BUKU SIHIR SANG RAJA ELF

Akhir Pertarungan



Akhir Pertarungan

1Pria bertudung hitam yang diselimuti api biru menghentakkan tongkat berliannya ke lantai hingga menggetarkan seluruh permukaan tanah.     

Selanjutnya, pria itu menyerang Wedden dengan bersenjatakan tongkatnya. Dia menyerang dan menghunuskan tongkatnya itu beberapa kali pada Wedden, beruntungnya Pewaris Raja Elf itu bisa menghindar dengan baik.     

      

Api merah melawan api biru, begitulah yang terjadi. Wedden menepuk dinding kerajaan, lagi-lagi dia berpikiran kalau semua yang ada di dunia ini dapat ia hidupkan dan memabantunya untuk berperang.     

Belum sempat ia mengucapkan apapun, Raja Kegelapan telah kembali menyerangnya. Kali ini Weddeñ dijerat dengan ikatan sihir hitam yang membuatnya tidak dapat bergerak dan melawan.     

Raja Kegelapan yang masih berwujud Rader itu menghampiri Wedden yang tidak dapat bergerak. Ia lalu menekan leher pria keriting itu dengan tongkatnya hingga Weden kesulitan bernapas.     

      

"Kau lemah, Bocah. Salah besar jika kau berani menyerangku dengan tanpa kekuatan."     

Mata pria bertudubg api itu menyala. Wedden mulai merasakan seluruh tubuhnya pqnas dan dia mulai berpeluh.     

      

Bayangan peristiwa acak muncul di kepala pria keriting itu. Tiba-tiba saja teringat dengan Raja Audore Barwest yang memiliki kekuatan sihir walau menurut infò dia bukanlah keturunan dari Rapher. Begitupun dengan para peri lembah yang dapat mengendalikan angin, padahal mereka tidak begitu membutuhkan kekuatan itu, hanya saja disaat diperlukan mereka dalam melindungi diri.     

      

"Akulah raja negeri Persei ...," ucap Wedden sangat lirih dan terbata.     

Raja Kegelapan semakin menguatkan ikatan pada tubuh Wedden serta menekan lebih kuat lagi lwher pria itu.     

Wedden berusaha melawan namun dia sangat lemah. Ia lalu menatap lekat Raja Kegelapan hingga ekdua manik matanya menangkap cahaya biru yang membara di mata pria bertudung api itu.     

Detik berikutnya, Wedden berhasil kembali fokus dan masuk pada jiwanya sendiri. Kedua maniknya berkilau seolah menyala. Tubuhnya semakin terasa panas, namun dia dapat mengendalikan itu dengan baik.     

Wedden berhasil melepaskan diri dari jeratan ikatan kegelapan dan hanya dalam hitungan detik dia dapat menyerang balik pria bertudung api utu dengan pedangnya.     

Dengab gerakan cepat, Wedden juga menyerangnya dengan api juga bebatuan reruntuhan kerajaan yang ada di sekitarnya.     

Melihat tongkat berlian yang sama sekali tidak dapat lepas dari tangan Raja Kegelapan, Wedden semakin tertarik untuk dapat memilikinya.     

Wedden menyerang bertubi dengan kekuatan yang baru ia dapat kendalikan, namun Raja Kegelapan dengan mudahnya menghindar dan mengembalikan serangan itu.     

      

"Wedden!"     

      

Spontan pria dari Vitran itu terdiam. Dia memekakan telinga dan mencari di sekitar siapa kiranya pria dengan suara berat yang memanggilnya. Hanya ada dirinya dan Raja Kegelapan, namun dia jelas sekali ada suara lain yang memanggilnya.     

      

"Kau berhalusinasi ...," ucap sosok Rader masih dengan kekuatab penuh. Ia kbali menyerang Wedden dengan bertubi.     

Beruntung Wedden masih dapat mwnghindar dan menyerang balik.     

      

Adanya kilatan cahaya dan munculnya api dari puncak kerajaan, membuat Hatt dan Raseel teralihkan perhatiannya.     

Keduanya merasa aneh dengan kilatan itu, segera saja mereka menghampiri Ren untuk menyampaikan apa yang mereka lihat.     

"Mungkinkah Wedden?" ucap Hatt.     

Sempat diam karena berpikir, ketiganya segera bergegas menuju kerajaan dan melibas semua musuh yang ada di hadapan mereka.     

      

Wedden kembali terhatuh, rupanya kekuatan yang telah ia kuasai dalam waktu singkat tidak dapat mengalahkan Raja Kegelapan dengan mudah.     

