Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

ExtraPart [56]



ExtraPart [56]

1Astro menepati janji untuk mengalihkan saham rumah sakit warisan Opa pada Reagan di hari kedua Reagan lahir. Hingga membuatku tak habis pikir pada betapa loyalnya dia pada makhluk kecil yang lahir dari rahimku itu.     

Hebamme membantuku mengurus segala macam hal yang berhubungan dengan bayi setelah aku pulang ke apartemen. Dia datang setiap hari hingga bulan kedua, yang tentu saja, sangat membantu karena ini adalah kelahiran bayi pertamaku.     

Dengan adanya dua generasi ibu yang berbeda di sekitarku, membuatku bingung harus menggunakan cara mengurus bayi yang mana. Untungnya Hebamme membantuku menjelaskan pada Oma, juga Bunda dan Ibu, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan sesuai dengan perkembangan terapan ilmu pengasuhan terbaru.     

Bunda hanya menemani selama satu bulan setelah aku melahirkan dan pamit pada Oma untuk pergi ke negara lain karena memiliki pekerjaan. Yang kutahu Bunda pergi ke Inggris selama dua bulan sebelum pulang untuk mengurus motel dan restoran. Aku meminta Bunda tetap merahasiakan keberadaan Reagan dari keluarga Zen sampai aku kembali karena tak ingin ada berita yang keluar dari mereka.     

Denada dan Kyle sepertinya berhasil menyelesaikan masalah di antara keduanya, entah bagaimana caranya. Aku tak berminat untuk bertanya karena sibuk mengurus makhluk kecil yang sangat suka menyusu dan tidur di dadaku sambil tengkurap hingga membuatku sakit punggung sepanjang hari.     

Mayang dan Axelle mengakhiri bulan madu mereka di Jerman di bulan ketiga setelah mereka menikah. Namun mereka selalu memyempatkan diri untuk berkunjung ke apartemen sesering mungkin untuk bermain bersama Reagan sebelum pulang.     

Ibu merayu Ayah untuk tetap tinggal di Jerman bersama Oma. Ayah setuju hanya hingga usia Reagan mencapai enam bulan. Selama itu Ayah datang berkunjung sesekali. Untungnya disertasi Astro berjalan lancar hingga Astro memiliki waktu lebih banyak untukku dan bayi kami tepat setelah Ibu pulang.     

Kami masih tinggal di Jerman hingga usia Reagan lima tahun. Itu adalah permintaanku pada Astro. Aku membuat kesepakatan dengan Astro untuk mengurus Reagan di apartemen dan menyusui hingga usia Reagan mencapai dua tahun, lalu mendaftarkan diri untuk program disertasiku yang tertunda.     

Tak lama setelah Reagan berusia dua tahun, Denada hamil. Mama Denada meminta Denada pulang, tapi memperbolehkan Kyle tetap tinggal di Jerman untuk menjagaku. Namun tentu saja aku menolak. Aku memaksa Kyle menemani Denada pulang dan mengancam akan memberi tahu hubungan darah kami jika dia menolak.     

Oma menjadi satu-satunya keluarga yang tinggal bersama kami di Jerman hingga disertasiku selesai. Kakek, Ibu, dan Ayah berkunjung sesekali. Sedangkan Bunda datang berkunjung setiap enam bulan sekali dan akan tinggal selama satu bulan penuh dalam setiap kunjungan sebelum kembali.     

Setelah Reagan berusia lima tahun, aku mengajak Astro pulang untuk mengenalkan Reagan pada kolega. Kami hanya tinggal selama beberapa bulan sambil mengurus kepindahan ke Kanada. Kami sepakat untuk merahasiakan negara itu untuk menjaga Reagan dari gangguan keluarga Zenatta dan Gerard setelah mereka dibebaskan dari penjara.     

Kyle dan Denada mengikuti jejak kami pindah ke Kanada setelahnya. Mereka menjadi tetangga yang hanya berjarak empat rumah dari rumah kami. Anak mereka, Archie, selalu bermain bersama Reagan karena Reagan selalu menempel pada Kyle sepanjang waktu. Walau Astro akan menculik Reagan dari rumah Kyle jika Reagan tak pulang selama beberapa hari dan akan mengunci rumah selama dua minggu hingga Reagan tak mampu pergi ke mana pun.     

"Biarin aja dia ke sana." ujarku sambil menaruh teko berisi coklat panas di meja dan menoleh pada Reagan yang sedang menatap ke luar jendela. "Dari masih di perut kan emang udah nempel sama Kyle. Harusnya kamu ga kaget liat Reagan sampai sekarang masih ada kecenderungan nempel sama Kyle."     

