Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

Princess



Princess

0  Aku : May ada waktu? Aku mau nelpon    

  Mayang : Ada kok, telpon aja. Kamu ga buka grup sama sekali, aku penasaran    

  Aku langsung menelponnya melalui aplikasi pesan kami. Aku merasa harus berbicara pada Mayang dan tak mengganggu Denada kali ini dengan mengirim pesan di grup Lavender. Aku tak cukup yakin apakah Denada mengenal Astro atau tidak karena mereka jelas tak pernah sekelas sebelumnya.    

  "Hai anak baru, gimana kabar sekolah hari pertama?" Mayang langsung bertanya dengan penuh semangat.    

  "Seru kok, tapi aku mau bahas yang lain."    

  "Boleh, mau bahas apa? Ada yang nembak di hari pertama?" Mayang tertawa dan menggodaku dengan pertanyaan yang ingin kuhindari, tapi justru membuatku mengingat Zen dengan pertanyaan pertamanya untukku.    

  "Kamu kenal Astro?"    

  "Ooh ..." suara Mayang berubah menjadi ragu-ragu. "Dulu sekelas sih, tapi udah ga sejak aku lompat kelas enam. Kenapa?"    

  "Kenapa kamu ga ngasih tau aku? Astro bilang kalian sempet papasan di rumah."    

  "Em ... aku sama Denada ga pernah bahas karena menurut kita ga begitu penting."    

  "Denada juga kenal?"    

  "Setauku cuma sebatas tau aja. Kayaknya semua orang kenal Astro deh jaman SD dulu. Kamu sama Astro kenapa? Atau Angel bikin ulah? Setauku Angel satu sekolah sama kalian."    

  "Yang kamu maksud Princess Angelica Kusumohardjo?" aku bertanya karena mengingat Fani menyebutkan nama itu siang tadi.    

  "Ooh ... kalian udah ketemu?"    

  "Belum sih, tadi ada yang nyebut nama dia."    

  "Kamu inget pertama ikut oma arisan dulu? Dia Angel yang sama, yang aku sama Denada sebut. Kita ga pernah ikut arisan lagi sejak ketemu kamu jadi kita ga ngerasa dia penting buat dibahas."    

  "Bisa jelasin ke aku, dia siapa?"    

  "Sebenernya bukan siapa, tapi kenapa." Mayang terdengar ragu-ragu tapi tetap melanjutkan. "Dia terobsesi sama Astro. Kayaknya kalau bukan karena dia, Astro ga bakal dikenal semua orang deh. Walau emang Astro populer sih."    

  "Mm ... bisa cerita detailnya?"    

  "Dulu Astro pernah upload foto kamu lagi bikin sketsa di instagram. Angel keliling cari kamu ke kelas-kelas. Malah ada yang pernah bilang katanya dia pernah nyari ke sekolah lain juga, tapi untungnya kamu homeschooling. Aku baru tau kalau anak di foto itu kamu pas kita ketemu. Seingetku malam abis kita ketemu di arisan, foto kamu udah dihapus sama Astro dari instagram."    

  Sepertinya aku benar-benar membutuhkan sesuatu agar pikiranku berfungsi dengan baik. Anak perempuan kelas lima macam apa yang terobsesi dengan anak laki-laki? Saat aku kelas lima, aku sedang merasa hancur sekali ditinggal keluargaku pergi selamanya.    

  "Faza ..." Mayang memecah hening diantara kami. "Aku ga tau hubungan apa yang ada antara kamu sama Astro. Aku ga bisa minta kamu jauh dari dia juga karena aku tau dia banyak bantu kamu. Kalau ada masalah apa aja, kamu bisa sharing di grup Lavender kita."    

  "Okay."    

  "Jangan sembunyi lagi. Jangan bikin semua orang khawatir."    

  Entah bagaimana, ada sesuatu yang hangat terasa mengalir dalam hatiku. Beruntung sekali aku mengenalnya.     

  "Thank you."    

  "Jadi gimana hari pertama kamu sekolah?" Mayang mengulang pertanyaannya padaku dan entah bagaimana aku bisa membayangkan dia sedang tersenyum    

  Kami mengundang Denada untuk berbincang bersama kami. Aku menceritakan semua yang terjadi di sekolah dan mulai membahas Astro bersama mereka. Kami tak pernah membahas Astro sebelum ini karena aku tak tahu mereka mengenalnya.    

  Setelah mendapatkan penjelasan dari Mayang dan Denada. Kurasa aku akan membiarkan semua hal terjadi seperti biasanya saja. Aku tak akan terlalu memikirkan tentang Angel, karena kurasa dia hanya anak perempuan yang sedang mencari perhatian.     

  ***    

  Kami naik ke lantai tiga dan berhenti di ujung lorong tepat di depan kelasku setelah berganti pakaian ke seragam kami. Aku mengajak Astro masuk ke kelas, tapi dia menolak. Dia memilih duduk di lantai di ujung lorong dan meminta jatah sarapan paginya.    