Semakin ia menyerang, keadaan langit menjadi semakin gelap dengan butir hujan hitamnya yang semakin besar dan menyakitkan jika terkena kulit.     

Raja Kegelapan sudah tidak ingin berlama-lama. Ia menyerang Wedden dengan tongkatnya, lalu kembali menyerangnya dengan api biru dengan tujuan untuk melenyapkan Pewaris Raja Elf itu.     

      

Diluar  dugaan sang Raja Kegelapan. Wedden rupanya dapat menghindari serangan itu hanya dengan melindungi diri dengan jubahnya.     

Dengan mwnggunakan teknik yang sama seperti saat ia menyerang Rader. Wedden memerintahkan air hujan untuk mengarah pada Raja Kegelapan dan menghujamnya dalam bentuk es yang tajam.     

"Arg!" Pria bertudung api biru itu kesakitan namun kekuatannya masih belum habis dengan mudah.     

Keduanya kembali bertarung dengan saling menyerang. Entah sudah berapa kali tubuh Wedden menabrak dinding dan membuatnya terbaring nyaris tak berdaya. Dia bahkan sempat muntah darah karena kerusakan organ dalam.     

      

Wedden harus mengambil tongkat itu. Dia kembali bangkit dengan menggenggam erat pedangnya. Kali ini beruntung baginya.     

Tepat saat ia menyerang dan menghujamkan pedang para Raja Kegelapan. Saat itu juga Hatt dan Raseel melepaskan anak panah yang mengenai bagian punggung serta pinggang pria bertudung itu.     

Wedden semula terkejut, namun dia tidak boleh lengah dan segera kembali menyerangnya dengan kekuatan air serta merebut tongkat berlian itu.     

      

Raja Kegelapan masih berdiri dengan tatapannmata birunya yang belum padam. Namun ia tidak bwrgerak sedikitpun.     

Wedden lalu menyerangnya dengan sihir pada tongkat berlian itu. Dalam waktu singkat, tubuh pria berjubah itu terjatuh ke lantai dan segera menguap menjadi kabut hitam tebal yang kemudian memudar terbawa angin.     

      

Ren, Hatr dan Raseel mengerutkan dahinya. Mereka melihat kalau Raja Kegwlapan tidak sekuat yang mereka bayangkan sebelumnya.     

Bersamaan dengan hilangnya kabut hitam Raja Kegelapan. Langit hitam menyambar disertai angin kencang kembali muncul. Kali ini lebih mengerikan karena gunung api mulai erupsi dan tidak membutuhkan waktu lama, gunung itu memuntahkan lahar panas yang meluber ke segala arah.     

      

"Kalian harus menyelamatkan diri," ujar Wedden. Ia lalu melihat seluruh pasukan yang masih bertarung di bawah sana.     

Panik untuk sesaat. Namun Wedden dapat segera kembali pada fokus dan mengumpulkan semua energinya.     

Perlahan, dia mulai merasakan panas di seluruh tubuhnya lalu kemudian dia dapat merasakan dingin.     

"Akulah raja negeri persei. Semua yang ada di negeri ini harus tunduk padaku," Wedden bergumam sekaligus meyakinkan diri.     

      

Wush!     

      

Ren, Hatt dan raseel terkejut. Mereka menjadi saksi dari Wedden yang dapat menggunakan kekuatan sihir dalam keadaan sadar. Wedden mengumpulkan energinya, lalu ia meniupkan angin kencang bersamaan dengan air hujan pada gunung api yabg sedang beraktifitas.     

Dengan dibantu olwh kekuatan dari tongkat Raja Kegelapan. Wedden akhirnya berhasil meredamkan gunung api dan menghentikan luapan lahar panas.     

Hujan pun berhenti, kilatan petir mereda, api dipuncak kerajaan juga padam.     

Hal itu membuat semua makhluk prajurit Kegelapan kebingungan. Mereka semua menjadi lengah karena tidak lagi merasakan energi dari sang raja ysng memberikan kekuatan.     

      

Segera saja pasukan manusia dan peri melenyapkan semuanya dengan mudah.  Namun pasukan Nimfa masih dengan kendali sikap mereka sendiri, jahat walau tanpa kegelapan. Hanya saja mereka kalah jumlah sehingga mereka tetap saja kalah dengan pasukan peri hutan yang sama lincahnya.     

Ren berbalik dan menatap tiga rekannya yang juga membantunya melawan Raja Kegelapan.     

Wedden masih memegang tongkat berlian ungu yang sangat indah. Belum sempat ketiga rekannya itu berkomentar, Wedden melemparkannya sehingga membuat benda itu meledak dan hancur berkeping.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.