Astro mengamit pinggangku dan menarikku duduk tepat di sisinya, "Kapan kamu mau hamil lagi? Rumah ini sepi cuma ada satu anak."     

Aku menggeleng pelan, "Nanti aja. Aku masih belum minat hamil lagi."     

"Apa perlu aku paksa lagi?" ujarnya dengan tatapan sendu.     

Aku mencubit pipinya, "Kita udah punya perjanjian, Astro. Anak kedua aku yang nentuin mau hamil kapan."     

Astro memelukku lebih erat dan mengecup tengkukku, "Please, Honey."     

Aah, pria ini benar-benar ....     

"Aku ga akan luluh." ujarku sambil mengamit teko berisi coklat panas dan menuang isinya ke cangkir. "Padahal aku udah nyiapin diri buat hamil lagi tahun ini, tapi kalau kamu maksa-maksa mending aku batalin aja."     

Astro menatapku tak percaya, "Seriously?"     

Aku mengangguk sambil menyesap coklat panas dan menatap ke luar jendela. Saat ini sedang musim gugur. Udara cukup dingin hingga hal yang nyaman dilakukan adalah berdiam diri di rumah.     

Astro mengamit daguku dan menatapku lekat, "Ayo bikin anak."     

Aku tersenyum, "Nanti aku kabarin kalau pengen."     

Astro mengecup bibirku, "Come on."     

"Ga sekarang, Honey. Aku masih mikir-mikir."     

Astro menatapku tajam, "Nunggu apa lagi? Reagan udah tujuh tahun. Sebentar lagi delapan tahun."     

"Trus kenapa kalau Reagan udah tujuh tahun?"     

"Kita bisa punya anak lagi." ujarnya dengan senyum lebar.     

Aku menghela napas, "Aku ga ada niat jeblosin kamu ke penjara, Honey, tapi kalau kamu maksa, aku bisa apa?"     

"Seriously?"     

"Aku serius." ujarku sambil bangkit dan meletakkan cangkir di meja. Aku menghampiri Reagan yang sedang duduk di karpet dan mengusap puncak kepalanya sebelum duduk. "Mau ke rumah Om?"     

Reagan mengangguk tanpa menoleh padaku, "Tapi nanti Ayah marah."     

"Apa sih yang bikin kamu betah nginep di rumah Om? Emang masakan Bunda kurang enak?"     

Reagan menoleh dan tersenyum. Senyum yang entah bagaimana sangat mirip dengan senyum Astro, "Masakan Bunda yang paling enak! Tapi kalau di sana seru. Aku bisa belajar coding sama bikin program baru."     

"Kalau cuma coding sama bikin program baru Ayah juga bisa ngajarin." ujar Astro dari sofa tempatnya duduk. "Kenapa ga minta Ayah ajarin?"     

Reagan menoleh ke arah Astro dengan enggan dan bicara dengan nada pelan, "Ayah bawel."     

Aku hampir saja tertawa, tapi menahannya dengan susah payah. Padahal salah satu niat Astro untuk cepat memiliki anak adalah ingin menyalurkan ilmu yang dia miliki, tapi harapannya melenceng jauh karena anak yang didambakannya justru lebih memilih orang lain untuk mengajarinya sesuatu.     

Reagan menggumam sesuatu yang membuatku tertarik hingga memperhatikan gerak bibirnya. Dia bicara bahasa Jerman dan berkata ingin memiliki adik agar adiknya lah yang akan menempel pada Astro.     

Aku tersenyum dan bicara dengan nada pelan, "Kamu siap punya adik? Punya adik repot loh."     

Reagan menatapku lama sebelum bicara dengan nada yang tak kalah pelan, "Biar adik yang nanti dibawelin sama Ayah. Aku mau ke rumah om. Tinggal di sana selamanya. Om ga mungkin keberatan nampung aku. Om kan kakekku."     

=======     

Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE     

Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte     

Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senjarat -Twilight Connoisseurs-" ini TIDAK DICETAK. Tersedia EKSKLUSIF di website & aplikasi WEBNOVEL. Pertama kali diunggah online tanggal 2 Juli 2019 dan TAMAT tanggal 29 September 2020.     

Kalau kalian baca chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVEL secara gratis, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN karena seharusnya chapter itu BERKOIN dan nou SANGAT TIDAK IKHLAS kalian baca di sana.     

SILAKAN KEMBALI ke TAUTAN RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx     

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi, dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung dengan nulis komentar & SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya.     

Banyak cinta untuk kalian, readers!     

-nouveliezte-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.