangguk anggun dan segera keluar dari ruangan sang Raja.     

Sorot matanya berkilau merah, dia memang Nimfa terkuat yang pernah ada di negeri Persei. Dia bahkan tidak sepenuhnya tunduk pada Kegelapan, dia masih mencari mangsa untuk dirinya sendiri agar kekuatannya bertambah.     

Bekas luka di lehernya masih nampak jelas, begitupun yang ada dikedua tangan dan tubuhnya. Dia sangat membenci para pria berjubah hitam yang telah menyerangnya. Dia bahkan nyaris mendapatkan energy penuh dari pria yang dia incar.     

Samar nampak Nimfa itu menyunggingkan senyum, setidaknya dia telah berhasil mencicipi energy pangeran cantik itu.     

.     

.     

Mendung gelap kembali berkumpul dengan diiringi kabut hitam yang sangat tebal. Gemuruh mulai terdengar di seluruh bagian wilayah Selatan. Angina kencang juga mulai bertiup secara tiba-tiba dan membuat seluruh benda yang dilaluinya porak poranda.     

Para gnome bahkan harus berhamburan untuk menghindari angina kencang, walau tidak sedikit pula pasukan mereka terseret angina dan terpental jauh.     

Pasukan monster bawah tanah tidak terganggu, mereka masih focus dengan pekerjaan utama mereka untuk membuat senjata. Api yang mereka gunakan bahkan semakin membara hingga mempercepat proses pemanasan besi juga logam untuk bahan senjata.     

Derak mesin manual raksasa yang sangat nyaring menambah ngeri suasana bawah tanah yang panas. Suara langkah para monster beriringan dengan suara guntur dan petir yang menyambar, saling bersahutan dan akan membuat siapapun yang mendengarnya akan sangat ketakutan.     

Deerg! Dum!     

Mesin bawah tanah ditarik lalu saling bertubrukkan satu sama lain untuk memipihkan besi juga batuan besar.     

Kobaran api semakin menjadi-jadi, perlahan namun past, api si seluruh wilayah Selatan menjadi biru dan berubah menjadi pasukan kucing sihir yang siap menyerang dengan lengkingan nyaring dan semburan api yang mematikan.     

"Barat!"     

Kembali terdengar menggema suara Raja Penyihir Kegelapan yang menggetarkan seluruh wilayah kerajaan.     

Angina gelap beserta badai dan kabut serta pasukan kucing sihir segera pergi menuju arah Barat yang masih berawan sejuk.     

Wilayah Utara sudah siap untuk diserang, namun karena pasukan Wedden telah berada di Barat maka wilayah Barat adalah tujuan utama dari kekuatan sihir Kimanh.     

Sang raja kegelapan sesekali memukul lantai dengan tongkat sihirnya yang panjang, terdengar seperti hentakan kaki raksasa, Raja Kegelapan itu sedang menunggu sesuatu yang selama ini telah dia harapkan kehadirannya.     

"Jika dia adalah keturunan terakhir raja Elf, maka kau adalah keturunan terakhir raja Kimanh. Kemarilah segera! Kalahkan mereka dan jadilah raja, Putraku Rader!"     

Suara gumaman yang menggema samar terdengar dengan diiringi suara hentakan tongkat sihir Raja Penyihir.     

Di setiap hentakannya, dia telah mengirimkan kekuatannya untuk menghampiri putra terakhirnya yang akan mewarisi kekuasaan dan memberinya kekuatan.     

.     

.     

Sementara itu, wilayah Barat yang mengalami perubahan cuaca secara tiba-tiba, segera bersiaga dan sang Raja memerintahkan semua warganya untuk berlindung.     

Banyak dari warga Barat yang segera mengenakan pakaian berwarna terang, namun rupanya itu tidak akan menolong karena awan hitam dengan kekuatan Raja Kegelapan itu membuat kucing sihir tetap mampu menyerang dan memporak porandakan seluruh wilayah yang mereka lalui.     

Desa bagian perbatasan wilayah Barat telah menjadi korban pertama, pasukan kucing sihir kembali melanjutkan pelaksanaan tugas dari tuan mereka.     

Suara lengkingan makhluk mengerikan itu membuat semua orang berteriak histeris ketakutan, tidak ada seorang wargapun yang dapat menyerang balik.     

Beruntung mereka memiliki tamu para pengelana dari Utara yang telah memiliki pengalaman untuk membantai Kucing Sihir, sehingga mereka membantu melawan walau mereka kalah kekuatan dan kalah jumlah.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.