  Masih jam tujuh saat kami menyelesaikan sarapan kami. Hanya ada beberapa guru dan petugas sekolah terlihat lalu lalang di halaman di bawah sana.    

  Aku mengkonfirmasi cerita Mayang dan Denada pada Astro tentang fotoku di instagram lima tahun lalu. Astro mengakuinya.    

  "Jangan pasang fotoku di sosmed lagi." ujarku sambil memberinya tatapan sebal.    

  "Baik, Nona. Itu kan udah lama banget." ujar Astro dengan santai. "Kamu sama sekali ga tertarik bikin sosmed?"    

  "Aku punya, tapi khusus buat jualan. Aku kan dapet uang dari sana. Ga buang-buang kuota, ga buang waktu juga kayak kamu."    

  Semua akun sosial mediaku seperti instagram, facebook, dan youtube, kupakai untuk memperkenalkan hasil kerajinan tanganku pada orang lain. Aku menggunakan nama akun Lavender's Craft tentunya. Aku sudah memiliki puluhan ribu follower di berbagai akun itu selama lima tahun belakangan ini.     

  Astro menatapku dengan senyum yang lebar sekali, "Siapa bilang aku buang-buang waktu sama kuota?"    

  Aku mengangkat bahuku. Kelihatannya seperti itu.    

  "Nanti pulang sekolah kita ke rumahku. Aku tunjukin ke kamu satu hal yang kamu ga tau tentang aku." ujar Astro sambil memberiku senyum menggodanya yang biasa.    

  Saat ini kami dapat melihat satu per satu murid datang memasuki area sekolah. Beberapa murid mulai ke sekolah dengan membawa sepeda mereka hari ini. Kurasa mereka menyadari keberadaan kami dari bawah sana karena sempat mendongkakkan kepala ke arah kami dan berbisik-bisik sesaat setelahnya.    

  Aku merapikan kotak bekas sarapan kami saat Astro menyodorkan satu bar coklat padaku.     

  "Yang kemarin masih ada." ujarku, membuat tangan Astro menggantung karena aku tak mengambil coklatnya.     

  "Kamu cerewet kalau lagi 'dapet'. Nih ... makan coklat biar bahagia. Ga usah mikir aneh-aneh." ujar Astro sambil meletakkan coklatnya di pangkuanku. Dia mengalihkan tatapannya dan mulai membenamkan diri dengan handphonenya. Kurasa dia akan mulai bermain game entah apa.    

  Aku membuka coklat darinya dan mematahkan satu kotak untuk menghilangkan rasa kesalku, lalu menyodorkan padanya beberapa kotak yang tersisa. Entah kenapa walau aku sudah memutuskan akan membiarkan segala hal terjadi seperti biasa, tapi aku masih merasa kesal.    

  Astro mematahkan satu dan mengunyahnya, lalu kembali membenamkan diri dengan handphonenya seolah tak ada apapun yang terjadi di antara kami. Namun sikapnya justru membuatku penasaran bagaimana dia mengatur waktunya untuk belajar. Sepengetahuanku nilai-nilai sekolahnya selalu tinggi.    

  "Astaga ... dua anak ini pagi-pagi udah bikin baper." terdengar suara Reno mengomentari keberadaan kami. Dia berdiri tepat di depan pintu kelas. Ada Zen berdiri di sebelahnya, sedang menatapku dengan tatapan yang sulit kumengerti.    

  Astro mendongkakkan wajahnya, "Pagi."    

  Entah bagaimana, aku melihat jarinya masih mengetik sesuatu walau tanpa menoleh ke arah handphonenya. Sesaat kemudian handphonenya dimatikan dan dia melirik ke jam di lengannya.    

  Zen menghampiriku dan menyodorkan sekotak susu coklat tanpa mengatakan apapun.    

  Aku menerimanya dengan canggung, "Mm ... thank you."    

  "Sebentar lagi bel masuk." ujar Zen sambil memberi isyarat ke lenganku untuk melihat jam.    

  "Makasih udah ngingetin." ujar Astro sambil bangkit dari duduknya.    

  Astro melirik susu kotak di tanganku, mengambilnya dan berjalan menjauh. Dia meninggalkanku dan Zen yang membeku karena tak tahu harus bersikap bagaimana.    

  "Istirahat nanti aku ke sini. Makasih sarapannya. Kimbap bikinan kamu enak banget, aku suka." ujar Astro sambil membuka susu kotak di tangannya dan meminumnya.    

  Aku menatap Zen dengan nanar, "Sorry, Zen, dia emang kadang childish (kekanakan) gitu."    

  Zen tak bereaksi apapun, matanya mengikuti langkah kaki Astro yang menjauh. Namun entah bagaimana, kurasa dia sedang merasa kesal sekali.    

  =======    

  Terima kasih banyak atas antusias kalian baca lanjutan novel Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-, readers..    

  Kalian bisa add akun FB ku : iamno    

  Atau follow akun IG @nouveliezte    

  Akan ada banyak spoiler bertebaran di dua akun di atas, jadi kalian bisa follow aku di sana yaa..    

  Btw, kalian bisa panggil aku -nou-


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.